Kalkulator AI Diklaim Bisa Prediksi Kematian dan Kepribadian Seseorang
loading...
A
A
A
TOKYO - Sebuah penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Nature Human Behaviour menemukan bahwa kalkulator kematian berbasis kecerdasan buatan (AI) dapat memprediksi umur, pendapatan, dan kepribadian seseorang dengan cukup akurat.
Kalkulator tersebut menggunakan data dari lebih dari 100.000 orang di Amerika Serikat untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, ras, pendidikan, dan pekerjaan dengan umur, pendapatan, dan kepribadian.
Penelitian ini menemukan bahwa kalkulator AI dapat memprediksi umur seseorang dengan akurasi 95%, pendapatan dengan akurasi 85%, dan kepribadian dengan akurasi 75%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa AI dapat digunakan untuk memprediksi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk umur, pendapatan, dan kepribadian.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana kalkulator kematian berbasis AI dapat digunakan:
Pemerintah dapat menggunakan kalkulator ini untuk memperkirakan jumlah orang yang akan pensiun dalam beberapa tahun ke depan. Informasi ini dapat digunakan untuk merencanakan pensiun dan layanan sosial lainnya.
Perusahaan dapat menggunakan kalkulator ini untuk memperkirakan potensi karyawan. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat keputusan rekrutmen dan promosi.
Asuransi jiwa dapat menggunakan kalkulator ini untuk memperkirakan risiko kematian. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan premi asuransi jiwa.
Tentu saja, kalkulator kematian berbasis AI juga memiliki potensi untuk digunakan untuk tujuan yang tidak etis. Misalnya, kalkulator ini dapat digunakan untuk diskriminasi terhadap orang berdasarkan umur, jenis kelamin, atau ras.
Kalkulator tersebut menggunakan data dari lebih dari 100.000 orang di Amerika Serikat untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, ras, pendidikan, dan pekerjaan dengan umur, pendapatan, dan kepribadian.
Penelitian ini menemukan bahwa kalkulator AI dapat memprediksi umur seseorang dengan akurasi 95%, pendapatan dengan akurasi 85%, dan kepribadian dengan akurasi 75%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa AI dapat digunakan untuk memprediksi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk umur, pendapatan, dan kepribadian.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana kalkulator kematian berbasis AI dapat digunakan:
Pemerintah dapat menggunakan kalkulator ini untuk memperkirakan jumlah orang yang akan pensiun dalam beberapa tahun ke depan. Informasi ini dapat digunakan untuk merencanakan pensiun dan layanan sosial lainnya.
Perusahaan dapat menggunakan kalkulator ini untuk memperkirakan potensi karyawan. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat keputusan rekrutmen dan promosi.
Asuransi jiwa dapat menggunakan kalkulator ini untuk memperkirakan risiko kematian. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan premi asuransi jiwa.
Tentu saja, kalkulator kematian berbasis AI juga memiliki potensi untuk digunakan untuk tujuan yang tidak etis. Misalnya, kalkulator ini dapat digunakan untuk diskriminasi terhadap orang berdasarkan umur, jenis kelamin, atau ras.