Penggunaan Teknologi Digital Usai Pandemi Covid-19 Ubah Sistem Kerja

Jum'at, 22 Maret 2024 - 19:00 WIB
loading...
Penggunaan Teknologi Digital Usai Pandemi Covid-19 Ubah Sistem Kerja
Marcelo Lebre, Presiden & Rekan Pendiri, Remote. FOTO/ DOC REMOTE
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah menuntut seluruh negara dan dunia usaha di dunia untuk bersikap adaptif dan inovatif, termasuk dan khususnya dalam menerapkan kerja jarak jauh.

Sama halnya dengan Indonesia. Negara kepulauan ini mengalami lonjakan pekerjaan jarak jauh pascapandemi. Peralihan ke kondisi normal baru menciptakan proses adaptasi dengan kolaborasi asinkron yang mengubah dinamika tim.

Laporan Tenaga Kerja Remote mengungkapkan bahwa 60% perusahaan mendapati peningkatan jumlah pelamar berkualitas tinggi sejak bertransisi ke model tenaga kerja yang tersebar di beragam lokasi.

Selain itu, 55% pengambil keputusan memprioritaskan mempekerjakan individu yang paling memenuhi syarat untuk pekerjaan yang tersedia, di manapun lokasi mereka.

Ketika tenaga kerja menjadi lebih tersebar di banyak lokasi, bekerja secara asinkron menjadi suatu kebutuhan. Laporan tersebut menunjukkan bahwa 44% perusahaan meningkatkan perekrutan pekerja internasional sehingga memerlukan kolaborasi di berbagai zona waktu.

Tim yang tersebar di banyak lokasi memerlukan proses yang dapat beradaptasi. Dengan tidak adanya lagi karyawan yang berbagi ruang kantor secara fisik, sistem yang tidak bisa memenuhi kebutuhan karyawan menjadi usang dan memerlukan perubahan operasional yang sesuai.

Meluasnya implementasi pekerjaan jarak jauh telah mendorong penerapan kolaborasi asinkron yang membuat karyawan berkontribusi dengan kecepatan mereka sendiri, bukan secara real-time atau bersamaan.

Metode sinkron tradisional, yang seringkali bergantung pada pertemuan tatap muka langsung atau pada panggilan video, sedang mengalami perubahan karena beragam organisasi di Indonesia menyadari manfaat dari pendekatan yang lebih fleksibel.

Pada bulan Juni 2021, Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP)
meluncurkan Kelas Eksekutif Asinkron, yakni diklat secara daring dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan para pelaut di Indonesia.

Model pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pelaut Indonesia untuk tetap belajar dan meningkatkan ijazah pelaut sesuai dengan kecepatan dan jadwal mereka sendiri. Dengan cara ini, mereka dapat meningkatkan keterampilan dan terus melakukan pekerjaan mereka di kapal pada waktu yang bersamaan.

Pemerintah juga baru-baru ini menyoroti efektivitas model asinkron. Pada bulan Februari, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengonfirmasi bahwa Program Prakerja Pemerintah Indonesia akan berkolaborasi dengan lebih banyak pihak untuk memberikan berbagai pelatihan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Mereka juga meningkatkan kualitas program dengan menambahkan pelatihan moda asinkron, yaitu model Self-Paced Learning (SPL).

Para pemimpin bisnis sering kali mengungkapkan kekhawatiran tentang berkurangnya kreativitas saat menerapkan pendekatan asinkron.

Tidak adanya interaksi spontan, seperti obrolan santai atau panggilan dadakan, mungkin tampak menghambat munculnya ide. Namun, hal ini bukanlah kelemahan yang melekat pada kolaborasi asinkron, melainkan sebuah tantangan yang dapat diatasi dengan alat dan pola pikir yang tepat.

Keberhasilan penerapan kolaborasi asinkron di Indonesia bergantung pada rasa percaya. Model kerja ini menciptakan budaya percaya antar anggota tim karena setiap anggota tim bertanggung jawab mengatur beban kerja dan jadwalnya sendiri. Kebebasan dan tanggung jawab yang diberikan menumbuhkan akuntabilitas dan rasa kepemilikan serta menjadikan karyawan lebih terlibat dan puas.

Pekerjaan asinkron dibangun dengan komunikasi yang mudah ditinjau kembali – email, rekaman video, dokumen, dan banyak lagi.

Adanya arsip tertulis atau dokumentasi menghilangkan kekhawatiran akan kehilangan jejak percakapan masa lalu atau yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, dokumentasi yang jelas, konsisten, dan diperbarui sangat penting untuk pekerjaan asinkron karena memastikan adanya informasi yang dapat diakses dengan mudah. Hal ini tidak hanya membuat proyek berjalan lancar, namun juga mendorong kemandirian dan inklusi di seluruh lini organisasi.

Remote telah memupuk budaya perusahaan yang kuat dan mencapai daya saing global melalui komitmen untuk mendefinisikan ulang paradigma kerja tradisional. Dengan menerapkan pekerjaan asinkron, perusahaan dapat membuka peluang sukses di luar negeri. Remote bahkan memiliki satu bab khusus tentang pekerjaan asinkron di buku pegangan kami yang dapat diakses oleh publik.

Marcelo Lebre, Presiden & Rekan Pendiri Remote, berpendapat bahwa dengan menerima perubahan dan menerapkan proses yang efektif, bisnis di Indonesia dapat berkembang di tempat kerja yang dinamis.

Peralihan ke kolaborasi asinkron memberikan peluang bagi dunia usaha untuk meningkatkan produktivitas, memanfaatkan talenta global, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat. Dengan menerima perubahan ini dan menerapkan proses yang efektif, dunia usaha di Indonesia dapat berkembang di tempat kerja yang dinamis.

Penulis : Marcelo Lebre, Presiden & Rekan Pendiri, Remote
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2238 seconds (0.1#10.140)