Pertumbuhan Pesat Disney+ Bikin Netflix Ketir-ketir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran Disney+ di industri layanan streaming rupanya cukup membuat Netflix ketir-ketir. BACA JUGA - Mirip di Palu, Fenomena Alam Menakutkan 'Likuifaksi' Guncang Irlandia
Si anak baru yang meramaikan ranah industri video on demand (VOD) ini, sejak diluncurkan November 2019 lalu mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. BACA JUGA - Berdenyut 26 Detik Sekali, Ahli Sebut Bumi dalam Keadaan Genting
Saat pertama dibuka, pelanggan Disney+ menembus 10 juta hanya dalam waktu 24 jam pertama. Kini, jumlah pelanggan berbayarnya mencapai 73,7 juta, tepatnya pada akhir September 2020.
Padahal target The Walt Disney Company pada awalnya menetapkan tujuan yang sangat konservatif untuk menjangkau antara 60 dan 90 juta pelanggan berbayar pada 2024.
Namun kenyataanya, tujuan tersebut terlah diselesaikan pada kuartal kedua (Q2) 2020 dengan mencapai 60,5 juta pelanggan. Hal ini tentu membuat Netflix ketir-ketir.
Pemain veteran industri streaming tersebut tetap menjadi pemimpin di pasar global yang semakin kompetitif.
Jumlah pelanggan Netflix saat ini mencapai 195 juta, tapi laju pertumbuhannya tidak lagi mengesankan seperti dulu sebelum ada Disney +, Apple TV +, dan NBC's Peacock memasuki pasar.
Angka 195 juta pelanggan tersebut hanya meningkat 2,2 juta pelanggan dibanding kuartal sebelumnya. Sementara pada akhir tahun 2020 ini pelanggan Netflix diperkirakan hanya akan mencapai 200 juta pelanggan.
Dilansir dari Phone Arena, Selasa (17/11/2020), jika melihat tingkat pertumbuhan pelanggan Disney+ seperti saat ini, diperkirakan mereka akan mempunyai jumlah pelanggan mencapai 230 juta orang pada akhir 2025. Mungkin angka tersebut belum bisa melewati Netflix, tapi selisihnya diperkirakan akan sangat tipis.
Hanya saja Disney+ saat ini masih mempunyai berbagai macam promosi. Salah satunya di Amerika Serikat, di mana pelanggan operator Verizon bisa menikmati langganan Disney+ gratis selama setahun.
Disney+ pun enggan menyebut berapa banyak dari 73,7 juta pelanggan berbayarnya itu yang benar-benar membayar paket untuk berlangganan. Bisa jadi saat promosi mereka berakhir, akan menurun juga jumlah pengguna mereka
Si anak baru yang meramaikan ranah industri video on demand (VOD) ini, sejak diluncurkan November 2019 lalu mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. BACA JUGA - Berdenyut 26 Detik Sekali, Ahli Sebut Bumi dalam Keadaan Genting
Saat pertama dibuka, pelanggan Disney+ menembus 10 juta hanya dalam waktu 24 jam pertama. Kini, jumlah pelanggan berbayarnya mencapai 73,7 juta, tepatnya pada akhir September 2020.
Padahal target The Walt Disney Company pada awalnya menetapkan tujuan yang sangat konservatif untuk menjangkau antara 60 dan 90 juta pelanggan berbayar pada 2024.
Namun kenyataanya, tujuan tersebut terlah diselesaikan pada kuartal kedua (Q2) 2020 dengan mencapai 60,5 juta pelanggan. Hal ini tentu membuat Netflix ketir-ketir.
Pemain veteran industri streaming tersebut tetap menjadi pemimpin di pasar global yang semakin kompetitif.
Jumlah pelanggan Netflix saat ini mencapai 195 juta, tapi laju pertumbuhannya tidak lagi mengesankan seperti dulu sebelum ada Disney +, Apple TV +, dan NBC's Peacock memasuki pasar.
Angka 195 juta pelanggan tersebut hanya meningkat 2,2 juta pelanggan dibanding kuartal sebelumnya. Sementara pada akhir tahun 2020 ini pelanggan Netflix diperkirakan hanya akan mencapai 200 juta pelanggan.
Dilansir dari Phone Arena, Selasa (17/11/2020), jika melihat tingkat pertumbuhan pelanggan Disney+ seperti saat ini, diperkirakan mereka akan mempunyai jumlah pelanggan mencapai 230 juta orang pada akhir 2025. Mungkin angka tersebut belum bisa melewati Netflix, tapi selisihnya diperkirakan akan sangat tipis.
Hanya saja Disney+ saat ini masih mempunyai berbagai macam promosi. Salah satunya di Amerika Serikat, di mana pelanggan operator Verizon bisa menikmati langganan Disney+ gratis selama setahun.
Disney+ pun enggan menyebut berapa banyak dari 73,7 juta pelanggan berbayarnya itu yang benar-benar membayar paket untuk berlangganan. Bisa jadi saat promosi mereka berakhir, akan menurun juga jumlah pengguna mereka
(wbs)