Viral di Likee, Influencer Puaskan Asah Bakat Terpendam saat PJJ
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi kebiasaan baru bagi pelajar di Indonesia. Tidak kurang dari 25,2 juta pelajar harus melakukan kegiatan sekolah dari rumah, berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) .
Hal ini memerlukan penyesuaian yang kompleks bagi pelajar, demikian pula dengan reaksi yang ditimbulkannya. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 2020 ini, sebesar 63% anak mengalami kejenuhan selama di rumah. Karena itu, pelajar tetap harus meluangkan waktu untuk mendapat hiburan misalnya dengan menonton film, bermain game, atau mengasah bakat terpendam yang selama ini belum terlaksana. (Baca juga: Bayang-bayang UN, Siswa Tingkat Akhir Paling Stres Jalani PJJ )
Seperti yang dilakukan oleh Dafa Atmaja, seorang pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK), yang mengasah bakat terpendamnya dalam dunia make-up karakter dan menjadi konten kreator. Sebelum pandemik, Dafa memang sudah aktif dalam membuat video konten menggunakan make-up dengan berbagai macam karakter dan gaya yang menggemaskan.
Walaupun merasa kurang leluasa dalam membuat konten selama pandemik, tapi siswi SMK 1 Banjarbaru itu justru merasa bahagia. Karena dengan berada di rumah saja berarti dia mempunyai waktu yang lebih untuk bisa mencari ide-ide baru.
Di setiap kontennya Dafa selalu berusaha untuk menampilkan karakter make-up yang unik dan gaya yang menarik bagi followers-nya. Ternyata hal ini adalah salah satu hobi Dafa yang sekaligus menjadi bakat terpendamnya lantaran hasil make-up uniknya dilakukan secara otodidak tanpa pembelajaran khusus.
Untuk membuat satu tampilan tertentu biasanya dia hanya melihat tutorial video di internet. Maka, untuk menghilangkan jenuh selama di rumah, Dafa semakin mengeksplorasi bakat terpendamnya dengan make-up. Seperti mencoba tema horor, fantasi, dan lainnya.
“Kalau dibilang hobi mungkin bisa dibilang iya, aku sering nonton video di internet dan melakukannya secara otodidak. Biasanya sekali lihat foto make-up-nya aku langsung bisa. Sebelumnya aku engga pernah kursus make-up. Selama pandemik ini aku punya lebih banyak waktu luang di rumah yang selalu bikin aku bosan, jadi aku lebih banyak eksplor tema make-up-nya, seperti horor, fantasi dan semacamnya, untuk membuat waktu luangku lebih berharga,” papar Dafa.
Selain ciri khas make-up karakter, konten yang menampilkan gaya menggemaskan juga menjadi salah satu keahlian Dafa. Konten video yang menampilkan karakter baby-face dipadukan dengan warna pastel sangat berhasil menarik perhatian followers-nya.
Menurut Dafa gaya tersebut yang menjadi daya tariknya di mata para followers. Sedangkan video yang paling banyak disukai adalah video dengan jenis transisi perubahan dari make-up karakter menyedihkan menjadi pangeran tampan yang mempesona.
Selama wabah virus Corona, dia juga merasa lebih mudah mendapatkan followers baru. Sebab banyak orang yang membutuhkan hiburan, jadi mereka mengunduh aplikasi pembuat video pendek seperti Likee. Sehingga tidak heran kalau lebih banyak juga video yang menjadi trending di For Your Page (FYP) akun Likee yang dimiliki Dafa.
Hal itu membuat dirinya bersemangat untuk membuat video konten di Likee . Sehari-hari setelah menjalankan kewajibannya mengikuti kegiatan belajar mengajar dari rumah, dia biasanya membuat konten selama dua hingga tiga jam dan menghasilkan lebih dari sepuluh konten video pendek.
Diakui Dafa, ini juga menjadi hiburannya selama di rumah setelah belajar. Karena, selain bisa berkreasi membuat video dia juga mendapatkan uang dari setiap video yang dibuatnya di Likee.
Meskipun banyak teman-temannya yang mendukung Dafa menjadi influencer, ternyata prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Pada saat pertama kali Dafa membuat video konten di Likee, dia tidak langsung mendapat banyak followers dan like.
Di awal debut-nya dalam membuat konten Dafa juga terkadang mendapatkan hate speech. Tapi berkat kegigihannya membuat konten Dafa akhirnya berhasil trending di FYP dengan video transisi yang dibuatnya. Kemudian sekarang dia juga sudah bergabung di salah satu talent agency dan mulai mendapatkan banyak tawaran kolaborasi dari influencer lain hingga brand terkemuka.
Hal ini memerlukan penyesuaian yang kompleks bagi pelajar, demikian pula dengan reaksi yang ditimbulkannya. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 2020 ini, sebesar 63% anak mengalami kejenuhan selama di rumah. Karena itu, pelajar tetap harus meluangkan waktu untuk mendapat hiburan misalnya dengan menonton film, bermain game, atau mengasah bakat terpendam yang selama ini belum terlaksana. (Baca juga: Bayang-bayang UN, Siswa Tingkat Akhir Paling Stres Jalani PJJ )
Seperti yang dilakukan oleh Dafa Atmaja, seorang pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK), yang mengasah bakat terpendamnya dalam dunia make-up karakter dan menjadi konten kreator. Sebelum pandemik, Dafa memang sudah aktif dalam membuat video konten menggunakan make-up dengan berbagai macam karakter dan gaya yang menggemaskan.
Walaupun merasa kurang leluasa dalam membuat konten selama pandemik, tapi siswi SMK 1 Banjarbaru itu justru merasa bahagia. Karena dengan berada di rumah saja berarti dia mempunyai waktu yang lebih untuk bisa mencari ide-ide baru.
Di setiap kontennya Dafa selalu berusaha untuk menampilkan karakter make-up yang unik dan gaya yang menarik bagi followers-nya. Ternyata hal ini adalah salah satu hobi Dafa yang sekaligus menjadi bakat terpendamnya lantaran hasil make-up uniknya dilakukan secara otodidak tanpa pembelajaran khusus.
Untuk membuat satu tampilan tertentu biasanya dia hanya melihat tutorial video di internet. Maka, untuk menghilangkan jenuh selama di rumah, Dafa semakin mengeksplorasi bakat terpendamnya dengan make-up. Seperti mencoba tema horor, fantasi, dan lainnya.
“Kalau dibilang hobi mungkin bisa dibilang iya, aku sering nonton video di internet dan melakukannya secara otodidak. Biasanya sekali lihat foto make-up-nya aku langsung bisa. Sebelumnya aku engga pernah kursus make-up. Selama pandemik ini aku punya lebih banyak waktu luang di rumah yang selalu bikin aku bosan, jadi aku lebih banyak eksplor tema make-up-nya, seperti horor, fantasi dan semacamnya, untuk membuat waktu luangku lebih berharga,” papar Dafa.
Selain ciri khas make-up karakter, konten yang menampilkan gaya menggemaskan juga menjadi salah satu keahlian Dafa. Konten video yang menampilkan karakter baby-face dipadukan dengan warna pastel sangat berhasil menarik perhatian followers-nya.
Menurut Dafa gaya tersebut yang menjadi daya tariknya di mata para followers. Sedangkan video yang paling banyak disukai adalah video dengan jenis transisi perubahan dari make-up karakter menyedihkan menjadi pangeran tampan yang mempesona.
Selama wabah virus Corona, dia juga merasa lebih mudah mendapatkan followers baru. Sebab banyak orang yang membutuhkan hiburan, jadi mereka mengunduh aplikasi pembuat video pendek seperti Likee. Sehingga tidak heran kalau lebih banyak juga video yang menjadi trending di For Your Page (FYP) akun Likee yang dimiliki Dafa.
Hal itu membuat dirinya bersemangat untuk membuat video konten di Likee . Sehari-hari setelah menjalankan kewajibannya mengikuti kegiatan belajar mengajar dari rumah, dia biasanya membuat konten selama dua hingga tiga jam dan menghasilkan lebih dari sepuluh konten video pendek.
Diakui Dafa, ini juga menjadi hiburannya selama di rumah setelah belajar. Karena, selain bisa berkreasi membuat video dia juga mendapatkan uang dari setiap video yang dibuatnya di Likee.
Meskipun banyak teman-temannya yang mendukung Dafa menjadi influencer, ternyata prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Pada saat pertama kali Dafa membuat video konten di Likee, dia tidak langsung mendapat banyak followers dan like.
Di awal debut-nya dalam membuat konten Dafa juga terkadang mendapatkan hate speech. Tapi berkat kegigihannya membuat konten Dafa akhirnya berhasil trending di FYP dengan video transisi yang dibuatnya. Kemudian sekarang dia juga sudah bergabung di salah satu talent agency dan mulai mendapatkan banyak tawaran kolaborasi dari influencer lain hingga brand terkemuka.