Begini Ramalan Rumah.com tentang Industri Properti
loading...
A
A
A
Tahun ini, suplai properti menunjukkan penurunan pada kuartal pertama namun secara berturut-turut menunjukkan kenaikan pada kuartal kedua dan ketiga. Peningkatan tertinggi terlihat pada kuartal ketiga tahun ini, sekaligus yang tertinggi selama tiga tahun terakhir. RIPMI-S berada pada angka 144,7, naik sebesar 8,3% secara kuartalan dan 24,9% secara tahunan.
Suplai properti residensial terbesar berdasarkan data Rumah.com datang dari DKI Jakarta 32% dari total suplai nasional. Sementara itu Jawa Barat 28%, diikuti Banten (17%), dan Jawa Timur (14%). RIPMI-S untuk Banten berada pada angka 144,5 pada kuartal ketiga tahun ini, mengalami kenaikan 11% (QoQ).
Sementara itu, RIPMI-S DKI Jakarta berada pada angka 140,1 dengan kenaikan sebesar 5,2% (QoQ). Peningkatan suplai terbesar terjadi di Jawa Barat yakni 12,2% (QoQ). RIPMI-S Jawa Barat berada pada angka 140,9.
Sementara Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia mencatat harga properti residensial tumbuh terbatas pada triwulan III 2020. Diperkirakan, tren ini akan berlanjut hingga kuartal IV 2020.
Marine mengutarakan, sebagai salah satu pemangku kepentingan di bidang properti, Rumah.com sangat mengapresiasi adanya perhatian pemerintah terhadap masyarakat di masa pandemi ini terutama di bidang properti. Di mana Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2020 memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%.
Meski demikian, suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) masih jauh lebih tinggi dibandingkan suku bunga acuan BI. Berdasarkan data hingga Agustus 2020, rata-rata suku bunga KPR dan KPA sejak Januari 2019 adalah 8,75% sementara rata-rata suku bunga BI7DRR berada di angka 5,15%.
Adapun pergerakan suku bunga KPR dan KPA juga belum sedinamis BI7DRR. Jika suku bunga acuan BI tersebut sudah mengalami penurunan sebesar 33% pada Agustus 2020 dibandingkan awal 2019, suku bunga KPR dan KPA hanya turun sekitar 7% pada periode yang sama.
“Kami berharap kalangan perbankan mampu merangsang minat masyarakat untuk membeli rumah lewat program KPR dengan suku bunga yang menarik mengikuti penurunan Suku Bunga Acuan BI,” katanya.
Marine menjelaskan, berdasarkan hasil Rumah.com Indonesia Property Market Index Q4 2020 (RIPMI Q4 2020) bisa dilihat bahwa kenaikan indeks harga properti pada kuartal ketiga tahun 2020 secara kuartalan dapat dilihat sebagai tanda-tanda pemulihan pasar. Meski demikian, turunnya RIPMI secara tahunan menjadi pertanda bahwa pasar properti belum sepenuhnya pulih.
"Bagi pengembang, fokus pembangunan proyek baru sebaiknya diarahkan pada kawasan di dekat kawasan hunian terpadu atau kota mandiri. Sementara bagi konsumen, kuartal ini masih tetap menjadi buyer’s market, di mana RIPMI-H pada kuartal ini masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," paparnya.
Suplai properti residensial terbesar berdasarkan data Rumah.com datang dari DKI Jakarta 32% dari total suplai nasional. Sementara itu Jawa Barat 28%, diikuti Banten (17%), dan Jawa Timur (14%). RIPMI-S untuk Banten berada pada angka 144,5 pada kuartal ketiga tahun ini, mengalami kenaikan 11% (QoQ).
Sementara itu, RIPMI-S DKI Jakarta berada pada angka 140,1 dengan kenaikan sebesar 5,2% (QoQ). Peningkatan suplai terbesar terjadi di Jawa Barat yakni 12,2% (QoQ). RIPMI-S Jawa Barat berada pada angka 140,9.
Sementara Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia mencatat harga properti residensial tumbuh terbatas pada triwulan III 2020. Diperkirakan, tren ini akan berlanjut hingga kuartal IV 2020.
Marine mengutarakan, sebagai salah satu pemangku kepentingan di bidang properti, Rumah.com sangat mengapresiasi adanya perhatian pemerintah terhadap masyarakat di masa pandemi ini terutama di bidang properti. Di mana Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2020 memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%.
Meski demikian, suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) masih jauh lebih tinggi dibandingkan suku bunga acuan BI. Berdasarkan data hingga Agustus 2020, rata-rata suku bunga KPR dan KPA sejak Januari 2019 adalah 8,75% sementara rata-rata suku bunga BI7DRR berada di angka 5,15%.
Adapun pergerakan suku bunga KPR dan KPA juga belum sedinamis BI7DRR. Jika suku bunga acuan BI tersebut sudah mengalami penurunan sebesar 33% pada Agustus 2020 dibandingkan awal 2019, suku bunga KPR dan KPA hanya turun sekitar 7% pada periode yang sama.
“Kami berharap kalangan perbankan mampu merangsang minat masyarakat untuk membeli rumah lewat program KPR dengan suku bunga yang menarik mengikuti penurunan Suku Bunga Acuan BI,” katanya.
Marine menjelaskan, berdasarkan hasil Rumah.com Indonesia Property Market Index Q4 2020 (RIPMI Q4 2020) bisa dilihat bahwa kenaikan indeks harga properti pada kuartal ketiga tahun 2020 secara kuartalan dapat dilihat sebagai tanda-tanda pemulihan pasar. Meski demikian, turunnya RIPMI secara tahunan menjadi pertanda bahwa pasar properti belum sepenuhnya pulih.
"Bagi pengembang, fokus pembangunan proyek baru sebaiknya diarahkan pada kawasan di dekat kawasan hunian terpadu atau kota mandiri. Sementara bagi konsumen, kuartal ini masih tetap menjadi buyer’s market, di mana RIPMI-H pada kuartal ini masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," paparnya.