Jejak Bahasa Kekaisaran Het yang Hilang 3.000 Tahun Lalu Terungkap dalam Teks Rahasia
loading...
A
A
A
Dengan menunjukkan rasa hormat terhadap agama lain, Schachner mengatakan Kekaisaran mungkin berharap mendapatkan rasa hormat selama ekspansinya.
Menurut sejarawan Anatolia kuno, Tulin Cengiz, arsip kerajaan Hattusa menyebutkan dewa-dewa yang disembah hingga Suriah dan Mesopotamia. “Merangkul dewa-dewa ini tanpa panteon diri menunjukkan adanya budaya toleransi,” ujar Cengiz.
Meminjam ide-ide, seperti sistem tulisan paku, tradisi, dan agama mungkin merupakan cara untuk memperluas jangkauan Kekaisaran. Bangsa Kalasman, misalnya, akhirnya berperang untuk bangsa Het melawan Kekaisaran Mesir pada pertempuran tahun 1274 SM.
Saat ini, belum ada foto tablet yang baru ditemukan dengan tulisan Kalasmaic tersebut, karena para ahli masih mencari cara untuk menerjemahkannya. Schwemer dan rekan-rekannya berharap untuk mempublikasikan hasil penemuan mereka bersama tahun depan.
Menurut sejarawan Anatolia kuno, Tulin Cengiz, arsip kerajaan Hattusa menyebutkan dewa-dewa yang disembah hingga Suriah dan Mesopotamia. “Merangkul dewa-dewa ini tanpa panteon diri menunjukkan adanya budaya toleransi,” ujar Cengiz.
Meminjam ide-ide, seperti sistem tulisan paku, tradisi, dan agama mungkin merupakan cara untuk memperluas jangkauan Kekaisaran. Bangsa Kalasman, misalnya, akhirnya berperang untuk bangsa Het melawan Kekaisaran Mesir pada pertempuran tahun 1274 SM.
Saat ini, belum ada foto tablet yang baru ditemukan dengan tulisan Kalasmaic tersebut, karena para ahli masih mencari cara untuk menerjemahkannya. Schwemer dan rekan-rekannya berharap untuk mempublikasikan hasil penemuan mereka bersama tahun depan.
(wib)