Perang Kasat Mata Israel - Palestina Lebih Tragis dari Pertempuran Aslinya

Selasa, 17 Oktober 2023 - 22:16 WIB
loading...
Perang Kasat Mata Israel - Palestina Lebih Tragis dari Pertempuran Aslinya
Hacker Israel - Palestina lebih tragis/ FOTO/ JERUSALEM TIME
A A A
GAZA - Usai Hamas menyerang Israel pada Sabtu lalu, Israel menyatakan perang dan pertempuran meningkat sepanjang akhir pekan. Tak hanya perang di dunia nyata, perang dunia maya alias kasat mata tak kalah tragisnya.



Genderang perang juga menjalar ke dunia maya yang dimotori para hacker bermotiv ideologi di kedua belah pihak.

"Bahkan, hanya beberapa jam setelah roket Hamas memasuki Israel, serangan “hacktivist” bermunculan terhadap situs dan aplikasi Israel dan Palestina," tulis wired.com.

Para peretas, menargetkan lusinan situs web dan media pemerintah dengan perusakan wajah dan serangan DDoS, berupaya untuk membebani target dengan lalu lintas sampah dan menjatuhkannya.

Beberapa kelompok mengklaim telah mencuri data, menyerang penyedia layanan internet, dan meretas layanan peringatan rudal Israel yang dikenal sebagai Red Alert.

“Saya melihat setidaknya 60 situs web terkena serangan DDoS,” kata Will Thomas, anggota tim keamanan siber di perusahaan infrastruktur internet Equinix yang telah mengikuti aktivitas online tersebut, kepada wired.

“Setengahnya adalah situs pemerintah Israel. Saya telah melihat setidaknya lima situs dirusak untuk menampilkan pesan-pesan terkait ‘Bebaskan Palestina’.”

lex Leslie, analis intelijen ancaman di perusahaan keamanan Recorded Future, mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya telah mengidentifikasi tiga bagian aktivitas dalam pandamonium digital perang Israel-Hamas sejauh ini.

Mayoritas serangan digital tampaknya berasal dari kelompok yang sudah ada sebelumnya atau konteks yang lebih luas dari aktivitas serupa yang berdekatan dengan konflik lainnya.

“Cakupannya bersifat internasional, namun terbatas pada blok ideologis yang sudah ada sebelumnya dalam hacktivisme,” kata Leslie.

Subkelompok yang diidentifikasi oleh Recorded Future sejauh ini adalah “hacktivists ‘Islam’ yang memproklamirkan diri dan mengklaim mendukung Palestina. “Kelompok-kelompok ini secara historis menargetkan India dan telah ada selama bertahun-tahun,” kata Leslie kepada wired.

Setidaknya ada 77 kelompok hacker yang terlibat dalam penyebaran teror ke masyarakat Yahudi dengan cara meretas aplikasi Red Alert yang merupakan aplikasi peringatan bahaya milik pemerintah Israel.

Melalui aplikasi tersebut, para hacker mulai mengirimkan pemberitahuan dengan nada mengancam. Salah satu pesan yang masif dikirimkan ke warga Yahudi berbunyi "Matilah Israel".

Di sebelahnya terdapat gambar swastika yang merupakan simbol keagamaan kuno yang dimodifikasi dan diadopsi oleh Adolf Hitler dan Partai Nazi Jerman pada awal tahun 1900-an.

Selain Red Alert, tercatat juga setidaknya ada tiga aplikasi lain yang terpengaruh, yang mana pesan yang dikirimkan kali ini memperingatkan akan adanya bom nuklir.

Beberapa situs web pemerintah Israel pun turut dilumpuhkan oleh serangan dunia maya, dengan satu kelompok peretas bertugas menutup 20 situs hanya dalam satu hari.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3033 seconds (0.1#10.140)