Spesifikasi Rudal Patriot yang Menembak Jatuh Roket Kinzhal Rusia, Seharga Rp16,4 Triliun

Senin, 01 Januari 2024 - 14:58 WIB
loading...
Spesifikasi Rudal Patriot...
Sistem pertahanan Patriot berhasil menangkal 15 rudal Kinzhal Rusia di atas Ukraina. (Foto: US Army)
A A A
JAKARTA - Sistem pertahanan rudal Patriot Amerika telah berhasil menangkal 15 roket Kinzhal Rusia di atas Ukraina sejak 4 Mei 2023. Rudal Kinzhal selama ini sulit dicegat lantaran berkecepatan hipersonik dan ketinggiannya berkisar 30 hingga 40 km di atas tanah.

"Patriot mampu menangkal rudal balistik dan aerobalistik seperti Kinzhal. Rudal Kinzhal Kh-47 M2 pertama yang tak tertandingi ditembak jatuh pada 4 Mei. Jadi kami mulai menghitung sejak hari itu," ujar Yurii Ihnat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina, dilansir dari Pravda.com, Senin (1/1/2024).

"Kemudian ada enam lagi, kemudian enam lagi, dan sampai saat ini kami telah menangkal 15 rudal Kinzhal menggunakan sistem Patriot."

Kinzhal adalah rudal balistik yang diluncurkan dari udara yang mampu membawa hulu ledak nuklir atau konvensional. Rudal ini memiliki jangkauan 1.500 hingga 2.000 km sambil membawa muatan 480 Kg. Kecepatannya bisa mencapai Mach 10 (12.250 kpj). Kecepatan dan kemampuan rudal tersebut untuk bermanuver menuju sasaran membuatnya sangat sulit dilacak dan ditembak jatuh. Namun, ternyata rudal Patriot mampu mematahkannya.


Spesifikasi Rudal Patriot


Patriot adalah singkatan dari Phased Array Tracking Radar to Intercept on Target. Sistem pertahanan rudal ini merupakan teknologi milik Amerika Serikat (AS) dan diperbantukan ke Ukraina. Ukraina saat ini mengoperasikan dua sistem Patriot, satu dari AS dan satu lagi dari Jerman.

Patriot adalah sistem peluru kendali permukaan-ke-udara yang dipasang di truk. Rudal ini mulai diproduksi pada 1980-an dan dapat menargetkan pesawat terbang, rudal jelajah, dan rudal balistik jarak pendek.

Center for Strategic and International Studies (CSIS) melaporkan total biaya penyediaan satu baterai sistem rudal Patriot ke Ukraina adalah USD1,1 miliar atau Rp16,4 triliun. Rinciannya, sekitar USD400 juta untuk paket sistem dan USD690 juta untuk rudal pencegat.

Setiap baterai sistem rudal Patriot memiliki: sistem peluncuran yang dipasang di truk dengan delapan peluncur, peluncur yang masing-masing dapat menampung hingga empat rudal pencegat, unit radar darat, sebuah stasiun kontrol, generator, dan antena.



Dibutuhkan sekitar 90 tentara untuk mengoperasikan baterai sistem Patriot. Pelatihan tentang sistem membutuhkan waktu. Layanan Riset Kongres merinci waktu pelatihan tersebut, yakni operator sistem 13 minggu, operator pengendalian tembakan: 20 minggu, perbaikan sistem: 53 minggu. Sistem rudal ini berbasis darat, tetapi Lockheed Martin meluncurkan sistem serupa pada Januari yang dapat digunakan untuk kapal Angkatan Laut AS. Sistem ini telah dioperasikan oleh belasan negara, termasuk negara-negara NATO dan sekutu Amerika di Timur Tengah.

Meski efektif menaklukkan rudal-rudal Rusia, namun Ihnat mencatat, Ukraina masih memiliki sedikit sistem Patriot. "Beberapa baterai tidak cukup," ucapnya.

Di sisi lain, dia menyatakan bahwa Rusia telah mendeploy lebih dari 7.500 rudal dari semua jenis melawan Ukraina selama perang.

Sementara itu, beberapa waktu lalu pihak Rusia juga mengklaim telah menghancurkan satu bateri sistem rudal Patriot di Ukraina melalui serangan rudal hipersonik Kinzhal . Namun, hal itu dibantah Amerika dan Ukraina. Mereka menegaskan sistem Patriot tidak hancur tapi rusak. Tak lama kemudian, sistem itu sudah diperbaiki dan berfungsi lagi di Ukraina.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Komponen Roket Luar...
Komponen Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh ke Bumi
Rusia Kembali Denda...
Rusia Kembali Denda Google karena Tidak Taat Aturan
Bulan dalam Posisi Berbahaya,...
Bulan dalam Posisi Berbahaya, WMF Ungkap Masalahnya
Jamur Cladosporium Sphaerospermum...
Jamur Cladosporium Sphaerospermum Divonis Memakan Radiasi Nuklir Chernobyl
Iran Cabut Pembatasan...
Iran Cabut Pembatasan Akses ke WhatsApp dan Google Play
Cacing di Chernobyl...
Cacing di Chernobyl Secara Misterius Kebal Radiasi, Apa Sebabnya?
Rusia Siap Hadirkan...
Rusia Siap Hadirkan Vaksin Kanker untuk Dibagikan Gratis
Cladosporium sphaerospermum:...
Cladosporium sphaerospermum: Jamur Ajaib yang Memakan Radiasi untuk Hidup
Vladimir Putin Akui...
Vladimir Putin Akui Kecanggihan Sistem Rudal Oreshnik Meminimalisir Penggunaan Nuklir
Rekomendasi
Tips Berpuasa bagi Penderita...
Tips Berpuasa bagi Penderita Diabetes, Pastikan Gula Darah Terkontrol
Resmi! Barati Cup International...
Resmi! Barati Cup International Masuk Kalender Event Surabaya pada 2025
Ekspansi Majapahit Jadikan...
Ekspansi Majapahit Jadikan Pahang Malaysia Wilayah Bawahan usai Sumpah Palapa
Berita Terkini
Donald Trump Siap Bikin...
Donald Trump Siap Bikin Aturan Baru Soal Bitcoin dan Kripto
5 jam yang lalu
Cara Download dan Main...
Cara Download dan Main Free Fire Beta Testing APK, Jangan Sampai Ketinggalan!
11 jam yang lalu
Profil Yoshinori Ohsumi,...
Profil Yoshinori Ohsumi, Peneliti Jepang yang Mendapat Nobel setelah Meneliti Manfaat Puasa
12 jam yang lalu
Apakah Komodo Bisa Berenang?...
Apakah Komodo Bisa Berenang? Ini Faktanya yang Mengejutkan
13 jam yang lalu
Cara Menghemat Baterai...
Cara Menghemat Baterai HP realme C2, Lakukan Langkah Ini!
14 jam yang lalu
Lenovo Hadirkan Fitur...
Lenovo Hadirkan Fitur AI di Laptop Terjangkau, Ini Buktinya!
15 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Beli Rudal...
Indonesia Beli Rudal BrahMos India Senilai Rp7,3 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved