Dituding Anti-Yahudi, Elon Musk Temui Presiden Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemilik X, Elon Musk, dijadwalkan bertemu Presiden Israel Isaac Herzog pada Senin (27/11/2023) usai dituduh anti-Yahudi. Pertemua keduanya disebut-sebut akan membahas isu tentang peningkatan antisemitisme di dunia maya. Selain itu, Musk juga dijadwalkan bertemu keluarga sandera Israel yang diculik oleh Hamas.
Dilansir dari Standard.uk, pengumuman ini disampaikan Kantor Presiden Isaac Herzog. "Dalam pertemuan, presiden akan menekankan perlunya bertindak untuk melawan peningkatan antisemitisme online," bunyi pengumuman tersebut.
Musk tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar melalui juru bicara Tesla dan X terkait dengan rencana pertemuan ini.
Kunjungan Musk ke timur tengah bersamaan dengan gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata ini diikuti pelepasan 40 dari 240 orang yang diklaim Israel disandera oleh Hamas.
Beberapa waktu lalu ketika ditanya mengenai tuduhan antisemitisme, Musk menyatakan bahwa ia menentangnya dan segala hal yang mempromosikan kebencian dan konflik. Pernyataan ini merupakan penegasan atas statement sebelumnya bahwa X tidak akan mempromosikan ujaran kebencian.
Namun, pada 15 November 2023, Musk setuju dengan sebuah unggahan di X yang secara keliru menyatakan bahwa orang Yahudi menimbulkan kebencian terhadap orang kulit putih, menyatakan bahwa pengguna yang merujuk teori konspirasi Great Replacement berbicara tentang kebenaran aktual.
Pernyataan kontroversial ini berujung pada reaksi keras dari sejumlah pihak. Termasuk kalangan pengusaha yang mengancam akan menarik iklannya dari X.
Elon Musk menyangkal anti-semit sembari menyatakan bahwa komentarnya tidak merujuk pada semua orang Yahudi tetapi pada kelompok-kelompok seperti Anti-Defamation League (ADL) dan komunitas Yahudi lainnya yang tidak disebutkan.
Dilansir dari Standard.uk, pengumuman ini disampaikan Kantor Presiden Isaac Herzog. "Dalam pertemuan, presiden akan menekankan perlunya bertindak untuk melawan peningkatan antisemitisme online," bunyi pengumuman tersebut.
Musk tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar melalui juru bicara Tesla dan X terkait dengan rencana pertemuan ini.
Kunjungan Musk ke timur tengah bersamaan dengan gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata ini diikuti pelepasan 40 dari 240 orang yang diklaim Israel disandera oleh Hamas.
Beberapa waktu lalu ketika ditanya mengenai tuduhan antisemitisme, Musk menyatakan bahwa ia menentangnya dan segala hal yang mempromosikan kebencian dan konflik. Pernyataan ini merupakan penegasan atas statement sebelumnya bahwa X tidak akan mempromosikan ujaran kebencian.
Namun, pada 15 November 2023, Musk setuju dengan sebuah unggahan di X yang secara keliru menyatakan bahwa orang Yahudi menimbulkan kebencian terhadap orang kulit putih, menyatakan bahwa pengguna yang merujuk teori konspirasi Great Replacement berbicara tentang kebenaran aktual.
Pernyataan kontroversial ini berujung pada reaksi keras dari sejumlah pihak. Termasuk kalangan pengusaha yang mengancam akan menarik iklannya dari X.
Elon Musk menyangkal anti-semit sembari menyatakan bahwa komentarnya tidak merujuk pada semua orang Yahudi tetapi pada kelompok-kelompok seperti Anti-Defamation League (ADL) dan komunitas Yahudi lainnya yang tidak disebutkan.
(msf)