Melatih Bicara dengan Enterprise AI Learning Agent
loading...

Digitalisasi. FOTO/ CNET
A
A
A
JAKARTA - Belajar bahasa Inggris dengan AI menawarkan cara belajar yang personal, interaktif, dan efektif. AI dapat membantu melatih berbicara, mendengarkan, menulis, dan pengucapan, serta memberikan umpan balik yang disesuaikan dengan kebutuhan pelajar
BACA JUGA - Intip Wanita AI Tercantik, Dinobatkan Jadi Miss AI Pertama di Dunia
ELSAperusahaan teknologi asal Silicon Valley dengan akar di Asia Tenggara meluncurkan ELSA for Business, sebuah solusi pelatihan bahasa Inggris berbasis AI yang dirancang khusus untuk dunia kerja.
Inovasi ini didorong oleh hasil survei dari International Data Corporation (IDC) mengungkapkan bahwa 78% bisnis di Asia menghadapi tantangan komunikasi akibat keterbatasan bahasa Inggris, dan 65% percaya bahwa peningkatan keterampilan bahasa akan memperkuat ekspansi global mereka.
Temuan ini sejalan dengan kondisi di Indonesia, di mana masih adanya gap di dunia kerja terkait bahasa yang sering kali tidak memberikan hasil yang relevan dengan kebutuhan pekerjaan sehari-hari.
"ELSA tidak hanya mengajarkan bahasa Inggris kami membantu profesional Indonesia membangun kepercayaan diri dan kesiapan global," ujar Vu Van, CEO ELSA, yang juga hadir sebagai pembicara di World Economic Forum Davos 2025.
Melalui fitur terbaru AI Learning Agent yang diluncurkan pada Maret 2025, perusahaan kini dapat menciptakan kurikulum hiper-personalisasi hanya dengan memasukkan profil mereka ke dalam platform.
Hasilnya, pelajaran disusun berdasarkan situasi nyata dan penggunaan bahasa Inggris yang relevan dengan industri dan produk perusahaan.
"Kami memahami bahwa setiap perusahaan memiliki kebutuhan komunikasi yang unik. Dengan Enterprise AI Learning Agent, kami melihat bagaimana solusi yang dipersonalisasi dapat membantu karyawan berkomunikasi lebih efektif dalam konteks pekerjaan mereka masing-masing, terutama di Indonesia," ujar Yasser Muhammad Syaiful, Country Manager ELSA Indonesia.
Google telah meluncurkan alat pembelajaran bahasa yang tidak hanya inovatif tetapi juga responsif terhadap kebutuhan nyata penggunanya.
Alat baru ini memungkinkan pengguna untuk melakukan percakapan dengan sistem kecerdasan buatan yang telah dirancang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka.
Dengan mengaktifkan percakapan dua arah, pengguna bukan hanya menerima umpan balik, tetapi juga pertanyaan tindak lanjut yang membantu mengarahkan diskusi sesuai dengan masukan dari pengguna.
Tidak hanya tersedia di satu atau dua negara, fitur canggih ini sudah diluncurkan di enam negara yang berbeda, termasuk Argentina, Kolombia, India, Indonesia, Meksiko, dan Venezuela.
Keberadaan fitur ini sebagai bagian dari program Search Labs Google menunjukkan komitmen serius dalam menguji kemampuan pencarian eksperimental yang lebih luas.
Menurut laporan dari TechCrunch, aksesibilitas fitur ini terbatas pada pengguna Search Labs dan mereka yang menggunakan fitur penerjemahan ke atau dari bahasa Inggris pada perangkat Android di negara-negara tersebut.
Berbeda dengan alat latihan berbicara yang diluncurkan tahun lalu, yang hanya memungkinkan pengguna untuk berlatih mengucapkan kalimat dan mendapatkan umpan balik mengenai tata bahasa dan kejelasan, sistem baru ini lebih maju.
Alat ini memungkinkan diskusi dua arah yang penuh, di mana AI tidak hanya memberikan tanggapan, tetapi juga memicu pertanyaan yang membuat dialog semakin alami dan bermanfaat.
BACA JUGA - Intip Wanita AI Tercantik, Dinobatkan Jadi Miss AI Pertama di Dunia
ELSAperusahaan teknologi asal Silicon Valley dengan akar di Asia Tenggara meluncurkan ELSA for Business, sebuah solusi pelatihan bahasa Inggris berbasis AI yang dirancang khusus untuk dunia kerja.
Inovasi ini didorong oleh hasil survei dari International Data Corporation (IDC) mengungkapkan bahwa 78% bisnis di Asia menghadapi tantangan komunikasi akibat keterbatasan bahasa Inggris, dan 65% percaya bahwa peningkatan keterampilan bahasa akan memperkuat ekspansi global mereka.
Temuan ini sejalan dengan kondisi di Indonesia, di mana masih adanya gap di dunia kerja terkait bahasa yang sering kali tidak memberikan hasil yang relevan dengan kebutuhan pekerjaan sehari-hari.
"ELSA tidak hanya mengajarkan bahasa Inggris kami membantu profesional Indonesia membangun kepercayaan diri dan kesiapan global," ujar Vu Van, CEO ELSA, yang juga hadir sebagai pembicara di World Economic Forum Davos 2025.
Melalui fitur terbaru AI Learning Agent yang diluncurkan pada Maret 2025, perusahaan kini dapat menciptakan kurikulum hiper-personalisasi hanya dengan memasukkan profil mereka ke dalam platform.
Hasilnya, pelajaran disusun berdasarkan situasi nyata dan penggunaan bahasa Inggris yang relevan dengan industri dan produk perusahaan.
"Kami memahami bahwa setiap perusahaan memiliki kebutuhan komunikasi yang unik. Dengan Enterprise AI Learning Agent, kami melihat bagaimana solusi yang dipersonalisasi dapat membantu karyawan berkomunikasi lebih efektif dalam konteks pekerjaan mereka masing-masing, terutama di Indonesia," ujar Yasser Muhammad Syaiful, Country Manager ELSA Indonesia.
Google telah meluncurkan alat pembelajaran bahasa yang tidak hanya inovatif tetapi juga responsif terhadap kebutuhan nyata penggunanya.
Alat baru ini memungkinkan pengguna untuk melakukan percakapan dengan sistem kecerdasan buatan yang telah dirancang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka.
Dengan mengaktifkan percakapan dua arah, pengguna bukan hanya menerima umpan balik, tetapi juga pertanyaan tindak lanjut yang membantu mengarahkan diskusi sesuai dengan masukan dari pengguna.
Tidak hanya tersedia di satu atau dua negara, fitur canggih ini sudah diluncurkan di enam negara yang berbeda, termasuk Argentina, Kolombia, India, Indonesia, Meksiko, dan Venezuela.
Keberadaan fitur ini sebagai bagian dari program Search Labs Google menunjukkan komitmen serius dalam menguji kemampuan pencarian eksperimental yang lebih luas.
Menurut laporan dari TechCrunch, aksesibilitas fitur ini terbatas pada pengguna Search Labs dan mereka yang menggunakan fitur penerjemahan ke atau dari bahasa Inggris pada perangkat Android di negara-negara tersebut.
Berbeda dengan alat latihan berbicara yang diluncurkan tahun lalu, yang hanya memungkinkan pengguna untuk berlatih mengucapkan kalimat dan mendapatkan umpan balik mengenai tata bahasa dan kejelasan, sistem baru ini lebih maju.
Alat ini memungkinkan diskusi dua arah yang penuh, di mana AI tidak hanya memberikan tanggapan, tetapi juga memicu pertanyaan yang membuat dialog semakin alami dan bermanfaat.
(wbs)
Lihat Juga :