1x Unggahan Rp1,4 Miliar

Jum'at, 27 November 2020 - 06:13 WIB
loading...
1x Unggahan Rp1,4 Miliar
Perkembangan media sosial, tidak dimungkiri, memunculkan fenomena-fenomena baru di masyarakat. Foto/Koran SINDO
A A A
NEW YORK - Perkembangan media sosial , tidak dimungkiri, memunculkan fenomena-fenomena baru di masyarakat. Apabila digunakan secara efektif platform ini bisa membawa seseorang ke puncak popularitas dalam waktu singkat.

Media sosial juga bisa membuat dunia beserta individu yang berada di dalamnya semakin dekat, tanpa sekat. Kehadiran media baru di era serbainternet ini mampu mendekatkan sesuatu yang jauh secara geografis. (Baca: WhatsApp Kedatangan Dua Fitur Baru, Apalagi?)

Bagi mereka yang kreatif, media sosial juga mampu memberikan kesempatan untuk menjadi superstar, meski awalnya bukan siapa-siapa. Maka, tak mengherankan jika anak-anak muda di zaman milenial ini berlomba tampil di media sosial dengan beragam konten menarik.

Terkini adalah kemunculan ratu TikTok baru bernama Charli D'Amelio. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, remaja asal Connecticut, Amerika Serikat (AS), itu berhasil memiliki 101,2 juta pengikut dan 8 miliar like. Ini capaian luar biasa karena Charli baru aktif menggunakan aplikasi buatan ByteDance itu pada Mei tahun lalu.

Fakta ini lagi-lagi menunjukkan bahwa media sosial memberikan ruang kepada siapa pun yang berani tampil dan berkreasi untuk mendapatkan atensi dari dunia luar. Jauh sebelum kehadiran TikTok, ada sejumlah sosok lain yang juga lahir dari popularitas media sosial.

Justin Bieber yang kini jadi penyanyi papan atas adalah salah satunya. Bieber besar berkat penampilannya yang diunggah di akun video YouTube dan memiliki basis fans fanatik. Saat ini kanal YouTube Bieber disesaki 59 juta subcriber. (Baca juga: Ketika Ujian Kekurangan Harta Menerpa)

Kembali ke Charli D'Amelio, remaja berkulit putih ini dinilai sejumlah kalangan merupakan potret dari keberhasilan masyarakat biasa dalam memanfaatkan media sosial. Charli bahkan disebut-sebut mengalahkan popularitas selebritas terkenal seperti Kylie Janner dan Ariana Grande yang lebih dulu eksis di media sosial, baik Instagram maupun Twitter.

D'Amelio memang fenomenal. Dia mampu menggapai popularitas hanya dalam waktu singkat karena dia mulai membuat unggahan di TikTok pada Mei 2019. Namun, dia memiliki cara unik untuk mengunggah konten dengan tarian dari latar lagu yang populer.

Berdasarkan Celebrity Net Worth, D'Amelio mendapatkan USD100.000 (sekitar Rp1,4 miliar) untuk satu konten unggahan bersponsor pada akun TikTok-nya. Dia pun sudah berstatus sebagai jutawan dengan nilai kekayaannya pun kini sudah mencapai USD8 juta (Rp113 miliar) dari TikTok.

Beda dengan itu, Forbes melaporkan, D'Amelio mampu meraih USD4 juta (Rp57 miliar) dari aplikasi buatan China tersebut. Bahkan, Charli mampu mendapatkan penghasilan senilai USD1 juta untuk tampil pada iklan Super Bowl 2020. (Baca juga: Mendikbud: Hak untuk Guru Akan Terus Diperjuangkan)

D'Amelio merupakan anggota kelompok The Hype House dan telah menandatangani kesepakatan dengan agensi berbakat UTA pada 2020. Itu dikarenakan D'Amelio bercita-cita menjadi aktris yang bisa tampil di layar lebar. Dia pernah tampil pada pertunjukan bersama Bebe Rexha dam The Jonas Brothers pada New York pada 2019. Dia pernah menggelar meet and greet dan mampu menghasilkan USD7.000 untuk lembaga amal.

Perempuan kelahiran Norwalk, Connecticut, Mei 2004, ini awalnya memulai bergabung dengan Instagram pada 2016, kemudian beralih ke TikTok pada 2019. Tidak diperkirakan, D'Amelio justru meraih popularitas lebih cepat di TikTok dibandingkan Instagram. Dia pun pernah berkolaborasi dengan Chase Hudson dan Maximo Rivano.

D'Amelio mampu meraih 100.000 pengikut di TikTok pada Agustus 2019 dan lima juta pengikut hanya beberapa bulan kemudian. Tidak berapa lama setelah itu, dia memiliki 20 juta pengikut dan meraih 50 juta pengikut pada Mei 2020. Hingga pada 22 November lalu dia sudah mampu menarik lebih dari 100 juta pengikut TikTok. "Saya masih seperti bermimpi. Itu seperti menunggu untuk bangun," kata D'Amelio, dilansir Los Angeles Times. "Saya sungguh tidak percaya kalau ini adalah nyata."

Awal D'Amelio menjadi populer karena mengunggah video TikTok bersama ibunya dengan diiringi lagu Obsessed milik Mariah Carey. Video tersebut mampu menarik perhatian dari Mariah Carey memberikan like-nya yang sontak langsung membuat D’Amelio menjadi viral. (Baca juga: 5 Fakta Menarik Perilaku Traveling di Libur Akhir Tahun)

Charli D'Amelio juga mengajak adiknya, Dixie D'Amelio, untuk bergabung menjadi selebritas TikTok. Dixie mampu meraih kekayaan bersih mencapai USD3 juta (Rp42 miliar). Sama seperti kakaknya, Dixie juga bergabung dengan agensi UTA pada 2020 dan bergabung dengan The Hype House pada 2019.

Bintang TikTok yang populer lainnya adalah Addison Rae dengan akunnya addisonre dengan 70,1 juta pengikut dan 4,4 miliar like. Dari TikTok dia mampu meraih pendapatan hingga USD2 juta (Rp28 miliar). Perempuan kelahiran Oktober 2000 di Lafayette, Louisiana, ini terkenal karena mengunggah video lyp-sync banyak lagu. Untuk melambungkan kariernya Rae sudah bergabung dengan agensi MBE pada 2020. Dia juga tampil pada NBA All-star pada 2020.

Zach King juga selebritas media sosial yang memiliki kekayaan USD3 juta (Rp42 miliar). Popularitasnya selain sebagai YouTuber, dia dikenal luas di TikTok. Di TikTok, dia sudah memiliki 52,9 juta pengikut dan 628 like. Pria kelahiran Portland, Oregon, pada Februari 1990 itu memulai mengunggah video di YouTube pada 2008 dan Vine pada 2013. (Baca juga: Sandiaga Uno Berpeluang Besar Gantikan Edhy Prabowo di Kabinet)

Pada 2010 King berhasil memenangkan kontes iklan Hewlett-Packard dan memenangkan NextUp Creator YouTube pada 2013. Bersama istrinya, Rachel Holm, King berkompetisi pada pertemuan reality game bertajuk ”The Amazing Race” pada 2015.

Menurut Joe Gagliese, pendiri Viral Nations, media sosial memang menjadi sumber pendapatan dari pencipta konten. Mereka umumnya lebih mengandalkan pada YouTube dengan adanya bayaran. Jika TikTok , Instagram, dan Facebook memang tidak membayar pencipta konten, kehadiran mereka di dua aplikasi media sosial itu penting untuk membangun citra. “Namun, media sosial tersebut bisa menjual unggahan dengan bekerja sama dengan brand ternama,” katanya dilansir USA Today.

Bagi influencer yang sudah populer bisa mendapatkan ribuan dolar per unggahan dengan menampilkan brand ternama di media sosial mereka. Dalam pandangan Gagliese, pekerjaan tersebut tidaklah mudah. Itu merupakan pekerjaan yang memerlukan kerja keras, dari penulisan, pengambilan gambar, pengeditan, dan mengunggah ke media sosial. Selain itu, mereka harus membangun audiensi dengan para pengikutnya. “Para influencer harus memastikan unggahan berbayar ditonton banyak pengikutnya,” papar Gagliese. (Baca juga: Baru Beroperasi Tiga Tahun, Peritel Ini sudah unya 200 Toko)

Hal yang patut dihindari bagi influencer adalah “membeli” pengikut dan penonton. Itu akan memunculkan kecurangan dan bisa berdampak buruk pada akun selebritas media sosial tersebut. Apalagi, banyak pemilik merek yang enggan bekerja sama dengan selebritas yang curang tersebut. “Brand sangat paham dengan siapa mereka bekerja sama dan social metric memang benar-benar terukur,” kata Tim Sovay, CEO CreatorIQ, lembaga agensi pemasaran iklan.

Sovay menambahkan, agensi iklan saat ini memang lebih menghabiskan anggaran untuk iklan di media sosial. Bahkan, brand ternama rela mengguyur jutaan dolar untuk pencipta konten karena keunikan dan kemampuan para influencer menghasilkan cerita yang otentik sehingga bisa beresonansi dengan pelanggan. “Ini kemudian memengaruhi proses konsumsi media saat ini," ucap Claudia Page, wakil kepala presiden Crowdtap, lembaga pemasaran ternama di AS. (Lihat videonya: Satu Desa Terpapar Covid-19 di Purbalingga)

Menurut dia, setiap merek pada dasarnya ingin masuk dalam percakapan gaya hidup karena mereka tidak memiliki kredibilitas untuk masuk ke ruang tersebut. Kelebihan media sosial adalah faktor personalitas yang sangat tinggi dibanding media lain. Media sosial mampu bertautan langsung dengan audiens dengan kelompok tertentu.

Benjamin Oduro dari International Talent Agency mengungkapkan, merek-merek ternama tertarik bekerja sama dengan bintang media sosial karena mereka memiliki penggemar yang bisa menjadi market dengan demografi yang spesifik yang hendak dijangkau. "Jika kamu mengunggah status, banyak orang tertarik, maka kamu akan memiliki basis penggemar yang terus tumbuh," kata Oduro.

Dia mengungkapkan, upaya itu bisa dilakukan dengan menggunakan tanda pagar (tagar) yang relevan dan menghasilkan konten yang konsisten dengan konsep media sosial sehingga pengikut akan terus tertarik mengikuti berbagai unggahan tersebut. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1880 seconds (0.1#10.140)