Pemicu Rangkaian Gempa Besar di Jepang Terungkap, Ada Aktivitas Magma Gunung Purba
loading...
A
A
A
Bukan hal yang aneh jika gunung berapi yang sudah lama mati masih menyimpan kantong magma yang pekat. Ketika cairan magma bergerak, dapat merusak kerak dan menyebabkan patahan tergelincir dan meluncur satu sama lain.
“Kawanan gempa seperti ini bisa terjadi kapan saja di zona subduksi, di mana penggilingan satu lempeng di bawah lempeng lainnya terus menerus menggerakkan cairan di sekitar kerak bumi,” kata Yoshida.
Pertanyaannya sekarang, kata Yoshida, adalah bagaimana gerombolan saat ini beralih dari banyak gempa kecil menjadi gempa besar yang merusak yang terjadi pada Mei tahun ini. Tim sedang bekerja untuk memahami bagaimana kerak bumi mungkin bergerak tanpa goncangan, sebuah fenomena yang disebut slip aseismik, sebelum gempa itu.
“Saya ingin mendapatkan informasi tentang proses transisi dari gempa swarm ke gempa M6.5 yang terjadi pada Mei 2023. Secara khusus, kita perlu mengetahui kondisi slip fluida dan aseismik sebelum gempa M6.5,” kata Yoshida.
“Kawanan gempa seperti ini bisa terjadi kapan saja di zona subduksi, di mana penggilingan satu lempeng di bawah lempeng lainnya terus menerus menggerakkan cairan di sekitar kerak bumi,” kata Yoshida.
Pertanyaannya sekarang, kata Yoshida, adalah bagaimana gerombolan saat ini beralih dari banyak gempa kecil menjadi gempa besar yang merusak yang terjadi pada Mei tahun ini. Tim sedang bekerja untuk memahami bagaimana kerak bumi mungkin bergerak tanpa goncangan, sebuah fenomena yang disebut slip aseismik, sebelum gempa itu.
“Saya ingin mendapatkan informasi tentang proses transisi dari gempa swarm ke gempa M6.5 yang terjadi pada Mei 2023. Secara khusus, kita perlu mengetahui kondisi slip fluida dan aseismik sebelum gempa M6.5,” kata Yoshida.
(wib)