Perangi Hoaks, YouTube Mulai Verifikasi Konten Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - YouTube mulai melakukan verifikasi terhadap konten-konten kesehatan di Inggris, untuk melawan maraknya hoaks. Para pendaftar yang lolos akan diberikan lencana khusus di bawah namanya.
Hal ini untuk mengidentifikasi mereka sebagai petugas kesehatan asli dan berlisensi. Dikutip dari BBC News, Sabtu (9/9/2023) Dr Simi Adedeji, YouTuber yang fokus pada kesehatan kulit dan kesehatan wanita, mengatakan, tenaga kesehatan profesional divalidasi melalui proses ketat berdasarkan kolaborasi YouTube dengan Academy of Medical Royal Colleges (AoMRC) dan NHS, serta pemangku kepentingan lainnya seperti Royal College of Nursing.
Para YouTuber harus memiliki izin medis aktif, dan tidak boleh memposting video apa pun yang mengandung disinformasi. YouTuber yang melanggar aturan, berpotensi kehilangan status validasinya, atau bahkan akun YouTube-nya.
Kendati demikian, konten-konten dari para YouTuber ini hanya dimaksudkan untuk tujuan edukasi. Bukan untuk menggantikan peran dokter.
Kini, saat orang menelusuri topik kesehatan di YouTube, bagian atas hasil pencarian yang pertama-tama akan ditampilkan adalah topik terkait “kesehatan".
Daftar video yang secara eksplisit diberi label berasal dari sumber kesehatan. Video yang mengisi daftar tersebut berasal dari sumber resmi yang telah divalidasi oleh YouTube. Upaya ini ditempuh untuk memerangi hoaks seputar dunia kesehatan.
Seperti diketahui, pada 2022, video-video yang berkaitan dengan kesehatan ditonton lebih dari tiga miliar kali di Inggris melalui platform Youtube .
Ironisnya, dalam penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ) pada 2022 sebanyak 11 persen video YouTube yang paling banyak ditonton tentang vaksin bertentangan dengan kebijakan WHO .
Hal ini untuk mengidentifikasi mereka sebagai petugas kesehatan asli dan berlisensi. Dikutip dari BBC News, Sabtu (9/9/2023) Dr Simi Adedeji, YouTuber yang fokus pada kesehatan kulit dan kesehatan wanita, mengatakan, tenaga kesehatan profesional divalidasi melalui proses ketat berdasarkan kolaborasi YouTube dengan Academy of Medical Royal Colleges (AoMRC) dan NHS, serta pemangku kepentingan lainnya seperti Royal College of Nursing.
Para YouTuber harus memiliki izin medis aktif, dan tidak boleh memposting video apa pun yang mengandung disinformasi. YouTuber yang melanggar aturan, berpotensi kehilangan status validasinya, atau bahkan akun YouTube-nya.
Kendati demikian, konten-konten dari para YouTuber ini hanya dimaksudkan untuk tujuan edukasi. Bukan untuk menggantikan peran dokter.
Kini, saat orang menelusuri topik kesehatan di YouTube, bagian atas hasil pencarian yang pertama-tama akan ditampilkan adalah topik terkait “kesehatan".
Daftar video yang secara eksplisit diberi label berasal dari sumber kesehatan. Video yang mengisi daftar tersebut berasal dari sumber resmi yang telah divalidasi oleh YouTube. Upaya ini ditempuh untuk memerangi hoaks seputar dunia kesehatan.
Seperti diketahui, pada 2022, video-video yang berkaitan dengan kesehatan ditonton lebih dari tiga miliar kali di Inggris melalui platform Youtube .
Ironisnya, dalam penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ) pada 2022 sebanyak 11 persen video YouTube yang paling banyak ditonton tentang vaksin bertentangan dengan kebijakan WHO .
(msf)