Hasil Uji Laboratorium UI Buktikan AC LG Hemat Listrik, Sehari Cuma Rp1.500
loading...

Dari hasil peneletian laboraturium UI, AC LG Dualcool hanya mengonsumsi listrik Rp1.500 per hari. Foto: LGEIN
A
A
A
JAKARTA - Banyak merek pendingin udara/AC yang mengklaim produk mereka hemat listrik. Tapi, sehemat apa? Nah, untuk membuktikannya, PT. LG Electronics Indonesia (LG) menggandeng Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan pengujian terhadap kemampuan perangkat penyejuk ruangan (air conditioner) untuk beroperasi secara hemat energi.
Pengujian itu dilakukan Unit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UP2M DTE FTUI) terhadap konsumsi listrik AC LG Dualcool New Eco .
Kepala UP2M DTE FTUI Budi Sudiarto mengatakan, hasil pengujian mereka menyebut bahwa AC kategori inverter LG memiliki konsumsi listrik harian dalam kisaran 1.04kWha untuk model dengan kapasitas pendinginan 1/2PK.
Artinya, dengan tarif listrik yang berlaku saat ini, konsumsi listrik tersebut sebanding dengan biaya sebesar Rp1,500 sehari. “Pengujian ini jadi contoh baik sebagai bentuk upaya tanggung jawab industri untuk memberikan informasi yang sebenarnya pada masyarakat,” ujar Budi.
![Hasil Uji Laboratorium UI Buktikan AC LG Hemat Listrik, Sehari Cuma Rp1.500]()
Seiring gerakan hemat energi yang terus digaungkan pemerintah, ia mengatakan, pengujian dari lembaga independen diperlukan untuk menghindari klaim
sepihak yang justru membingungkan masyarakat.
Pengujian itu dilakukan Unit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UP2M DTE FTUI) terhadap konsumsi listrik AC LG Dualcool New Eco .
Kepala UP2M DTE FTUI Budi Sudiarto mengatakan, hasil pengujian mereka menyebut bahwa AC kategori inverter LG memiliki konsumsi listrik harian dalam kisaran 1.04kWha untuk model dengan kapasitas pendinginan 1/2PK.
Artinya, dengan tarif listrik yang berlaku saat ini, konsumsi listrik tersebut sebanding dengan biaya sebesar Rp1,500 sehari. “Pengujian ini jadi contoh baik sebagai bentuk upaya tanggung jawab industri untuk memberikan informasi yang sebenarnya pada masyarakat,” ujar Budi.

Seiring gerakan hemat energi yang terus digaungkan pemerintah, ia mengatakan, pengujian dari lembaga independen diperlukan untuk menghindari klaim
sepihak yang justru membingungkan masyarakat.
Lihat Juga :