QRIS dan E-Wallet Tumbuh Pesat, tapi Transaksi Terbesar Masih Virtual Account
loading...

Tren penggunaan pembayaran digital di Indonesia terus bertumbuh signifikan, baik e-Wallet maupun QRIS. Foto: Sindonews/Danang Arradian
A
A
A
JAKARTA - Virtual Account ternyata masih menjadi metode pembayaran digital paling dominan dengan pangsa 56%. Demikian menurut data yang diungkap oleh Doku, perusahaan penyedia sistem pembayaran berbasis teknologi dengan layanan terpadu, termasuk payment gateway, e-wallet, dan QRIS.
Artinya, pengguna Doku lebih memilih kemudahan dan keamanan yang ditawarkan oleh Virtual Account. “Virtual account memang diminati karena pengguna bisa melakukan pembayaran langsung dari rekening bank mereka tanpa perlu menggunakan kartu kredit atau e-wallet,” ujar Victor Kwan, Head of Growth, Business & Marketing, Doku.
Setelah virtual account, e-money memiliki pangsa 14.1%, menjadikannya saluran pembayaran terpopuler kedua. Ini mencerminkan popularitas e-wallet sebagai metode pembayaran yang praktis dan efisien. E-wallet memudahkan konsumen untuk berlangganan ataupun membeli melakukan pembayaran digital.
Pembayaran melalui Convenience Store menduduki posisi ketiga dengan 7.4%. Ini menunjukkan bahwa pembayaran tunai masih relevan, terutama bagi segmen pengguna yang belum memiliki akses ke perbankan atau e-wallet.
Yang menarik, QRIS menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dengan pangsa 4.3%. “Sebagai standar yang ditetapkan Bank Indonesia, metode ini memberikan kemudahan untuk melakukan pembayaran antar platform,” beber Victor.
Kemudian, kartu kredit memiliki pangsa pasar 3.2% yang terendah diantara lima kategori, kemungkinan karena metode pembayaran tunai yang lebih sering digunakan di Indonesia.
Kategori Digital & Game mengakomodir pangsa pasar 35.4%. Ini menegaskan bahwa konten hiburan digital, terutama game mobile, merupakan daya tarik utama pengguna Google Play.
Selanjutnya, kategori Marketplace memiliki pangsa 22%, menunjukkan popularitas aplikasi belanja online dan platform e-commerce di Google Play.
Fintech (teknologi finansial) memiliki pangsa 13.6%, menunjukkan peran pentingnya dalam menyediakan layanan keuangan melalui aplikasi. Kategori Retail sendiri memilikipangsa7.1%.
Artinya, pengguna Doku lebih memilih kemudahan dan keamanan yang ditawarkan oleh Virtual Account. “Virtual account memang diminati karena pengguna bisa melakukan pembayaran langsung dari rekening bank mereka tanpa perlu menggunakan kartu kredit atau e-wallet,” ujar Victor Kwan, Head of Growth, Business & Marketing, Doku.
Setelah virtual account, e-money memiliki pangsa 14.1%, menjadikannya saluran pembayaran terpopuler kedua. Ini mencerminkan popularitas e-wallet sebagai metode pembayaran yang praktis dan efisien. E-wallet memudahkan konsumen untuk berlangganan ataupun membeli melakukan pembayaran digital.
Pembayaran melalui Convenience Store menduduki posisi ketiga dengan 7.4%. Ini menunjukkan bahwa pembayaran tunai masih relevan, terutama bagi segmen pengguna yang belum memiliki akses ke perbankan atau e-wallet.
Yang menarik, QRIS menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dengan pangsa 4.3%. “Sebagai standar yang ditetapkan Bank Indonesia, metode ini memberikan kemudahan untuk melakukan pembayaran antar platform,” beber Victor.
Kemudian, kartu kredit memiliki pangsa pasar 3.2% yang terendah diantara lima kategori, kemungkinan karena metode pembayaran tunai yang lebih sering digunakan di Indonesia.
Konten Digital dan Game Menguasai Pasar
Zulfi Rahardian, Head of Retail & Payments Activation, Southeast Asia, Google Play, mengatakan bahwa kategori Digital & Game sangat populer di Indonesia. “Pertumbuhannya tinggi sekali, terutama untuk game dan layanan video streaming,” beber Zulfi.Kategori Digital & Game mengakomodir pangsa pasar 35.4%. Ini menegaskan bahwa konten hiburan digital, terutama game mobile, merupakan daya tarik utama pengguna Google Play.
Selanjutnya, kategori Marketplace memiliki pangsa 22%, menunjukkan popularitas aplikasi belanja online dan platform e-commerce di Google Play.
Fintech (teknologi finansial) memiliki pangsa 13.6%, menunjukkan peran pentingnya dalam menyediakan layanan keuangan melalui aplikasi. Kategori Retail sendiri memilikipangsa7.1%.
(dan)
Lihat Juga :