Palestina Tidak Ada di Google dan Apple Maps, tapi Diakui di Bing dan Yandex
loading...
A
A
A
JAKARTA - Konflik Palestina-Israel memang meluas ke berbagai sisi. Mulai pemboikotan produk-produk yang berbau Israel, hingga isu absennya negara Palestina di Google Maps yang kembali mencuat.
Pada 2016, tagar #PalestineIsHere mencuat di Twitter. Musababnya, diduga Google sengaja mencabut kata “Palestine” atau Palestina dari Google Maps seperti dilansir New York Times. Tapi, sebenarnya Google memang tidak pernah mengenali Palestina sebagai sebuah negara.
Faktanya, hingga sekarang pun ketika kita mencari “Palestina” di Google Maps, maka Google akan memunculkan wilayah Israel-Palestina sekaligus Jalur Gaza dan Tepi Barat. Tapi, tidak ada label Palestina.
Ada dua alasan utama mengapa Palestina tidak ada di Google Maps. Alasan pertama adalah karena status politik Palestina dan Israel.
Hasil pencarian Palestina di Google Maps menunjukkan hasil diatas, hanya memberikan keterangan sederhana. Foto: Google Maps
Palestina telah dideklarasikan sebagai negara oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 1988. Namun, status politik Palestina masih diperdebatkan oleh banyak negara. Sekitar 138 negara telah mengakui Palestina sebagai negara, tetapi Israel dan Amerika Serikat tidak termasuk di dalamnya.
Alasan kedua adalah karena Google Maps mengikuti kebijakan netralitas. Google mengaku tidak ingin mengambil posisi dalam konflik Israel-Palestina, dan oleh karena itu, mereka tidak menampilkan Palestina sebagai negara.
Jika Google menampilkan Palestina sebagai negara, maka mereka akan mengambil posisi dalam konflik Israel-Palestina.
Hal ini dapat menimbulkan kontroversi dan dapat membahayakan pengguna Google di wilayah tersebut. Google memiliki kebijakan netralitas yang melarang mereka mengambil posisi dalam konflik yang kontroversial. Kebijakan ini berlaku untuk semua produk Google, termasuk Google Maps.
Tidak hanya Google Maps, Apple lewat Apple Maps juga mengambil kebijakan serupa. Yakni, tidak melabeli Palestina di peta mereka.
Menariknya, beberapa perusahaan teknologi berkebalikan, dengan tetap mengakui Palestina sebagai negara. Berikut beberapa diantaranya:
1. Bing Maps, mengidentifikasi titik di peta dan melabelinya sebagai Palestina.
2. MapQuest, mengidentifikasi titik di peta dan melabelinya sebagai Negara Palestina.
3. Yandex Maps tidak hanya mengidentifikasi Palestina sebagai negara, tapi juga bata-batasnegaranya.
Pada 2016, tagar #PalestineIsHere mencuat di Twitter. Musababnya, diduga Google sengaja mencabut kata “Palestine” atau Palestina dari Google Maps seperti dilansir New York Times. Tapi, sebenarnya Google memang tidak pernah mengenali Palestina sebagai sebuah negara.
Faktanya, hingga sekarang pun ketika kita mencari “Palestina” di Google Maps, maka Google akan memunculkan wilayah Israel-Palestina sekaligus Jalur Gaza dan Tepi Barat. Tapi, tidak ada label Palestina.
Ada dua alasan utama mengapa Palestina tidak ada di Google Maps. Alasan pertama adalah karena status politik Palestina dan Israel.
Hasil pencarian Palestina di Google Maps menunjukkan hasil diatas, hanya memberikan keterangan sederhana. Foto: Google Maps
Palestina telah dideklarasikan sebagai negara oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 1988. Namun, status politik Palestina masih diperdebatkan oleh banyak negara. Sekitar 138 negara telah mengakui Palestina sebagai negara, tetapi Israel dan Amerika Serikat tidak termasuk di dalamnya.
Alasan kedua adalah karena Google Maps mengikuti kebijakan netralitas. Google mengaku tidak ingin mengambil posisi dalam konflik Israel-Palestina, dan oleh karena itu, mereka tidak menampilkan Palestina sebagai negara.
Jika Google menampilkan Palestina sebagai negara, maka mereka akan mengambil posisi dalam konflik Israel-Palestina.
Hal ini dapat menimbulkan kontroversi dan dapat membahayakan pengguna Google di wilayah tersebut. Google memiliki kebijakan netralitas yang melarang mereka mengambil posisi dalam konflik yang kontroversial. Kebijakan ini berlaku untuk semua produk Google, termasuk Google Maps.
Tidak hanya Google Maps, Apple lewat Apple Maps juga mengambil kebijakan serupa. Yakni, tidak melabeli Palestina di peta mereka.
Menariknya, beberapa perusahaan teknologi berkebalikan, dengan tetap mengakui Palestina sebagai negara. Berikut beberapa diantaranya:
1. Bing Maps, mengidentifikasi titik di peta dan melabelinya sebagai Palestina.
2. MapQuest, mengidentifikasi titik di peta dan melabelinya sebagai Negara Palestina.
3. Yandex Maps tidak hanya mengidentifikasi Palestina sebagai negara, tapi juga bata-batasnegaranya.
(dan)