Penasaran Kok Bisa Ya Video Seks Pribadi Bocor ke Internet? Ternyata Ini Jawabannya..
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebocoran data pribadi bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Itu, yang membuat masyarakat harus berpikir berkali-kali saat ingin membuat video intim (walau tujuannya untuk konsumsi pribadi). BACA JUGA: Pengamat: Jangan Pernah Rekam Video Intim, Sekali Tersebar ke Internet, Tidak Akan Hilang!
Sebab, faktanya, kebocoran data bisa terjadi kapan pun. Menurut pengamat teknologi Lucky Sebastian, selain melanggar hukum, alasan utama supaya masyarakat diimbau untuk tidak merekam konten intim/pornografi di zaman sekarang adalah karena sangat mudah disebar. ”Sebab sudah dalam bentuk digital,” ujarnya.
Bahkan, walau sudah disimpan di smartphone pribadi, tapi kebocoran data tetap saja bisa terjadi kapan saja.
”Apalagi konten pornografi yang melibatkan orang terkenal, akan sangat mudah menyebar dan dibagikan, dengan forward ke grup-grup WhatsApp, media sosial, dan lain sebagainya,” ungkap Lucky.
Berikut sejumlah kemungkinan data pribadi (termasuk foto dan video) bocor ke internet, dan menjadi viral.
1. BSH (Barisan Sakit Hati)
Video intim sengaja disebar oleh pasangan yang kemudian bertikai dan mengancam menyebarkan karena sakit hati.
2. Data di Cloud yang Dibobol
Pada 2015, dunia hiburan dihebohkan dengan skandal “Fappening”. Yakni, ketika seorang hacker bisa mengakses akun lebih dari 50 akun iCloud dan 72 akun Gmail milik beragam selebriti wanita Hollywood.
Dari situ, tersebarlah foto-foto pribadi milik aktris Jennifer Lawrence, penyanyi Ariana Grande, serta model Kate Upton ke internet. Ryan Collins, hacker asal Pennsylvanian yang melakukan itu, akhirnya ditangkap dan dipenjara selama 18 bulan.
Artinya, mempercayakan data pribadi ke perusahaan sebesar Apple dan Google pun tidak jadi jaminan data kita aman 100%.
3. Dipinjam Teman/Orang Terdekat
Secanggih apapun keamanan yang diberikan di ponsel, tetap akan mengendalikan faktor manusia. Terutama orang terdekat yang dipercaya. Misalnya saja asisten atau manajer. Bukan tidak mungkin data pribadi bisa terbesar karena memang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang dipercaya. Kalau sudah begini, password pun tidak berarti.
4. Tidak Sengaja Terunggah di Medsos
Selebriti/influencer banyak berinteraksi dengan sosial media. Berkirim foto/video, melakukan live video, memposting konten, juga melakukan screen recording.
Ini terjadi pada Chris Evans yang juga trending di Twitter karena tidak sengaja membagikan gambar alat pribadinya ke fans di Instagram Stories.
Mulanya Evans hanya ingin membagikan Stories, tapi ternyata fitur Screen Recording aktif, sehingga warganet bisa melihat foto-foto pribadi yang ada di dalam ponselnya.
5. Gara-Gara Dibawa ke Tempat Servis
Ini sudah sering terjadi. Laptop atau smartphone seorang selebritis rusak/mati, lantas dibawa ke tempat servis non resmi. Alhasil, oknum yang memperbaiki ponsel mendapat akses ke data pribadi selebritis tersebut, menyalinnya, dan bahkan menyebarkannya.
Bahkan, kalaupun video intim itu sudah di hapus di ponsel, dalam kondisi tertentu data berupa foto dan video lama masih bisa ditarik lagi lewat berbagai aplikasi File Recovery.
Sebab, faktanya, kebocoran data bisa terjadi kapan pun. Menurut pengamat teknologi Lucky Sebastian, selain melanggar hukum, alasan utama supaya masyarakat diimbau untuk tidak merekam konten intim/pornografi di zaman sekarang adalah karena sangat mudah disebar. ”Sebab sudah dalam bentuk digital,” ujarnya.
Bahkan, walau sudah disimpan di smartphone pribadi, tapi kebocoran data tetap saja bisa terjadi kapan saja.
”Apalagi konten pornografi yang melibatkan orang terkenal, akan sangat mudah menyebar dan dibagikan, dengan forward ke grup-grup WhatsApp, media sosial, dan lain sebagainya,” ungkap Lucky.
Berikut sejumlah kemungkinan data pribadi (termasuk foto dan video) bocor ke internet, dan menjadi viral.
1. BSH (Barisan Sakit Hati)
Video intim sengaja disebar oleh pasangan yang kemudian bertikai dan mengancam menyebarkan karena sakit hati.
2. Data di Cloud yang Dibobol
Pada 2015, dunia hiburan dihebohkan dengan skandal “Fappening”. Yakni, ketika seorang hacker bisa mengakses akun lebih dari 50 akun iCloud dan 72 akun Gmail milik beragam selebriti wanita Hollywood.
Dari situ, tersebarlah foto-foto pribadi milik aktris Jennifer Lawrence, penyanyi Ariana Grande, serta model Kate Upton ke internet. Ryan Collins, hacker asal Pennsylvanian yang melakukan itu, akhirnya ditangkap dan dipenjara selama 18 bulan.
Artinya, mempercayakan data pribadi ke perusahaan sebesar Apple dan Google pun tidak jadi jaminan data kita aman 100%.
3. Dipinjam Teman/Orang Terdekat
Secanggih apapun keamanan yang diberikan di ponsel, tetap akan mengendalikan faktor manusia. Terutama orang terdekat yang dipercaya. Misalnya saja asisten atau manajer. Bukan tidak mungkin data pribadi bisa terbesar karena memang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang dipercaya. Kalau sudah begini, password pun tidak berarti.
4. Tidak Sengaja Terunggah di Medsos
Selebriti/influencer banyak berinteraksi dengan sosial media. Berkirim foto/video, melakukan live video, memposting konten, juga melakukan screen recording.
Ini terjadi pada Chris Evans yang juga trending di Twitter karena tidak sengaja membagikan gambar alat pribadinya ke fans di Instagram Stories.
Mulanya Evans hanya ingin membagikan Stories, tapi ternyata fitur Screen Recording aktif, sehingga warganet bisa melihat foto-foto pribadi yang ada di dalam ponselnya.
5. Gara-Gara Dibawa ke Tempat Servis
Ini sudah sering terjadi. Laptop atau smartphone seorang selebritis rusak/mati, lantas dibawa ke tempat servis non resmi. Alhasil, oknum yang memperbaiki ponsel mendapat akses ke data pribadi selebritis tersebut, menyalinnya, dan bahkan menyebarkannya.
Bahkan, kalaupun video intim itu sudah di hapus di ponsel, dalam kondisi tertentu data berupa foto dan video lama masih bisa ditarik lagi lewat berbagai aplikasi File Recovery.
(dan)