Trump Beri Waktu ByteDance 90 Hari untuk Jual Aset TikTok di AS

Senin, 17 Agustus 2020 - 09:54 WIB
loading...
Trump Beri Waktu ByteDance...
Presiden AS, Donald Trump, memaksa perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, ByteDance, keluar dari Amerika Serikat dengan menjual aset-aset penunjangnya di AS. Foto/Ist
A A A
WASHINGTON - Setiap hari semakin mendekati tenggat waktu pertengahan September yang menandai berakhirnya operasional TikTok di Amerika Serikat (AS) akibat perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump . (Baca juga: Astronom Yakin Jika Terus Meredup, Bintang Betelgeuse Akan Meledak )

Tentu saja, jika Microsoft atau perusahaan Amerika lainnya membeli operasi aplikasi berbagi video pendek di AS sebelum waktunya habis, larangan tersebut akan dihapus. Itu karena idenya bukan untuk menghukum TikTok semata, tapi untuk memaksa perusahaan induknya yang berbasis di China, ByteDance, keluar dari Amerika Serikat.

Ketakutannya adalah TikTok mengumpulkan data pribadi milik pengguna, yang sebagian besar adalah remaja, dan mengirimkannya ke server yang ada di Beijing, China. Namun, TikTok mengatakan satu-satunya server yang dikirimkan informasi seputar pengguna di AS berlokasi di Paman Sam dan Singapura sebagai server cadangan.

Nah sekarang, perintah eksekutif terbaru memberi waktu pemilik TikTok, ByteDance, 90 hari untuk melepaskan diri dari aset yang digunakan untuk mendukung aplikasi video pendeknya di Amerika.

Untuk diketahui aplikasi ini memiliki 100 juta pengguna di Amerika Serikat dan lebih dari 800 juta secara global. TikTok telah dipasang lebih dari dua miliar kali dari App Store dan Google Play Store lantaran memberikan hiburan saat menghabiskan waktu di rumah selama pandemik COVID-19.

The New York Post melaporkan, Pemerintahan Trump terus menekan ByteDance dan TikTok dengan memberikan 90 hari sebelumnya untuk melepaskan diri dari aset yang digunakan untuk mendukung TikTok di negara bagian AS. Dalam perintah eksekutif terbarunya, Presiden Trump menulis, "Ada bukti kredibel yang membuat saya percaya bahwa ByteDance… mungkin mengambil tindakan yang mengancam untuk merusak keamanan nasional Amerika Serikat."

Pada hari Jumat, perintah eksekutif Trump juga menuntut ByteDance melepaskan diri dari semua data pribadi yang diperoleh dari pengguna TikTok di negara bagian.

Pekan lalu, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang perusahaan AS berbisnis dengan ByteDance dan aplikasi super-WeChat setelah tanggal tertentu di pertengahan bulan depan. Presiden mengatakan pada saat itu bahwa kedua perusahaan tersebut merupakan ancaman bagi kebijakan luar negeri AS, keamanan nasional, dan ekonomi.

WeChat digunakan oleh lebih dari satu miliar orang sebagai aplikasi email, browser, aplikasi perpesanan, aplikasi belanja, dan aplikasi yang melakukan pembayaran seluler. Jika perusahaan AS dilarang melakukan transaksi dengan WeChat, Apple tidak akan lagi diizinkan untuk mendistribusikannya dari App Store-nya yang dapat menghancurkan penjualan iPhone secara serius di China.

Untuk menunjukkan kepada Anda seberapa besar ketergantungan orang China pada WeChat, sebuah survei terbaru di Weibo menanyakan kepada 1,2 juta orang apakah mereka akan menyerahkan WeChat atau iPhone mereka jika terpaksa memilih satu. Ada 95% dari mereka yang disurvei mengatakan lebih suka menyerahkan iPhone-nya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Raksasa Teknologi Terguncang:...
Raksasa Teknologi Terguncang: Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
Buntut Tarif Impor Baru,...
Buntut Tarif Impor Baru, Elon Musk dan Mark Zuckerberg Cs Rugi Rp3,48 Kuadriliun dalam Sehari
Batas Waktu Berakhir...
Batas Waktu Berakhir Besok! TikTok Belum Laku Terjual
Jadi Senjata China Lawan...
Jadi Senjata China Lawan Tarif Impor, AS Bidik 140 Perusahaan Chip
Chip AI Jadi Senjata...
Chip AI Jadi Senjata China untuk Melawan AS Terkait Tarif Impor Baru
Elon Musk Tegaskan Akan...
Elon Musk Tegaskan Akan Bertahan di Gedung Putih hingga Misi DOGE Tuntas
Donald Trump Siap Turunkan...
Donald Trump Siap Turunkan Tarif TikTok agar Cepat Terjual
Militer AS Uji Coba...
Militer AS Uji Coba Kirim Paket ke Luar Angkasa Pakai Roket Kargo
Pemilik TikTok Jadi...
Pemilik TikTok Jadi Orang Terkaya di China
Rekomendasi
Menkeu AS Peringatkan...
Menkeu AS Peringatkan Jangan Ada Aksi Balasan Tarif Trump: Duduk Diam dan Terima Saja
Mobil Pemudik Nyasar...
Mobil Pemudik Nyasar di Bukititinggi Gara-gara Google Maps, Bocah-bocah Mendadak Jadi Pak Ogah
Hasil Tinju Dunia: Sultan...
Hasil Tinju Dunia: Sultan Zaurbek Perpanjang Rekor 20-0
Berita Terkini
Raksasa Teknologi Terguncang:...
Raksasa Teknologi Terguncang: Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
15 jam yang lalu
Perbandingan Nintendo...
Perbandingan Nintendo Switch 2 dan Nintendo Switch: Harga, Spesifikasi, Desain, dan Fitur
16 jam yang lalu
Inilah Rusa Kutub Belang...
Inilah Rusa Kutub Belang Langka Norwegia yang Menghebohkan Dunia
16 jam yang lalu
Fosil Hewan Tertua di...
Fosil Hewan Tertua di Dunia Dickinsonia Ini Berumur 558 Juta Tahun!
19 jam yang lalu
Daftar Terlengkap Game...
Daftar Terlengkap Game Nintendo Switch 2 2025: Tanggal Rilis, Harga, dan Fitur
20 jam yang lalu
Alasan Jangan FOMO Pre-Order...
Alasan Jangan FOMO Pre-Order Nintendo Switch 2 Sekarang!
21 jam yang lalu
Infografis
Trump Beri Batas Waktu...
Trump Beri Batas Waktu 100 Hari untuk Akhiri Perang Ukraina-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved