Dokumen Internal Bocor, Google Akui Kebobolan

Kamis, 30 Mei 2024 - 16:34 WIB
loading...
Dokumen Internal Bocor,...
Google Akui Kebobolan. FOTO/ DAILY
A A A
MENLO PARK - Google telah mengkonfirmasi bahwa kumpulan dokumen internal yang bocor, yang konon berisi detail tentang data yang dikumpulkan perusahaan dan bagaimana hal itu digunakan dalam algoritma peringkat pencariannya, adalah asli.



Seperti dilansir dari The Verge, Kamis (30/5/2024), meskipun Google sebelumnya menolak untuk mengomentari materi yang bocor, juru bicara perusahaan, Davis Thompson, mengatakan kepada The Verge bahwa mereka "akan berhati-hati untuk tidak membuat asumsi yang tidak akurat tentang Penelusuran berdasarkan informasi yang di luar konteks, ketinggalan zaman, atau tidak lengkap."

Dia juga menekankan bahwa Google telah "berbagi banyak informasi tentang cara kerja Penelusuran dan jenis faktor yang dipertimbangkan sistem kami," sambil juga bekerja untuk "melindungi integritas hasil kami dari manipulasi."

Kebocoran dokumen ini, yang pertama kali diungkap oleh pakar SEO Rand Fishkin dan Mike King, memberikan wawasan langka tentang cara kerja mesin pencari Google dan data yang digunakannya untuk menentukan peringkat halaman web.

Meskipun Google berusaha untuk meredam spekulasi yang mungkin timbul dari informasi yang bocor, kebocoran ini kemungkinan akan memicu seruan untuk transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dari raksasa teknologi tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa dokumen yang bocor tersebut hanyalah sebagian kecil dari operasi internal Google yang luas, dan mungkin tidak mencerminkan gambaran lengkap tentang bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menggunakan data.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa algoritma pencarian Google terus diperbarui dan disempurnakan, sehingga informasi dalam dokumen yang bocor mungkin sudah ketinggalan zaman.

Namun, kebocoran tersebut memberikan gambaran sekilas tentang kompleksitas algoritma pencarian Google dan potensi dampaknya pada hasil yang kita lihat saat mencari informasi secara online.

Hal ini menimbulkan pertanyaan penting tentang privasi data, transparansi, dan akuntabilitas dalam era digital.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4314 seconds (0.1#10.140)