Ahli Ungkap Bahaya Terbesar Teknologi AI bagi Lingkungan
loading...

Penelitian mengungkap bahwa AI memiliki bahaya yang cukup besar bagi lingkungan.. FOTO/ DAILY
A
A
A
LONDON - Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan selalu menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Dan baru-baru ini sebuah penelitian mengungkap bahwa AI memiliki bahaya yang cukup besar bagi lingkungan.
BACA JUGA - Kecerdasan Buatan Google Mulai Bisa Digunakan
Riset yang ditulis oleh Alex de Vries, kandidat PhD di VU Amsterdam School of Business and Economics, mengklaim bahwa kebutuhan energi industri AI sangat lah besar hingga dapat menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan.
Tak tanggung-tanggung kebutuhan energinya dalam waktu dekat diprediksi bakal menyamai kebutuhan energi di negara kecil, yang dapat menyebabkan dampak lingkungan yang lebih buruk dari perkiraan sebelumnya.
“Mengingat perkiraan produksi dalam beberapa tahun mendatang, pada tahun 2027 perangkat AI yang baru diproduksi akan bertanggung jawab atas konsumsi listrik yang sama besarnya dengan negara asal saya, Belanda,” kata de Vries dikutip dari Gizmodo, Minggu (15/10/2023).
"Ini juga berada pada kisaran yang sama dengan konsumsi listrik di negara-negara seperti Swedia atau Argentina," lanjutnya.
BACA JUGA - Kecerdasan Buatan Google Mulai Bisa Digunakan
Riset yang ditulis oleh Alex de Vries, kandidat PhD di VU Amsterdam School of Business and Economics, mengklaim bahwa kebutuhan energi industri AI sangat lah besar hingga dapat menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan.
Tak tanggung-tanggung kebutuhan energinya dalam waktu dekat diprediksi bakal menyamai kebutuhan energi di negara kecil, yang dapat menyebabkan dampak lingkungan yang lebih buruk dari perkiraan sebelumnya.
“Mengingat perkiraan produksi dalam beberapa tahun mendatang, pada tahun 2027 perangkat AI yang baru diproduksi akan bertanggung jawab atas konsumsi listrik yang sama besarnya dengan negara asal saya, Belanda,” kata de Vries dikutip dari Gizmodo, Minggu (15/10/2023).
"Ini juga berada pada kisaran yang sama dengan konsumsi listrik di negara-negara seperti Swedia atau Argentina," lanjutnya.
Lihat Juga :