Turbulensi Singapore Airlines, Akibat Perubahan Iklim?

Rabu, 22 Mei 2024 - 20:49 WIB
loading...
A A A
Hubungan perubahan iklim dengan turbulensi, diakui Prof Lane, akibat aktivitas dunia terus membakar bahan bakar fosil, suhu global meningkat, dan turbulensi hanyalah fenomena alam lain yang terkena dampak pemanasan itu. "Itu mempengaruhi pola angin dan salah satu dampak yang terpengaruh adalah jet stream. Jet stream yang berada di tingkat penerbangan pesawat tersebut diperkirakan akan meningkat, yang berarti wilayah tersebut akan menjadi lebih bergolak," kata Profesor Lane.

Sebuah studi pada 2017 telah memperkirakan bahwa turbulensi parah akan menjadi dua hingga tiga kali lebih umum di Atlantik Utara pada 2050-2080 karena perubahan iklim. Namun, studi yang sama memperkirakan peningkatan yang lebih kecil sebesar 50 persen untuk turbulensi parah di Australia. "Sifat jet stream sedikit berbeda di belahan bumi utara dan selatan karena lokasi massa daratan. Ada sinyal perubahan iklim yang sangat kuat di belahan bumi utara, terutama di sekitar Arktik," kata Profesor Lane.

Selain jet stream yang semakin kencang, ilmuwan iklim juga memperingatkan bahwa badai semakin memburuk. Profesor Lane mengatakan sebagian besar turbulensi di daerah tropis berasal dari badai petir.



Kondisi atmosfer yang lebih hangat dapat menampung lebih banyak air, yang dapat menyebabkan badai petir paling intens menjadi lebih intens dengan perubahan iklim. Badai petir tersebut menjadi lebih intens, mereka juga dapat menghasilkan turbulensi yang lebih intens.

Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu oleh para peneliti di Inggris menemukan bahwa perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan turbulensi dalam 40 tahun terakhir. "Kami menemukan bukti besar peningkatan besar di sekitar lintang menengah pada ketinggian jelajah pesawat," studi dari Universitas Reading menyimpulkan.

Para peneliti menemukan peningkatan terbesar dalam turbulensi udara jernih di atas Amerika Serikat dan Atlantik Utara, serta beberapa jalur penerbangan tersibuk di dunia.

Untuk setiap titik rata-rata di atas Atlantik, penelitian tersebut menemukan bahwa turbulensi udara jernih yang parah atau lebih besar meningkat paling banyak, menjadi 55 persen lebih sering pada 2020 dibandingkan 1979.

Namun, penelitian tersebut melihat kejadian turbulensi udara jernih di atmosfer; itu tidak berarti ada peningkatan yang sama pada pesawat yang menghantam turbulensi itu. Pemindaian memperkirakan peningkatan turbulensi yang lebih kecil di Belahan Bumi Selatan dan di atas Australia.

"Setelah satu dekade penelitian yang menunjukkan bahwa perubahan iklim akan meningkatkan turbulensi udara jernih di masa depan, sekarang kami memiliki bukti yang menunjukkan bahwa peningkatan tersebut sudah dimulai," kata Profesor Paul Williams, ahli ilmu atmosfer University of Reading, saat penelitian itu dirilis.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kondisi Arktik pada...
Kondisi Arktik pada Tahun 2100 Diklaim Jadi Awal Mula Kiamat
Sulap Gurun menjadi...
Sulap Gurun menjadi Gedung Pencakar Langit, PBB Vonis Arab Saudi Mempercepat Kiamat
Jadi Penjaga Es Arktik,...
Jadi Penjaga Es Arktik, Virus Raksasa Pemakan Alga Ditemukan
Perubahan Iklim Semakin...
Perubahan Iklim Semakin Gawat, Ilmuwan Akan Sebar Besi di Samudra Pasifik
Sungai Amazon Surut,...
Sungai Amazon Surut, Seekor Lumba-lumba Mati
Ilmuwan Temukan Pohon...
Ilmuwan Temukan Pohon yang Mampu Cegah Perubahan Iklim
Solusi Dampak Perubahan...
Solusi Dampak Perubahan Iklim, Samudra Pasifik Bakal Diisi Besi
Zimbabwe Izinkan Membunuh...
Zimbabwe Izinkan Membunuh Gajah selain karena Populasi, Ini Alasan Utamanya
Perubahan Iklim Dorong...
Perubahan Iklim Dorong Perusahaan Serius Menjaga Lingkungan
Rekomendasi
Propam Polri Gelar Sidang...
Propam Polri Gelar Sidang Etik Pekan Depan, Eks Kapolres Ngada Terancam Dipecat
Menhut Raja Juli: Perdagangan...
Menhut Raja Juli: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
Saksikan Malam Ini INTERUPSI...
Saksikan Malam Ini INTERUPSI Siapa Mafia MinyaKita yang Curangi Kita bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, dan Narasumber Lainnya, Live di iNews
Berita Terkini
Indonesia Hapus 1,3...
Indonesia Hapus 1,3 Juta Konten Berbahaya Terkait Pornografi dan Judi Online
45 menit yang lalu
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
2 jam yang lalu
Cara Mengatasi Bootloop...
Cara Mengatasi Bootloop di HP Oppo yang Langsung Tokcer
6 jam yang lalu
4 Cara Menghapus Aplikasi...
4 Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Realme Anti Ribet
7 jam yang lalu
Ikan Berkepala Gumpalan...
Ikan Berkepala Gumpalan Ditemukan di Antara 27 Spesies Baru di Peru
10 jam yang lalu
Nokia Gagal Melakukan...
Nokia Gagal Melakukan Panggilan Telepon Pertama di Bulan
13 jam yang lalu
Infografis
Wilayah Israel Ini seperti...
Wilayah Israel Ini seperti Gaza Akibat Serangan Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved