Tak Mau Tergerus Zaman, Koran Italia Terbitkan Edisi AI
loading...

Koran Italia Terbitkan Edisi AI. FOTO/ AFP
A
A
A
MILAN - Surat kabar Il Foglio membuat sejarah ketika menerbitkan edisi khusus yang sepenuhnya ditulis oleh kecerdasan buatan (AI) selama sebulan, dalam upaya untuk menghidupkan kembali jurnalisme.
Percobaan tersebut dimulai Selasa lalu dengan menerbitkan edisi AI empat halaman setiap hari, berisi 22 artikel dan tiga editorial yang diproduksi oleh ChatGPT berdasarkan instruksi jurnalis.
Direktur Il Foglio Claudio Cerasa mengatakan proyek itu bukan untuk menggantikan jurnalis, tetapi untuk memahami kemampuan dan kelemahan AI di dunia jurnalisme.
"Kami ingin melihat seberapa besar AI dapat membantu, apa saja keterbatasannya, dan bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas jurnalis," katanya.
Menurutnya, setiap artikel AI ditulis sesuai dengan gaya surat kabar, apakah serius, sinis, atau provokatif. Jika kesalahannya terlalu banyak, artikelnya ditulis ulang, tetapi jika kesalahannya kecil, dibiarkan saja untuk menilai batas-batas AI.
Percobaan ini menemui kesuksesan luar biasa karena penjualan Il Foglio melonjak 60 persen pada hari pertama penerbitan edisi AI.
Para jurnalis surat kabar juga antusias dengan proyek tersebut dan menganggapnya sebagai kesempatan untuk memahami bagaimana teknologi dapat membantu pekerjaan penyuntingan.
Cerasa mengakui bahwa AI mampu menulis artikel berkualitas, tetapi percaya bahwa jurnalis masih dibutuhkan karena kreativitas manusia tidak dapat ditiru oleh mesin.
"Konten AI mungkin berkembang, tetapi ini seharusnya mendorong jurnalis untuk lebih kreatif dan menghasilkan sesuatu yang unik," katanya.
Menurutnya, 90 persen pembaca terhibur dengan eksperimen itu, sementara sisanya berharap Il Foglio tetap berpegang pada gaya penulisan manusiawinya.
Percobaan tersebut dimulai Selasa lalu dengan menerbitkan edisi AI empat halaman setiap hari, berisi 22 artikel dan tiga editorial yang diproduksi oleh ChatGPT berdasarkan instruksi jurnalis.
Direktur Il Foglio Claudio Cerasa mengatakan proyek itu bukan untuk menggantikan jurnalis, tetapi untuk memahami kemampuan dan kelemahan AI di dunia jurnalisme.
"Kami ingin melihat seberapa besar AI dapat membantu, apa saja keterbatasannya, dan bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas jurnalis," katanya.
Menurutnya, setiap artikel AI ditulis sesuai dengan gaya surat kabar, apakah serius, sinis, atau provokatif. Jika kesalahannya terlalu banyak, artikelnya ditulis ulang, tetapi jika kesalahannya kecil, dibiarkan saja untuk menilai batas-batas AI.
Percobaan ini menemui kesuksesan luar biasa karena penjualan Il Foglio melonjak 60 persen pada hari pertama penerbitan edisi AI.
Para jurnalis surat kabar juga antusias dengan proyek tersebut dan menganggapnya sebagai kesempatan untuk memahami bagaimana teknologi dapat membantu pekerjaan penyuntingan.
Cerasa mengakui bahwa AI mampu menulis artikel berkualitas, tetapi percaya bahwa jurnalis masih dibutuhkan karena kreativitas manusia tidak dapat ditiru oleh mesin.
"Konten AI mungkin berkembang, tetapi ini seharusnya mendorong jurnalis untuk lebih kreatif dan menghasilkan sesuatu yang unik," katanya.
Menurutnya, 90 persen pembaca terhibur dengan eksperimen itu, sementara sisanya berharap Il Foglio tetap berpegang pada gaya penulisan manusiawinya.
(wbs)
Lihat Juga :