Gembong Hacker Ini Muncul Bagikan Cara Mudah Membobol Data
loading...
A
A
A
KAIRO - Para peretas yang berhasil membobol dompet Bitcoin senilai USD3 juta setelah 11 tahun lamanya, akhirnya buka suara mengenai cara mereka melakukannya.
Kisah ini menunjukkan bahwa dunia peretasan tidak melulu tentang kejahatan, tetapi juga tentang membantu meningkatkan keamanan dan bahkan mengembalikan harta yang hilang.
Salah satu peretas yang terlibat, yang dikenal dengan nama "Kingpin" secara online, dihubungi oleh pemilik mata uang kripto anonim yang kehilangan akses ke dompetnya selama 11 tahun karena lupa kata sandi.
Dompet tersebut berisi Bitcoin senilai USD3 juta pada saat itu, yang nilainya melonjak drastis karena kenaikan harga Bitcoin selama bertahun-tahun.
Pemilik dompet kehilangan akses karena menggunakan kata sandi yang dibuat oleh pengelola kata sandi acak bernama RoboForm.
Ketakutan akan peretasan membuatnya enggan menyimpan kata sandi di komputer, sehingga ia menyimpannya dalam file terenkripsi. Namun, file tersebut rusak dan kata sandi pun hilang.
Berputus asa, pemilik dompet pun menghubungi Grand, yang terkenal di komunitas peretas karena berhasil membantu pemilik kripto lain memulihkan akses ke mata uang kripto senilai jutaan dolar.
Awalnya, Grand enggan membantu karena kesibukan, namun ia akhirnya tergerak untuk membantu pemilik dompet Bitcoin ini.
Dalam video YouTube yang diunggah Grand, pemilik dompet menjelaskan, "Saya membuat kata sandi, menyalinnya, memasukkannya ke dalam frasa sandi dompet, dan juga di file teks yang kemudian saya enkripsi."
Pada saat itu, nilai Bitcoin masih tergolong rendah, hanya beberapa ribu dolar. Namun, dengan lonjakan harga Bitcoin lebih dari 20.000 persen sejak 2013, nilai dompet tersebut pun ikut melonjak drastis.
Lalu, bagaimana cara Grand membobol dompet Bitcoin tersebut? Dia menggunakan alat yang dikembangkan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) untuk memecahkan kode pembuat kata sandi.
Upaya Grand membuahkan hasil dan dia berhasil membuka dompet Bitcoin tersebut. Kisah ini menjadi bukti bahwa peretas tidak selalu identik dengan penjahat.
Keahlian mereka juga dapat digunakan untuk tujuan positif, seperti membantu orang yang kehilangan harta benda berharga.
Kisah ini menunjukkan bahwa dunia peretasan tidak melulu tentang kejahatan, tetapi juga tentang membantu meningkatkan keamanan dan bahkan mengembalikan harta yang hilang.
Salah satu peretas yang terlibat, yang dikenal dengan nama "Kingpin" secara online, dihubungi oleh pemilik mata uang kripto anonim yang kehilangan akses ke dompetnya selama 11 tahun karena lupa kata sandi.
Dompet tersebut berisi Bitcoin senilai USD3 juta pada saat itu, yang nilainya melonjak drastis karena kenaikan harga Bitcoin selama bertahun-tahun.
Pemilik dompet kehilangan akses karena menggunakan kata sandi yang dibuat oleh pengelola kata sandi acak bernama RoboForm.
Ketakutan akan peretasan membuatnya enggan menyimpan kata sandi di komputer, sehingga ia menyimpannya dalam file terenkripsi. Namun, file tersebut rusak dan kata sandi pun hilang.
Berputus asa, pemilik dompet pun menghubungi Grand, yang terkenal di komunitas peretas karena berhasil membantu pemilik kripto lain memulihkan akses ke mata uang kripto senilai jutaan dolar.
Awalnya, Grand enggan membantu karena kesibukan, namun ia akhirnya tergerak untuk membantu pemilik dompet Bitcoin ini.
Dalam video YouTube yang diunggah Grand, pemilik dompet menjelaskan, "Saya membuat kata sandi, menyalinnya, memasukkannya ke dalam frasa sandi dompet, dan juga di file teks yang kemudian saya enkripsi."
Pada saat itu, nilai Bitcoin masih tergolong rendah, hanya beberapa ribu dolar. Namun, dengan lonjakan harga Bitcoin lebih dari 20.000 persen sejak 2013, nilai dompet tersebut pun ikut melonjak drastis.
Lalu, bagaimana cara Grand membobol dompet Bitcoin tersebut? Dia menggunakan alat yang dikembangkan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) untuk memecahkan kode pembuat kata sandi.
Upaya Grand membuahkan hasil dan dia berhasil membuka dompet Bitcoin tersebut. Kisah ini menjadi bukti bahwa peretas tidak selalu identik dengan penjahat.
Keahlian mereka juga dapat digunakan untuk tujuan positif, seperti membantu orang yang kehilangan harta benda berharga.
(wbs)