5 Fakta Quasar Merah, Salah Satunya Diperkirakan Menyimpan Tiga Galaksi Baru
loading...

Penemuan quasar merah tahun lalu menjadi fenomena alam yang mengejutkan dunia astronomi. Foto/Live Science/ESA/Hubble, N. Bartmann
A
A
A
JAKARTA - Penemuan quasar merah tahun lalu menjadi fenomena alam yang mengejutkan dunia astronomi . Sebab, kemunculannya akan memperluas wawasan tentang gugusan galaksi di alam semesta.
Pada dasarnya, quasar atau kuasar (quasi-stellar objects) merupakan inti galaksi aktif yang sangat kuat. Objek ini juga memancarkan energi yang besar.
Umumnya suatu quasar akan menghasilkan terang yang lebih tinggi ketimbang Bimasakti. Namun, karena jaraknya yang sangat jauh dari Bumi membuatnya hanya terlihat seperti bintang biasa.
Terdapat sejumlah fakta menarik terkait kemunculan quasar merah ini. Simak ulasannya berikut ini.
Dilansir dari Innovation News Network, dengan menggunakan teleskop luar angkasa James Webb milik NASA, para astronom berhasil menemukan quasar merah yang di dalamnya terdapat sekelompok gas besar pada Oktober 2022 lalu.
Gambar quasar merah yang berhasil ditangkap oleh teleskop James Webb ini diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters.
Mengutip dari Live Science, para astronom memperkirakan bahwa jarak quasar merah berdebu itu adalah 13 miliar cahaya dari Bumi. Meskipun objek ini telah ada di semesta alam, namun belum pernah ada manusia yang berhasil mengamatinya secara langsung.
Quasar yang dieksplorasi Webb diberi nama SDSS J165202.64+172852.3. Ini diperkirakan telah ada selama sekitar 11,5 miliar tahun.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa quasar ada dalam 700 juta tahun pertama alam semesta, tulis para penulis penelitian. Namun, tidak jelas secara pasti bagaimana objek supermasif ini terbentuk begitu cepat setelah Big Bang.
Menurut Victoria Fawcett dari Universitas Newcastle, yang merupakan penulis studi baru tentang temuan ini menjelaskan bahwa kebanyakan quasar tampak berwarna biru. Hal ini disebabkan karena emisi optik dan ultraviolet dari piringan akresi panas.
Namun, sebagian kecil malah tampak merah. Meski begitu, quasar merah dinilai memiliki pancaran lebih kuat terhadap gelombang radio dari quasar biru.
Studi sebelumnya yang dilakukan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA, bersama dengan observatorium lainnya, menarik perhatian terhadap aliran kuat quasar merah. Para astronom menduga bahwa galaksi induknya mungkin akan bergabung dengan galaksi lain yang tidak terlihat.
Namun, tim menemukan bahwa data NIRSpec menunjukkan adanya tiga galaksi, bukan hanya satu. Berkat spektrumnya yang luas, pergerakan seluruh material di sekitarnya dapat dipetakan, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa quasar merah adalah bagian dari simpul padat pembentukan galaksi.
Pada dasarnya, quasar atau kuasar (quasi-stellar objects) merupakan inti galaksi aktif yang sangat kuat. Objek ini juga memancarkan energi yang besar.
Umumnya suatu quasar akan menghasilkan terang yang lebih tinggi ketimbang Bimasakti. Namun, karena jaraknya yang sangat jauh dari Bumi membuatnya hanya terlihat seperti bintang biasa.
Terdapat sejumlah fakta menarik terkait kemunculan quasar merah ini. Simak ulasannya berikut ini.
5 Fakta Quasar Merah
1. Terlihat Melalui Teleskop James Webb
Dilansir dari Innovation News Network, dengan menggunakan teleskop luar angkasa James Webb milik NASA, para astronom berhasil menemukan quasar merah yang di dalamnya terdapat sekelompok gas besar pada Oktober 2022 lalu.
Gambar quasar merah yang berhasil ditangkap oleh teleskop James Webb ini diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters.
2. Memiliki Jarak 13 Miliar Cahaya dari Bumi
Mengutip dari Live Science, para astronom memperkirakan bahwa jarak quasar merah berdebu itu adalah 13 miliar cahaya dari Bumi. Meskipun objek ini telah ada di semesta alam, namun belum pernah ada manusia yang berhasil mengamatinya secara langsung.
3. Telah Berusia 11,5 Miliar Tahun
Quasar yang dieksplorasi Webb diberi nama SDSS J165202.64+172852.3. Ini diperkirakan telah ada selama sekitar 11,5 miliar tahun.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa quasar ada dalam 700 juta tahun pertama alam semesta, tulis para penulis penelitian. Namun, tidak jelas secara pasti bagaimana objek supermasif ini terbentuk begitu cepat setelah Big Bang.
4. Quasar Merah adalah Fenomena Langka
Menurut Victoria Fawcett dari Universitas Newcastle, yang merupakan penulis studi baru tentang temuan ini menjelaskan bahwa kebanyakan quasar tampak berwarna biru. Hal ini disebabkan karena emisi optik dan ultraviolet dari piringan akresi panas.
Namun, sebagian kecil malah tampak merah. Meski begitu, quasar merah dinilai memiliki pancaran lebih kuat terhadap gelombang radio dari quasar biru.
5. Penemuan Tiga Galaksi Baru
Studi sebelumnya yang dilakukan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA, bersama dengan observatorium lainnya, menarik perhatian terhadap aliran kuat quasar merah. Para astronom menduga bahwa galaksi induknya mungkin akan bergabung dengan galaksi lain yang tidak terlihat.
Namun, tim menemukan bahwa data NIRSpec menunjukkan adanya tiga galaksi, bukan hanya satu. Berkat spektrumnya yang luas, pergerakan seluruh material di sekitarnya dapat dipetakan, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa quasar merah adalah bagian dari simpul padat pembentukan galaksi.
(okt)
Lihat Juga :