Google dan Universitas Osaka Kembangkan AI untuk Ciptakan Lagu dengan Sinyal Otak

Jum'at, 04 Agustus 2023 - 14:48 WIB
loading...
A A A
"Kesepakatan, dalam hal suasana musik yang direkonstruksi dan musik asli, sekitar 60%," kata Timo Denk, seorang insinyur perangkat lunak di Google di Swiss, kepada Live Science yang dikutip SINDOnews, Jumat (4/8/2023).

Genre dan instrumentasi dalam musik yang direkonstruksi dan asli lebih sering cocok secara signifikan daripada yang diharapkan secara kebetulan. Dari semua genre, AI dapat membedakan musik klasik dengan paling akurat.
Google dan Universitas Osaka Kembangkan AI untuk Ciptakan Lagu dengan Sinyal Otak


"Metodenya cukup kuat di lima mata pelajaran yang kami evaluasi. Jika Anda mengambil orang baru dan melatih model untuk mereka, kemungkinan itu juga akan bekerja dengan baik,” kata Denk.



Yu Takagi, asisten profesor ilmu saraf komputasi dan AI di Universitas Osaka di Jepang tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana otak memproses musik. Seperti yang diharapkan, tim menemukan bahwa mendengarkan musik mengaktifkan daerah otak di korteks pendengaran utama, di mana sinyal dari telinga diinterpretasikan sebagai suara.

Daerah lain di otak, yang disebut korteks prefrontal lateral, tampaknya penting untuk memproses makna lagu, namun hal ini perlu dikonfirmasi dengan penelitian lebih lanjut. Wilayah otak ini juga diketahui terlibat dalam perencanaan dan pemecahan masalah.

Menariknya, studi sebelumnya menemukan bahwa aktivitas berbagai bagian korteks prefrontal berubah secara dramatis saat rapper gaya bebas berimprovisasi. “Studi selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana otak memproses musik dari genre atau suasana hati yang berbeda,” tambah Takagi.
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9081 seconds (0.1#10.140)