Google Gunakan Cara Baru untuk Lawan Malware Pra-instal
loading...
A
A
A
CUPERTINO - Selama bertahun-tahun, Google telah menggunakan berbagai tindakan keamanan untuk menggagalkan ancaman yang terus berkembang terhadap sistem Android.
Masalah yang muncul dari malware pra-instal telah mendorong perusahaan untuk mengizinkan pengguna memeriksa sistem operasi mereka terhadap catatan publik yang diverifikasi.
Saat ini, Google menggunakan cara baru untuk melawan malware pra-instal tersebut. Pemilik smartphone dan tablet Pixel kini dapat menggunakan Google Pixel Binary Transparency untuk memastikan firmware mereka cocok dengan data penginstalan tepercaya.
Fitur ini hadir sebagai tanggapan atas meningkatnya frekuensi peretas yang merusak perangkat lunak di perangkat Android sebelum menjangkau pelanggan.
Peneliti keamanan baru-baru ini memberika peringatan atas malware yang dapat diinstal sebelumnya di jutaan perangkat Android di seluruh dunia.
Vendor yang menawarkan smartphone, tablet, atau produk lain yang lebih murah mungkin menggunakan firmware berbasis Android dari sumber yang meragukan, memungkinkan peretas menyelinapkan kode berbahaya ke perangkat.
Penyerang juga dapat membahayakan pengembang aplikasi pra-instal yang sering disertakan produsen dalam produk mereka, yang pada akhirnya mencuri informasi pengguna atau menipu mereka untuk melakukan pembelian yang mahal, sebagaimana dihimpun dari Techspot pada Selasa (22/8/2023).
Data menunjukkan masalah tersebut terutama memengaruhi pengguna di Eropa Timur dan Asia Tenggara. Analis keamanan telah mengamati merek perangkat Android seperti Oppo, OnePlus, Realme, dan Xiaomi yang mempraktikkan kebijakan firmware tidak aman.
Masalah yang muncul dari malware pra-instal telah mendorong perusahaan untuk mengizinkan pengguna memeriksa sistem operasi mereka terhadap catatan publik yang diverifikasi.
Saat ini, Google menggunakan cara baru untuk melawan malware pra-instal tersebut. Pemilik smartphone dan tablet Pixel kini dapat menggunakan Google Pixel Binary Transparency untuk memastikan firmware mereka cocok dengan data penginstalan tepercaya.
Fitur ini hadir sebagai tanggapan atas meningkatnya frekuensi peretas yang merusak perangkat lunak di perangkat Android sebelum menjangkau pelanggan.
Peneliti keamanan baru-baru ini memberika peringatan atas malware yang dapat diinstal sebelumnya di jutaan perangkat Android di seluruh dunia.
Vendor yang menawarkan smartphone, tablet, atau produk lain yang lebih murah mungkin menggunakan firmware berbasis Android dari sumber yang meragukan, memungkinkan peretas menyelinapkan kode berbahaya ke perangkat.
Penyerang juga dapat membahayakan pengembang aplikasi pra-instal yang sering disertakan produsen dalam produk mereka, yang pada akhirnya mencuri informasi pengguna atau menipu mereka untuk melakukan pembelian yang mahal, sebagaimana dihimpun dari Techspot pada Selasa (22/8/2023).
Data menunjukkan masalah tersebut terutama memengaruhi pengguna di Eropa Timur dan Asia Tenggara. Analis keamanan telah mengamati merek perangkat Android seperti Oppo, OnePlus, Realme, dan Xiaomi yang mempraktikkan kebijakan firmware tidak aman.
(wbs)