Platform X Akan Punya Dua Layanan Premium
loading...
A
A
A
WA - Media sosial X y ang dulunya dikenal sebagai Twitter akan memiliki dua pilihan layanan premium baru. Hal ini seperti diungkap oleh sang pemilik platform, Elon Musk baru-baru ini.
“Yang satu berbiaya lebih rendah dengan semua fiturnya, tapi tidak ada pengurangan iklan, dan yang lainnya lebih mahal, tapi tidak ada iklan,” kata miliarder itu dalam sebuah postingan di X.
Melansir dari BBC, Senin (23/10/2023), ini terjadi ketika perusahaan mulai mengenakan biaya $1 (Rp 15 ribu) kepada pengguna di Selandia Baru dan Filipina untuk mengakses platform tersebut.
Musk tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana tersebut. Yang jelas pengguna baru yang memilih untuk tidak berlangganan hanya akan dapat melakukan sedikit fitur.
Mereka hanya dapat melakukan tindakan "hanya baca", seperti membaca postingan, menonton video, dan mengikuti akun, kata perusahaan itu dalam situsnya.
Untuk diketahui, Musk sendiri telah lama mengatakan bahwa solusinya untuk menghilangkan bot dan akun palsu di platform media sosial adalah dengan mengenakan biaya untuk layanan.
Sejak mengambil alih perusahaan tersebut pada bulan Oktober tahun lalu, ia berupaya memberikan insentif kepada pengguna agar membayar layanan yang ditingkatkan, yang sekarang disebut X Premium.
Beberapa pengguna sekarang memilih untuk membayar USD8 (Rp127 ribu) per bulan untuk layanan berlangganan cek biru. Musk kemudian tidak lupa merayu pengiklan kembali ke X dengan menawarkan diskon.
Perusahaan teknologi besar lainnya juga telah bereksperimen dengan gabungan paket dukungan iklan dan langganan.
Meskipun YouTube Alphabet memiliki layanan berbayar dan gratis yang didukung iklan, paket Netflix yang didukung iklan juga dikenakan biaya, meskipun dengan harga lebih rendah.
YouTube, seperti X yang dipenuhi konten dari pengguna, membagi sebagian pendapatan langganannya dengan pembuat konten.
X, yang juga membagi sebagian pendapatan iklannya dengan pembuat konten, tidak mengungkapkan apakah pembuat konten akan dibayar dalam model berlangganan bebas iklan.
“Yang satu berbiaya lebih rendah dengan semua fiturnya, tapi tidak ada pengurangan iklan, dan yang lainnya lebih mahal, tapi tidak ada iklan,” kata miliarder itu dalam sebuah postingan di X.
Melansir dari BBC, Senin (23/10/2023), ini terjadi ketika perusahaan mulai mengenakan biaya $1 (Rp 15 ribu) kepada pengguna di Selandia Baru dan Filipina untuk mengakses platform tersebut.
Musk tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana tersebut. Yang jelas pengguna baru yang memilih untuk tidak berlangganan hanya akan dapat melakukan sedikit fitur.
Mereka hanya dapat melakukan tindakan "hanya baca", seperti membaca postingan, menonton video, dan mengikuti akun, kata perusahaan itu dalam situsnya.
Untuk diketahui, Musk sendiri telah lama mengatakan bahwa solusinya untuk menghilangkan bot dan akun palsu di platform media sosial adalah dengan mengenakan biaya untuk layanan.
Sejak mengambil alih perusahaan tersebut pada bulan Oktober tahun lalu, ia berupaya memberikan insentif kepada pengguna agar membayar layanan yang ditingkatkan, yang sekarang disebut X Premium.
Beberapa pengguna sekarang memilih untuk membayar USD8 (Rp127 ribu) per bulan untuk layanan berlangganan cek biru. Musk kemudian tidak lupa merayu pengiklan kembali ke X dengan menawarkan diskon.
Perusahaan teknologi besar lainnya juga telah bereksperimen dengan gabungan paket dukungan iklan dan langganan.
Meskipun YouTube Alphabet memiliki layanan berbayar dan gratis yang didukung iklan, paket Netflix yang didukung iklan juga dikenakan biaya, meskipun dengan harga lebih rendah.
YouTube, seperti X yang dipenuhi konten dari pengguna, membagi sebagian pendapatan langganannya dengan pembuat konten.
X, yang juga membagi sebagian pendapatan iklannya dengan pembuat konten, tidak mengungkapkan apakah pembuat konten akan dibayar dalam model berlangganan bebas iklan.
(wbs)