Pakar Keamanan Siber Ungkap Potensi Bahaya Starlink di Indonesia

Jum'at, 24 Mei 2024 - 16:14 WIB
loading...
Pakar Keamanan Siber...
Ada potensi ancaman keamanan nasional di balik kehadiran layanan internet Starlink. (Foto: Gadget Now)
A A A
JAKARTA - Kehadiran jaringan internet Starlink di Indonesia memunculkan pro dan kontra. Di balik fasilitas dan keunggulan yang ditawarkan, pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengingatkan adanya ancaman di balik kehadiran layanan internet milik Elon Musk tersebut.

Menurutnya, meskipun layanan internet Starlink dengan teknologi canggihnya sangat bermanfaat bagi publik di tanah air, namun kehadirannya bisa menjadi masalah. Ia menyebut ada beberapa hal yang menjadi polemik.

Diungkap Pratama, salah satu polemiknya adalah Network Operation Center (NOC) Starlink saat ini belum dilakukan dari Indonesia. Pelanggan masih dilayani oleh NOC yang disupport dari luar negeri.

Meskipun Pratama menilai hal itu masih cukup wajar untuk tahap awal mengingat biaya investasinya akan sangat mahal, namun jika NOC Starlink berada di Indonesia, maka akan sangat berdampak positif bagi Pemerintah.

"Jika NOC Starlink berlokasi di Indonesia, Pemerintah akan lebih mudah berkolaborasi dengan Starlink jika perlu melakukan tindakan bersama seperti pemberantasan judi online serta pornografi," ujar Pratama dikutip dari pernyataan tertulis, Jumat (24/5/2024).



Selain itu, Pratama mewanti bahwa Starlink merupakan perusahaan asing yang perlu diperketat penjagaannya. Dia menyarankan agar sektor kesehatan serta pertahanan dan keamanan nasional tidak memanfaatkan layanan tersebut.

"Sektor kesehatan seperi yang dilayani oleh Starlink saat dilakukan pembukaan layanan ini atau pertahanan dan keamanan nasional seperti pos penjagaan di perbatasan negara atau sektor yang merupakan infrastruktur kritis untuk tidak memanfaatkan layanan ini," ujar Pratama.

"Jika memang karena kondisi yang hanya bisa dijangkau oleh layanan internet melalui satelit, bisa menggunakan layanan VSAT yang juga banyak dimiliki oleh ISP lokal di tanah air," tuturnya.

Pratama menekankan, dioperasikannya satelit Starlink oleh perusahaan asing dapat menyebabkan negara menjadi kurang memiliki kontrol langsung atas infrastruktur yang digunakan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2008 seconds (0.1#10.140)