Ajang E-Commerce Expo 2023 Dorong Kesadaran Pelaku Bisnis Terhadap Potensi E-Dagang
loading...
A
A
A
BSD - Kehadiran e-commerce di Indonesia memberikan dampak besar terhadap ekonomi. Hal tersebut, salah satunya terungkap dalam perhelatan E-Commerce Expo 2023 pada 25-26 Agustus 2023 silam di Qbig Convention Hall, BSD City.
Dengan geliat ekonomi digital yang semakin pesat, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan transaksi e-commerce mencapai Rp572 triliun pada 2023.
Founder dan CEO Sirclo Group Brian Marshal menyebut pentingnya pemberdayaan seluruh pelaku usaha untuk mampu bersaing secara kompetitif serta berkelanjutan. “Terutama dengan mendukung digitalisasi bisnis para pelaku UMKM,” ungkapnya.
Mengusung tema “Building for the Future” (Membangun Masa Depan), E-Commerce Expo 2023 yang digelar oleh Sirclo dan Meet Magento Indonesia
(MMID) menghadirkan lebih dari 50 pakar industri dan diikuti 2.000 peserta.
Peserta mendapatkan wawasan praktis mengenai tren digital melalui pakar dari beragam industri, seperti Adobe, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Sinar Mas Land, Bio Farma, Oriflame, Statista, hingga IKEA Indonesia.
“Tren pertumbuhan e-commerce di Indonesia yang melesat telah menjadi katalisator bagi sektor ekonomi kreatif agar pelaku usaha memperoleh akses ke pasar yang lebih luas,” ujar Triawan Munaf, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menurutnya, acara E-Commerce Expo menjadi penting guna mendorong kesadaran para pelaku bisnis dari berbagai skala akan potensi e-commerce. “Terutama agar tercipta ruang kolaboratif dalam membantu mereka tetap unggul dan mencapai sustainable growth,” ungkapnya.
Ini sesuai dengan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop UKM) pada 2021, dimana UMKM Indonesia disebut menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% serta mampu menyerap 97% dari total angkatan kerja.
VP Relations & Business Support Social Bread Indonesia Rio Ardhillah, misalnya, memberikan pelatihan Strategi Pertumbuhan Pesat bagi Pelaku UMKM Lokal.
“Kesuksesan pelaku UMKM dapat didorong dengan pendampingan serta wawasan digitalisasi agar tidak mudah tergerus oleh tren yang cepat berubah.
Karena itu, semakin penting bagi para pemilik bisnis untuk terus beradaptasi sesuai dengan perkembangan kondisi pasar yang begitu dinamis,” ujarnya.
Untuk mendukung akselerasi transformasi digital bagi seluruh pelaku usaha, acara tersebut memang terbagi ke dalam tiga tema besar. Yakni, Business, Technology, dan Innovation.
Topik-topik yang dibahas bervariasi, mulai tren daring terkini, strategi bisnis omnichannel, e-commerce, social dan live commerce, hingga digital marketing.
Lihat Juga: Tatyana Bakalchuk, Miliader Terkaya Rusia yang Bangun Kerajaan E-commerce saat Cuti Melahirkan
Dengan geliat ekonomi digital yang semakin pesat, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan transaksi e-commerce mencapai Rp572 triliun pada 2023.
Founder dan CEO Sirclo Group Brian Marshal menyebut pentingnya pemberdayaan seluruh pelaku usaha untuk mampu bersaing secara kompetitif serta berkelanjutan. “Terutama dengan mendukung digitalisasi bisnis para pelaku UMKM,” ungkapnya.
Mengusung tema “Building for the Future” (Membangun Masa Depan), E-Commerce Expo 2023 yang digelar oleh Sirclo dan Meet Magento Indonesia
(MMID) menghadirkan lebih dari 50 pakar industri dan diikuti 2.000 peserta.
Peserta mendapatkan wawasan praktis mengenai tren digital melalui pakar dari beragam industri, seperti Adobe, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Sinar Mas Land, Bio Farma, Oriflame, Statista, hingga IKEA Indonesia.
“Tren pertumbuhan e-commerce di Indonesia yang melesat telah menjadi katalisator bagi sektor ekonomi kreatif agar pelaku usaha memperoleh akses ke pasar yang lebih luas,” ujar Triawan Munaf, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menurutnya, acara E-Commerce Expo menjadi penting guna mendorong kesadaran para pelaku bisnis dari berbagai skala akan potensi e-commerce. “Terutama agar tercipta ruang kolaboratif dalam membantu mereka tetap unggul dan mencapai sustainable growth,” ungkapnya.
Ini sesuai dengan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop UKM) pada 2021, dimana UMKM Indonesia disebut menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% serta mampu menyerap 97% dari total angkatan kerja.
VP Relations & Business Support Social Bread Indonesia Rio Ardhillah, misalnya, memberikan pelatihan Strategi Pertumbuhan Pesat bagi Pelaku UMKM Lokal.
“Kesuksesan pelaku UMKM dapat didorong dengan pendampingan serta wawasan digitalisasi agar tidak mudah tergerus oleh tren yang cepat berubah.
Karena itu, semakin penting bagi para pemilik bisnis untuk terus beradaptasi sesuai dengan perkembangan kondisi pasar yang begitu dinamis,” ujarnya.
Untuk mendukung akselerasi transformasi digital bagi seluruh pelaku usaha, acara tersebut memang terbagi ke dalam tiga tema besar. Yakni, Business, Technology, dan Innovation.
Topik-topik yang dibahas bervariasi, mulai tren daring terkini, strategi bisnis omnichannel, e-commerce, social dan live commerce, hingga digital marketing.
Lihat Juga: Tatyana Bakalchuk, Miliader Terkaya Rusia yang Bangun Kerajaan E-commerce saat Cuti Melahirkan
(dan)