Profil Yoshinori Ohsumi, Peneliti Jepang yang Mendapat Nobel setelah Meneliti Manfaat Puasa

Sabtu, 08 Maret 2025 - 21:02 WIB
loading...
Profil Yoshinori Ohsumi,...
Ohsumi dianugerahi hadiah Nobel Kedokteran pada 2016 berkat penemuannya terkait mekanisme autofagi (Autophagy). Foto: ist
A A A
Mendengar nama Yoshinori Ohsumi, sebagian orang mungkin masih tampak asing. Dia adalah pakar biologi sel asal Jepang yang mendapat nobel bidang kedokteran setelah meneliti manfaat puasa.

Ohsumi dianugerahi hadiah Nobel Kedokteran pada 2016 berkat penemuannya terkait mekanisme autofagi (Autophagy). Menariknya, penelitian Ohsumi tentang autofagi ini memiliki kaitan erat dengan puasa, terutama dalam hal tubuh yang membersihkan dan memperbaiki dirinya sendiri ketika tidak mendapatkan asupan makanan dalam jangka waktu tertentu.

Lebih jauh, siapa sebenarnya sosok Yoshinori Ohsumi? Berikut ulasan profilnya yang bisa diketahui.

Profil Yoshinori Ohsumi
Profil Yoshinori Ohsumi, Peneliti Jepang yang Mendapat Nobel setelah Meneliti Manfaat Puasa

Prof. Yoshinori Ohsumi merupakan seorang ahli biologi sel asal Jepang. Ia lahir pada 9 Februari 1945 di Fukuoka.
Sejak muda, Ohsumi sudah menunjukkan ketertarikan terhadap bidang sains. Ia kemudian belajar di Universitas Tokyo dan menerima gelar doktor pada 1974.

Mengutip NobelPrize, Ohsumi melanjutkan penelitian di berbagai institusi setelah menyelesaikan studinya. Pada akhirnya, ia bisa menjadi profesor di Tokyo Institute of Technology.

Salah satu kontribusi terbesar Ohsumi dalam dunia sains adalah penelitian mengenai autofagi, sebuah proses alami di dalam sel yang berfungsi mendaur ulang komponen sel yang rusak atau tidak lagi berfungsi dengan baik.

Pada awal 1990-an, Ohsumi menggunakan ragi (yeast) sebagai model penelitian dan berhasil mengungkap mekanisme molekuler yang mengatur autofagi. Temuan ini kemudian memberikan pemahaman baru mengenai sel yang bisa membersihkan dirinya sendiri dan memanfaatkan kembali bagian yang tidak lagi berfungsi dengan baik.

Penelitian Ohsumi tidak hanya berdampak besar dalam ilmu biologi, tetapi juga dalam dunia kesehatan. Bahkan, penelitiannya itu juga mengarah pada temuan lain yang berkaitan dengan manfaat puasa.

Singkatnya, puasa dapat merangsang autofagi, membantu tubuh memperbaiki sel yang rusak, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Ohsumi dalam penelitiannya menemukan bahwa saat tubuh berada di kondisi lapar atau kekurangan nutrisi, mekanisme autofagi ini menjadi lebih aktif.

Artinya, saat seseorang berpuasa dan dia lapar karena tidak makan, tubuh akan memecah dan mendaur ulang protein, serta komponen sel yang sudah tidak berguna. Setelah itu, mereka menggunakannya kembali sebagai sumber energi dan bahan baku guna memperbaiki sel-sel yang masih dapat dipakai.

Penemuan ini setidaknya bisa menjelaskan alasan puasa sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan.

Bahkan, karena autofagi bisa membantu menghilangkan sel-sel yang rusak atau berpotensi menjadi kanker, ada indikasi bahwa puasa juga dapat berperan dalam pencegahan penyakit tersebut.



Berkat pencapaian tentang autofagi, Ohsumi dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Kedokteran pada 2016. Setelahnya, ia juga dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh di bidang biologi sel.

Demikian ulasan mengenai profil Yoshinori Ohsumi, peneliti Jepang yang meraih nobel usai menelitimanfaatpuasa.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Subuh ke Magrib hanya...
Subuh ke Magrib hanya 1 Jam, Puasa di Murmansk Cuma 60 Menit
5 Manfaat Puasa Secara...
5 Manfaat Puasa Secara Ilmiah, Penting Dipahami!
Teknologi Bantu Perusahaan...
Teknologi Bantu Perusahaan Lakukan Penyesuaian Jam Kerja saat Ramadan
Isi Kegiatan Ramadan,...
Isi Kegiatan Ramadan, MEI Bagikan Takjil di 5 Titik Pusat Kota
Daftar Aplikasi Penambah...
Daftar Aplikasi Penambah Pahala di Bulan Puasa
Daftar Link Twibbon...
Daftar Link Twibbon untuk Ucapan Selamat Berbuka Puasa
Daftar Game Mobile untuk...
Daftar Game Mobile untuk Teman Ngabuburit, Nomor Satu Lagi Viral
Alat untuk Melihat Hilal...
Alat untuk Melihat Hilal dari Tradisional hingga yang Modern
Klaim Gelar Buka Puasa...
Klaim Gelar Buka Puasa Ramadan, Kedubes Israel di Mesir Picu Kemarahan
Rekomendasi
Prabowo Disambut Raja...
Prabowo Disambut Raja Abdullah II Setibanya di Yordania
Alasan Raja Charles...
Alasan Raja Charles III Marah usai Pangeran William Sewa Pengacara Perceraian, Merasa Dikhianati
Bane Raja Manalu: Larangan...
Bane Raja Manalu: Larangan Air Kemasan di Bawah 1 Liter Baik untuk Masa Depan Bali
Berita Terkini
Kitab Kuno Petunjuk...
Kitab Kuno Petunjuk Orang Mati Menuju Keabadian Ditemukan di Mesir
2 jam yang lalu
Manfaatkan Teknologi...
Manfaatkan Teknologi Biometrik, XL Axiata Dukung Pemutakhiran Data Pelanggan
2 jam yang lalu
Ciptakan Ruang Digital...
Ciptakan Ruang Digital yang Aman, Menkomdigi Sarankan Beralih ke eSIM
4 jam yang lalu
OpenAI Gugat Balik Elon...
OpenAI Gugat Balik Elon Musk, Ini Masalahnya
7 jam yang lalu
Kenapa Bumbu Mie Instan...
Kenapa Bumbu Mie Instan Tidak Boleh Dimasak? Ini Jawabannya
7 jam yang lalu
7 Kota dengan Suhu Terpanas...
7 Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia yang Bikin Kulit Terasa Terpanggang
11 jam yang lalu
Infografis
Profil dan Aset 7 BUMN...
Profil dan Aset 7 BUMN yang Bakal Dikelola BP Danantara
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved