Skotlandia Minta Jadikan Kucing Hewan yang Dilindungi

Selasa, 04 Februari 2025 - 09:17 WIB
loading...
Skotlandia Minta Jadikan...
Skotlandia minta kucing dilindungi. FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
EDINBURGH - Pemerintah Skotlandia telah menolak usulan untuk melarang kucing di negara tersebut setelah didesak untuk membuat laporan yang menjajaki langkah-langkah untuk melindungi satwa liar yang terancam.



Komisi Kesejahteraan Hewan Skotlandia (SAWC) membuat rekomendasi dalam sebuah laporan kepada Parlemen sebagai tanggapan atas bukti bahwa kucing memiliki dampak signifikan pada populasi satwa liar.

Sebuah laporan tentang kepemilikan kucing yang bertanggung jawab menyatakan bahwa kucing dapat memiliki "dampak signifikan pada populasi satwa liar" dengan menyerang hewan lain, berkembang biak dengan kucing liar, dan bersaing untuk mendapatkan sumber makanan.

Seorang juru bicara pemerintah Skotlandia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pelarangan kucing tidak termasuk atau dianggap sebagai daftar rekomendasi dalam laporan tersebut.

"Kami, dalam kondisi apa pun, tidak akan (setuju) untuk melarang kucing," katanya pada hari Senin.

Melalui laporan media internasional, SAWC juga mendesak pemerintah Skotlandia agar meminta lembaga NatureScot untuk membuat laporan tentang keuntungan dan kerugian bagi satwa liar dengan memperkenalkan tempat perlindungan kucing di daerah yang rentan.

Jika diterapkan, penduduk ini harus memelihara hewan peliharaan mereka di dalam rumah atau dilarang memilikinya sejak awal.

Selain itu, SAWC mengusulkan agar pembangunan perumahan baru di daerah pedesaan dapat memiliki ketentuan bahwa kucing tidak boleh dipelihara di area yang sensitif terhadap konservasi atau di sekitar habitat burung dan satwa liar yang terancam punah.

SAWC juga membuat beberapa rekomendasi lain termasuk mewajibkan pemasangan microchip dan pendaftaran kucing peliharaan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2388 seconds (0.1#10.140)