Google Sponsori Konferensi Teknologi Israel, 600 Karyawan Serukan Boikot
loading...
A
A
A
NEW YORK - Lebih dari 600 karyawan Google telah menandatangani surat agar perusahaan tempat mereka bekerja membatalkan sponsor untuk Mind the Tech, konferensi tahunan yang mempromosikan industri teknologi Israel yang berlangsung di New York pekan ini.
“Tolong batalkan Mind the Tech, keluarkan permintaan maaf, dan berdirilah bersama karyawan Google dan pengguna yang sangat prihatin atas banyaknya korban jiwa di Gaza. Kami ingin Google melakukan yang lebih baik," bunyi surat tersebut yang dilihat oleh WIRED.
Mind the Tech berlangsung dua hari, dimulai Senin kemarin dengan serangkaian diskusi berfokus pada industri teknologi, dan ditutup pada hari Selasa.
Konferensi itu bertujuan untuk menyoroti ketahanan industri teknologi Israel, terutama dalam menghadapi kemerosotan ekonomi Israel menyusul serangan militan Hamas pada 7 Oktober.
Sekitar 1.200 warga Israel tewas, tapi kampanye militer Israel di Gaza justru menewaskan 30.000 orang Palestina terhitung hingga 4 Maret 2024.
Ia bergabung dengan seorang aktivis dari kelompok anti-Zionis Israel Shoresh dan Jewish Voices for Peace.
“Saya tidak melihat cara apapun untuk meneruskan pekerjaan engineering saya tanpa melakukan hal ini," ujar engineer Google tersebut kemudian kepada Hell Gate, berbicara secara anonim.
“Saya menganggap ini sebagai bagian dari pekerjaan saya, dan saya harap engineer lain di Google Cloud melihat ini, dan menyadarkan mereka,". Kedua aktivis tersebut dipaksa keluar dari acara.
Zelda Montes, seorang software engineer di YouTube yang menghadiri protes pada hari Senin di luar konferensi, mengatakan kepada WIRED bahwa solidaritas pekerja sangat penting dalam konteks "teknologi AI Israel yang digunakan dalam pengawasan dan genosida terhadap rakyat Palestina."
“Sementara 'pemimpin' kita terus mengecewakan kita, saya berharap kita sebagai karyawan Google merasa lebih berdaya untuk saling mengandalkan dan bertanya pada diri sendiri apa lagi yang bisa kita lakukan untuk secara kolektif melawan teknologi yang digunakan untuk penindasan," kata Montes.
Surat internal yang menentang partisipasi Google dalam Mind the Tech pertama kali dibagikan di dalam Google pada 29 Februari.
No Tech for Apartheid menuduh bahwa ketentuan kontrak Nimbus dapat memungkinkan teknologi cloud dari perusahaan AS, termasuk alat kecerdasan buatan, digunakan untuk tujuan militer.
Dokumen yang diperoleh The Intercept menunjukkan bahwa alat Project Nimbus dapat digunakan untuk pengawasan, aspek integral dari pendudukan Israel di wilayahPalestina.
“Tolong batalkan Mind the Tech, keluarkan permintaan maaf, dan berdirilah bersama karyawan Google dan pengguna yang sangat prihatin atas banyaknya korban jiwa di Gaza. Kami ingin Google melakukan yang lebih baik," bunyi surat tersebut yang dilihat oleh WIRED.
Mind the Tech berlangsung dua hari, dimulai Senin kemarin dengan serangkaian diskusi berfokus pada industri teknologi, dan ditutup pada hari Selasa.
Konferensi itu bertujuan untuk menyoroti ketahanan industri teknologi Israel, terutama dalam menghadapi kemerosotan ekonomi Israel menyusul serangan militan Hamas pada 7 Oktober.
Sekitar 1.200 warga Israel tewas, tapi kampanye militer Israel di Gaza justru menewaskan 30.000 orang Palestina terhitung hingga 4 Maret 2024.
Engineer Google Teriak untuk Tunjukkan Protes
Pada hari Senin, sambutan dalam konferensi oleh Barak Regev, managing director Google Israel, terganggu oleh seorang engineer software Google Cloud yang berteriak bahwa pekerjaannya tidak boleh digunakan untuk pengawasan dan genosida.Ia bergabung dengan seorang aktivis dari kelompok anti-Zionis Israel Shoresh dan Jewish Voices for Peace.
“Saya tidak melihat cara apapun untuk meneruskan pekerjaan engineering saya tanpa melakukan hal ini," ujar engineer Google tersebut kemudian kepada Hell Gate, berbicara secara anonim.
“Saya menganggap ini sebagai bagian dari pekerjaan saya, dan saya harap engineer lain di Google Cloud melihat ini, dan menyadarkan mereka,". Kedua aktivis tersebut dipaksa keluar dari acara.
Google Sponsor Emas Acara Teknologi Israel
Google adalah sponsor "emas" dari Mind the Tech, menurut situs resmi acara. Meski, tidak jelas komitmen finansial apa yang tercakup di dalamnya.Zelda Montes, seorang software engineer di YouTube yang menghadiri protes pada hari Senin di luar konferensi, mengatakan kepada WIRED bahwa solidaritas pekerja sangat penting dalam konteks "teknologi AI Israel yang digunakan dalam pengawasan dan genosida terhadap rakyat Palestina."
“Sementara 'pemimpin' kita terus mengecewakan kita, saya berharap kita sebagai karyawan Google merasa lebih berdaya untuk saling mengandalkan dan bertanya pada diri sendiri apa lagi yang bisa kita lakukan untuk secara kolektif melawan teknologi yang digunakan untuk penindasan," kata Montes.
Surat internal yang menentang partisipasi Google dalam Mind the Tech pertama kali dibagikan di dalam Google pada 29 Februari.
Teknologi Google Bisa Dipakai Militer Israel
Surat tersebut ditulis bersama oleh beberapa penggerak dari No Tech for Apartheid, sebuah kelompok kampanye yang menyerukan diakhirinya Project Nimbus — kontrak komputasi awan senilai USD1,2 miliar dari pemerintah Israel dengan Google dan Amazon yang diumumkan pada 2021.No Tech for Apartheid menuduh bahwa ketentuan kontrak Nimbus dapat memungkinkan teknologi cloud dari perusahaan AS, termasuk alat kecerdasan buatan, digunakan untuk tujuan militer.
Dokumen yang diperoleh The Intercept menunjukkan bahwa alat Project Nimbus dapat digunakan untuk pengawasan, aspek integral dari pendudukan Israel di wilayahPalestina.
(dan)