Video Cabul Mirip Gisel Beredar, Ahli IT Pastikan Jadi Sasaran Empuk Situs Porno
loading...
A
A
A
JAKARTA - Video maupun foto pribadi intim yang tersebar di banyak platform sosial media maupun aplikasi pesan singkat, akan sangat sulit untuk dihapus. Maka dari itu, menjaga gawai dengan bijak dan seaman mungkin sangat diperlukan.(Baca juga: Deschamps Panggil Anak Lilian Thuram ke Timnas Prancis )
Biasanya, misalkan konten-konten tersebut dikirimkan melalui WhatsApp, maka akan dengan cepat naik ke media sosial seperti Twitter. Kemudian, oleh para pengepul video porno juga dinaikkan ke situs porno luar negeri.(Baca juga: Solskjaer Seperti Menanti Hari Penghakiman )
Bila konten pribadi semacam itu sudah naik ke internet, akan sulit untuk dihapus. Karena banyak orang yang sudah menyimpan dan mengunduhnya. Artinya, kapanpun mereka bisa melakukan unggah ke situs tertentu.
"Meskipun bila nanti ada UU Perlindungan Data Pribadi dengan hak right to be forgotten, tetap sulit untuk menghapus konten negatif dengan identitas kita," kata Pakar Keamanan Siber, Pratama Persadha, saat dihubungi Sindonews, Minggu (8/11/2020).
Meski konten di sosial media atau aplikasi pesan dihapus sekalipun, ada banyak situs index gambar yang sudah menyimpan konten tersebut. Dan sangat mudah ditemukan, cukup melakukan Googling langsung ketemu konten tersebut.
"Karena itu, kita harus super hati-hati dalam memakai gawai canggih seperti smarphone," imbuhnya.
Selain itu, ancaman lain yang muncul adalah malware. Berkaca dari kasus Jeff Bezos, CEO Amazon, yang bercerai pada 2018 lalu, penyebabnya adalah foto-foto chat WhatsApp yang intim dan foto-foto pertemuannya dengan salah satu news anchor di Amerika Serikat bocor ke publik.
"Penyebabnya kemungkinan besar adalah ponsel iPhone Jeff bezos telah diserang malware pegasus," jelas Pratama
Jadi, kewaspadaan para publik figur dan pejabat negara harus berlapis. Untuk masyarakat umum, harus menjaga diri tidak membuka website yang berbahaya dan pastikan tidak ada orang lain yang bisa membuka smartphone miliknya.
"Sehingga bisa dicegah foto maupun video pribadi kita tersebar keluar dengan cepat dan luas," tandasnya.
Biasanya, misalkan konten-konten tersebut dikirimkan melalui WhatsApp, maka akan dengan cepat naik ke media sosial seperti Twitter. Kemudian, oleh para pengepul video porno juga dinaikkan ke situs porno luar negeri.(Baca juga: Solskjaer Seperti Menanti Hari Penghakiman )
Bila konten pribadi semacam itu sudah naik ke internet, akan sulit untuk dihapus. Karena banyak orang yang sudah menyimpan dan mengunduhnya. Artinya, kapanpun mereka bisa melakukan unggah ke situs tertentu.
"Meskipun bila nanti ada UU Perlindungan Data Pribadi dengan hak right to be forgotten, tetap sulit untuk menghapus konten negatif dengan identitas kita," kata Pakar Keamanan Siber, Pratama Persadha, saat dihubungi Sindonews, Minggu (8/11/2020).
Meski konten di sosial media atau aplikasi pesan dihapus sekalipun, ada banyak situs index gambar yang sudah menyimpan konten tersebut. Dan sangat mudah ditemukan, cukup melakukan Googling langsung ketemu konten tersebut.
"Karena itu, kita harus super hati-hati dalam memakai gawai canggih seperti smarphone," imbuhnya.
Selain itu, ancaman lain yang muncul adalah malware. Berkaca dari kasus Jeff Bezos, CEO Amazon, yang bercerai pada 2018 lalu, penyebabnya adalah foto-foto chat WhatsApp yang intim dan foto-foto pertemuannya dengan salah satu news anchor di Amerika Serikat bocor ke publik.
"Penyebabnya kemungkinan besar adalah ponsel iPhone Jeff bezos telah diserang malware pegasus," jelas Pratama
Jadi, kewaspadaan para publik figur dan pejabat negara harus berlapis. Untuk masyarakat umum, harus menjaga diri tidak membuka website yang berbahaya dan pastikan tidak ada orang lain yang bisa membuka smartphone miliknya.
"Sehingga bisa dicegah foto maupun video pribadi kita tersebar keluar dengan cepat dan luas," tandasnya.
(wbs)