Tekan Kasus Cyberbullying di Sekolah, AS Larang Siswa Gunakan Smartphone

WASHINGTON - Beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) mulai melarang penggunaan telepon seluler (ponsel) di lingkungan sekolah. Sebab, perangkat ponsel berkontribusi besar terhadap cyberbullying, kesehatan mental yang buruk, dan kurangnya pembelajaran.

Negara bagian Florida, Ohio, Colorado, Maryland, Connecticut, Pennsylvania, Virginia dan California telah melarang penggunaan ponsel atau melakukan pembatasan selama jam sekolah. Di Minnesota telah sepenuhnya melarang penggunaan ponsel pintar ( smartphone ) dari pukul 8 pagi hingga 3 sore.

Pelarangan penggunaan smartphone dinilai meningkatkan sosialisasi, lebih sedikit gangguan, dan kebahagiaan bagi anak-anak secara keseluruhan. Namun, para orang tua menyampaikan kekhawatiran tentang kurangnya komunikasi dengan anak-anak mereka di siang.



Kepala Sekolah Menengah Maple Grove di Minnesota, Patrick Smith menerapkan larangan tersebut sejak tahun lalu. Dia mengklaim upaya tersebut untuk memerangi cyberbullying dan perkelahian antar siswa di lorong serta memaksa siswa fokus pada pelajaran bukan pada perangkat selular.

“Saya yakin (larangan) ini mengubah keadaan dan akan berdampak jangka panjang pada siswa kami di tahun-tahun mendatang,” kata Smith kepada CBS News dikutip SINDOnews dari laman Dailymail, Minggu (3/12/2023).

Dewan Pendidikan menanyakan pendapat orang tua mengenai larangan ponsel di seluruh sekolah pada pertemuan daerah, dan Smith mengatakan tanggapannya sangat positif. Dia menambahkan ketika pihak sekolah mengumumkan rencana tersebut, orang tua bertepuk tangan.

Sejak pelarangan tersebut, Smith mengklaim siswa memiliki interaksi yang lebih positif dengan teman-temannya. Smith mengajak siswa untuk meninggalkan ponsel di loker atau menyita jika terlihat menggunakannya di ruang kelas atau lingkungan sekolah.



Ken Trump, presiden Layanan Keselamatan dan Keamanan Sekolah Nasional, mengatakan bahwa larangan penggunaan ponsel lebih besar manfaatnya daripada kerugiannya. Dia juga memperingatkan, penggunaan ponsel dalam keadaan darurat bisa lebih merugikan daripada menguntungkan.