Sederhana, Ini Tips Aman Anti Hacker dan Spyware untuk Smartphone
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ponsel pintar rentan terkena berbagai ancaman keamanan, mulai dari phishing hingga malware dan spyware . Mematikan ponsel secara teratur, menonaktifkan Bluetooth, dan hanya menggunakan aksesori terpercaya menjadi beberapa tips aman anti hacker dan spyware dari Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA).
Satu serangan saja dapat merusak ponsel, membahayakan data, dan bahkan mencuri identitas pengguna.
ZDNet melansir, Senin (2/8/2024) laporan Mobile Device Best Practices, NSA memberikan tips yang dirancang untuk mencegah peretas dan penyerang mengakses perangkat seluler. Salah satu metode yang sederhana dengan mematikan dan menghidupkan kembali ponsel.
Serangan spearphishing dapat menargetkan ponsel untuk menginstal malware, sementara eksploitasi zero-click dapat menginfeksi perangkat tanpa interaksi apapun dengan pengguna. Saking berbahayanya, NSA menyarankan mematikan ponseldan menghidupkannya kembali dengan durasi sekali seminggu.
Tindakan sederhana ini dapat menyulitkan peretas mencuri informasi dari ponsel, meskipun badan tersebut memperingatkan bahwa ini tidak selalu mencegah serangan.
NSA juga mengutip beberapa ancaman lain yang dapat memengaruhi perangkat seluler dalam laporannya. Aplikasi berbahaya dapat menginfeksi ponsel. Begitu pula jaringan Wi-Fi berbahaya dapat mengalihkan lalu lintas dari perangkat.
Spyware dapat memantau percakapan audio dan video di ponsel. Peretas dengan akses jarak jauh ke perangkat dapat mengumpulkan data panggilan atau pesan. Seseorang yang memiliki akses fisik ke ponsel, meskipun hanya sebentar, tentu saja dapat menginstal malware atau spyware.
Pastikan untuk memperbarui aplikasi dan sistem operasi ponsel dengan patch keamanan terbaru.
Instal aplikasi hanya dari toko resmi, seperti App Store dari Apple atau Google Play Store.
Hindari mengklik tautan atau lampiran file dalam email dan pesan teks, karena itu adalah cara umum untuk memicu malware.
Hindari bergabung dengan Wi-Fi jika memungkinkan. Atau gunakan VPN saat bergabung dengan jaringan publik.
Matikan Bluetooth saat tidak digunakan untuk mencegah perangkat yang tidak sah terhubung ke ponsel.
Buat kode sandi yang kuat dengan minimal enam digit untuk mengunci dan membuka ponsel.
Aktifkan pemindaian wajah atau sidik jari bawaan perangkat untuk keamanan dan kenyamanan yang lebih baik.
Gunakan kabel pengisian daya asli atau aksesori pengisian daya dari produsen yang terpercaya. Hindari stasiun pengisian daya USB publik.
Nonaktifkan layanan lokasi saat tidak diperlukan.
Selain mengikuti saran NSA, pengguna ponsel juga bisa menggunakan aplikasi khusus untuk membantu keamanan seluler. Salah satu aplikasi yang layak dipasang, yaitu iVerify, pemindai keamanan yang akan memeriksa perangkat dari malware dan memastikan pengguna menggunakan fitur keamanan dasar di iPhone atau ponsel Android.
"Ancaman terhadap perangkat seluler semakin umum dan meningkat dalam ruang lingkup dan kompleksitas," kata NSA dalam laporannya.
"Pengguna perangkat seluler ingin memanfaatkan sepenuhnya fitur yang tersedia di perangkat tersebut, tetapi banyak fitur tersebut memberikan kenyamanan dan kemampuan dengan mengorbankan keamanan. Panduan praktik terbaik ini menguraikan langkah-langkah yang dapat diambil pengguna untuk melindungi perangkat dan informasi pribadi mereka dengan lebih baik."
Satu serangan saja dapat merusak ponsel, membahayakan data, dan bahkan mencuri identitas pengguna.
ZDNet melansir, Senin (2/8/2024) laporan Mobile Device Best Practices, NSA memberikan tips yang dirancang untuk mencegah peretas dan penyerang mengakses perangkat seluler. Salah satu metode yang sederhana dengan mematikan dan menghidupkan kembali ponsel.
Serangan spearphishing dapat menargetkan ponsel untuk menginstal malware, sementara eksploitasi zero-click dapat menginfeksi perangkat tanpa interaksi apapun dengan pengguna. Saking berbahayanya, NSA menyarankan mematikan ponseldan menghidupkannya kembali dengan durasi sekali seminggu.
Tindakan sederhana ini dapat menyulitkan peretas mencuri informasi dari ponsel, meskipun badan tersebut memperingatkan bahwa ini tidak selalu mencegah serangan.
NSA juga mengutip beberapa ancaman lain yang dapat memengaruhi perangkat seluler dalam laporannya. Aplikasi berbahaya dapat menginfeksi ponsel. Begitu pula jaringan Wi-Fi berbahaya dapat mengalihkan lalu lintas dari perangkat.
Spyware dapat memantau percakapan audio dan video di ponsel. Peretas dengan akses jarak jauh ke perangkat dapat mengumpulkan data panggilan atau pesan. Seseorang yang memiliki akses fisik ke ponsel, meskipun hanya sebentar, tentu saja dapat menginstal malware atau spyware.
Ada beberapa cara melindungi ponsel yang disarankan oleh NSA berikut ini :
1. Perbarui aplikasi
Pastikan untuk memperbarui aplikasi dan sistem operasi ponsel dengan patch keamanan terbaru.
2. Gunakan penyedia aplikasi resmi
Instal aplikasi hanya dari toko resmi, seperti App Store dari Apple atau Google Play Store.
3. Jangan klik sembarangan
Hindari mengklik tautan atau lampiran file dalam email dan pesan teks, karena itu adalah cara umum untuk memicu malware.
4. Waspadai jaringan Wi-Fi publik
Hindari bergabung dengan Wi-Fi jika memungkinkan. Atau gunakan VPN saat bergabung dengan jaringan publik.
5. Nonaktifkan Bluetooth
Matikan Bluetooth saat tidak digunakan untuk mencegah perangkat yang tidak sah terhubung ke ponsel.
6. Gunakan kode sandi yang aman
Buat kode sandi yang kuat dengan minimal enam digit untuk mengunci dan membuka ponsel.
7. Manfaatkan biometrik
Aktifkan pemindaian wajah atau sidik jari bawaan perangkat untuk keamanan dan kenyamanan yang lebih baik.
8. Gunakan aksesori yang terpercaya
Gunakan kabel pengisian daya asli atau aksesori pengisian daya dari produsen yang terpercaya. Hindari stasiun pengisian daya USB publik.
9. Matikan layanan lokasi
Nonaktifkan layanan lokasi saat tidak diperlukan.
Selain mengikuti saran NSA, pengguna ponsel juga bisa menggunakan aplikasi khusus untuk membantu keamanan seluler. Salah satu aplikasi yang layak dipasang, yaitu iVerify, pemindai keamanan yang akan memeriksa perangkat dari malware dan memastikan pengguna menggunakan fitur keamanan dasar di iPhone atau ponsel Android.
"Ancaman terhadap perangkat seluler semakin umum dan meningkat dalam ruang lingkup dan kompleksitas," kata NSA dalam laporannya.
"Pengguna perangkat seluler ingin memanfaatkan sepenuhnya fitur yang tersedia di perangkat tersebut, tetapi banyak fitur tersebut memberikan kenyamanan dan kemampuan dengan mengorbankan keamanan. Panduan praktik terbaik ini menguraikan langkah-langkah yang dapat diambil pengguna untuk melindungi perangkat dan informasi pribadi mereka dengan lebih baik."
(msf)