Teknologi Cloud AWS Perkuat Startup Berinovasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komitmen penyedia layanan teknologi komputasi awan (cloud) AWS dalam mendukung progresivitas inovasi yang dikembangkan pelanggannya dari kalangan startup kian menguat. (Baca juga: AWS Tegaskan Keamanan Cloud adalah Prioritas )
Menariknya, bukan hanya startup yang fokus menjalankan bisnis dengan pendekatan B2C (Business-to-Customer), tapi juga startup inovatif yang mengusung pendekatan B2B (Business-to-Business) seperti Adroady dan Jojonomic.
Keduanya adalah startup yang memiliki keunikan dan dapat dikatakan sebagai pionir di industrinya masing-masing. Bukan hanya menjadi pionir di Indonesia, bahkan, seperti Jojonomic, mereka mampu menghadirkan terobosan baru yang dapat dikatakan sebagai yang pertama di negara-negara kawasan.
Adroady –Solusi Cerdas Iklan Luar Ruang Efektif
Perusahaan rintisan yang digawangi para muda Indonesia ini memiliki inovasi layanan pariwara luar ruang atau Out-of-Home (OoH). Inovasinya mampu menjadi solusi cerdas bagi brand atau organisasi dalam mengelola iklan yang efektif dan terukur.
Edward Halley, Co-Founder Adroady, pada pertemuan dengan awak media menginformasikan, saat ini 80% iklan OoH di Indonesia masih berupa iklan luring. Meskipun tampilannya sudah berupa iklan digital, dia menilai sebagian besar iklan-iklan tersebut belum online dan antar medianya belum terbangun konektivitas.
“Bahkan, dari 20% iklan OoH yang sudah daring pun banyak yang belum mengoneksikan media-media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pariwara atau kampanye pemasarannya. Ini menjadikan banyak iklan OoH yang sudah online pun belum efisien,” kata Edward.
Edward menjelaskan, selain belum membangun koneksi antar media-medianya, 20% iklan OoH tersebut juga masih banyak yang belum didukung kapabilitas yang memungkinkan brand ataupun agensi bisa mengelola kampanyenya secara langsung. Mereka masih harus repot menghubungi media manager untuk pemasangan atau penggantian konten.
Situasi yang kurang kondusif jika merujuk persaingan bisnis, dan dinamika dunia pemasaran sekarang yang makin cepat dan strategis. “Persoalan lain yang kritikal adalah tidak adanya transparansi efektivitas iklan yang ditayangkan. Inilah yang dijawab oleh Adroady dengan layanan-layanan inovatif berbasis teknologi-teknologi terkini seperti cloud, kecerdasan artifisial, machine learning, analitik big data, dan IoT,” tutur Edward.
Model layanan Platform as a Service atau PaaS yang dihadirkan Adroady memampukan pihak-pihak yang berkepentingan untuk saling terkoneksi dan terinformasi. Seperti Spot Manager atau pemilik lahan untuk pemasangan iklan, Media Manager atau pemilik media tempat pemasangan iklan seperti billboard atau TV besar, brand atau agensi pemilik produk yang sedang dikampanyekan, hingga audiens atau viewers yaitu masyarakat pemirsa iklan yang ditayangkan.
Untuk pengukuran efektivitas iklan yang transparan, kamera atau CCTV dipasang di papan-papan reklame, baik yang statis maupun bergerak, konvensional maupun digital. Brand atau agensi pemilik iklan dapat memperoleh data-data penting terkait paparan iklan secara real-time, seperti jumlah orang yang melihat reklame, jumlah impresi, jumlah dan jenis kendaraan yang melintasi papan reklame hingga data panjang kilometer yang telah ditempuh media bergerak yang digunakan.
Menariknya, bukan hanya startup yang fokus menjalankan bisnis dengan pendekatan B2C (Business-to-Customer), tapi juga startup inovatif yang mengusung pendekatan B2B (Business-to-Business) seperti Adroady dan Jojonomic.
Keduanya adalah startup yang memiliki keunikan dan dapat dikatakan sebagai pionir di industrinya masing-masing. Bukan hanya menjadi pionir di Indonesia, bahkan, seperti Jojonomic, mereka mampu menghadirkan terobosan baru yang dapat dikatakan sebagai yang pertama di negara-negara kawasan.
Adroady –Solusi Cerdas Iklan Luar Ruang Efektif
Perusahaan rintisan yang digawangi para muda Indonesia ini memiliki inovasi layanan pariwara luar ruang atau Out-of-Home (OoH). Inovasinya mampu menjadi solusi cerdas bagi brand atau organisasi dalam mengelola iklan yang efektif dan terukur.
Edward Halley, Co-Founder Adroady, pada pertemuan dengan awak media menginformasikan, saat ini 80% iklan OoH di Indonesia masih berupa iklan luring. Meskipun tampilannya sudah berupa iklan digital, dia menilai sebagian besar iklan-iklan tersebut belum online dan antar medianya belum terbangun konektivitas.
“Bahkan, dari 20% iklan OoH yang sudah daring pun banyak yang belum mengoneksikan media-media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pariwara atau kampanye pemasarannya. Ini menjadikan banyak iklan OoH yang sudah online pun belum efisien,” kata Edward.
Edward menjelaskan, selain belum membangun koneksi antar media-medianya, 20% iklan OoH tersebut juga masih banyak yang belum didukung kapabilitas yang memungkinkan brand ataupun agensi bisa mengelola kampanyenya secara langsung. Mereka masih harus repot menghubungi media manager untuk pemasangan atau penggantian konten.
Situasi yang kurang kondusif jika merujuk persaingan bisnis, dan dinamika dunia pemasaran sekarang yang makin cepat dan strategis. “Persoalan lain yang kritikal adalah tidak adanya transparansi efektivitas iklan yang ditayangkan. Inilah yang dijawab oleh Adroady dengan layanan-layanan inovatif berbasis teknologi-teknologi terkini seperti cloud, kecerdasan artifisial, machine learning, analitik big data, dan IoT,” tutur Edward.
Model layanan Platform as a Service atau PaaS yang dihadirkan Adroady memampukan pihak-pihak yang berkepentingan untuk saling terkoneksi dan terinformasi. Seperti Spot Manager atau pemilik lahan untuk pemasangan iklan, Media Manager atau pemilik media tempat pemasangan iklan seperti billboard atau TV besar, brand atau agensi pemilik produk yang sedang dikampanyekan, hingga audiens atau viewers yaitu masyarakat pemirsa iklan yang ditayangkan.
Untuk pengukuran efektivitas iklan yang transparan, kamera atau CCTV dipasang di papan-papan reklame, baik yang statis maupun bergerak, konvensional maupun digital. Brand atau agensi pemilik iklan dapat memperoleh data-data penting terkait paparan iklan secara real-time, seperti jumlah orang yang melihat reklame, jumlah impresi, jumlah dan jenis kendaraan yang melintasi papan reklame hingga data panjang kilometer yang telah ditempuh media bergerak yang digunakan.