Gunakan Kecerdasan Buatan, LG Klaim AC Komersial Mereka 27 Persen Lebih Hemat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pabrikan elektronik berupaya mengutilisasi kecerdasan buatan (AI) ke dalam berbagai produk mereka. Tidak hanya di HP, tapi juga produk elektronik seperti mesin cuci, AC, bahkan kulkas.
PT LG Electronics Indonesia (LG) , misalnya, menerapkan kecerdasan buatan untuk produk bisnis atau komersial lewat LG Multi V i. Klaim mereka, AI bisa diutilisasi untuk menghemat energi yang jadi hal penting bagi produk AC untuk gedung/bangunan.
“Dukungan AI bikin AC jadi hemat. Targetnya adalah gedung bertingkat menengah hingga tinggi seperti kantor, sekolah, pusat perbelanjaan, apartemen dan hotel,” ujar Lee, Tae-Jin, President of PT LG Electronics Indonesia.
Menggunakan AI, LG Multi V i akan mengoptimalkan operasionalnya menyesuaikan daya pendinginan melalui beberapa variabel. Misalnya, jumlah orang dalam ruang, tingkat kelembapan dan suhu lingkungan didalam dan luar ruang.
“Optimasi operasional melalui kemampuan penyesuaian ini, dalam riset yang dilakukan LG, mampu meningkatkan penghematan energi hingga 24,7%,” beberLee, Tae-Jin. Pemanfaatan AI di LG Multi V i dilakukan lewat fitur AI Smart Care. Disisi lain, ada fitur AI Indoor Space Care yang mampu mempertahankan suhu dalam tingkat stabil serta mengurangi konsumsi energi disisi lainnya.
“LG Multi V I bisa mengaktifkan unit dalam ruangan otomatis pada area yang digunakan untuk beraktivitas dan mematikan unit pada area yang dikenali tidak ada aktivitas orang didalamnya,” beber Mike Kim, Product Director Air Solution of LG Electronics Indonesia.
Alhasil, Mike melanjutkan, AC dapat mengurangi energi terbuang akibat adanya penyejuk udara yang terus aktif meski ruang tak lagi produktif dengan tanpa aktivitas orang didalamnya.
Tak hanya itu, pemanfaatan kecerdasan buatan pun dilakukan pada manajemen energi. Bertajuk AI Energy Management, fitur yang berfokus pada efisiensi energi ini memungkinkan pengguna menetapkan target konsumsi energi.
Terakhir, ada AI Smart Diagnosis yang dapat memberikan sistem analisis otomatis dan kemudahan dalam pembacaan laporan status yang mengurangi waktu perbaikan sekaligus membuat AC jadi lebih awet.
Selain AI, hal lain yang diperhatikan menurut Mike adalah soal suara. Dengan Noise Target Control, pengguna dapat menetapkan batas kebisingan operasional mulai 50 hingga 70 desibel. “Sehingga cocok untuk rumah sakit atau sekolah,”beberMike.
PT LG Electronics Indonesia (LG) , misalnya, menerapkan kecerdasan buatan untuk produk bisnis atau komersial lewat LG Multi V i. Klaim mereka, AI bisa diutilisasi untuk menghemat energi yang jadi hal penting bagi produk AC untuk gedung/bangunan.
“Dukungan AI bikin AC jadi hemat. Targetnya adalah gedung bertingkat menengah hingga tinggi seperti kantor, sekolah, pusat perbelanjaan, apartemen dan hotel,” ujar Lee, Tae-Jin, President of PT LG Electronics Indonesia.
Bagaimana AI bisa bikin AC lebih hemat?
Menggunakan AI, LG Multi V i akan mengoptimalkan operasionalnya menyesuaikan daya pendinginan melalui beberapa variabel. Misalnya, jumlah orang dalam ruang, tingkat kelembapan dan suhu lingkungan didalam dan luar ruang.
“Optimasi operasional melalui kemampuan penyesuaian ini, dalam riset yang dilakukan LG, mampu meningkatkan penghematan energi hingga 24,7%,” beberLee, Tae-Jin. Pemanfaatan AI di LG Multi V i dilakukan lewat fitur AI Smart Care. Disisi lain, ada fitur AI Indoor Space Care yang mampu mempertahankan suhu dalam tingkat stabil serta mengurangi konsumsi energi disisi lainnya.
“LG Multi V I bisa mengaktifkan unit dalam ruangan otomatis pada area yang digunakan untuk beraktivitas dan mematikan unit pada area yang dikenali tidak ada aktivitas orang didalamnya,” beber Mike Kim, Product Director Air Solution of LG Electronics Indonesia.
Alhasil, Mike melanjutkan, AC dapat mengurangi energi terbuang akibat adanya penyejuk udara yang terus aktif meski ruang tak lagi produktif dengan tanpa aktivitas orang didalamnya.
Tak hanya itu, pemanfaatan kecerdasan buatan pun dilakukan pada manajemen energi. Bertajuk AI Energy Management, fitur yang berfokus pada efisiensi energi ini memungkinkan pengguna menetapkan target konsumsi energi.
Terakhir, ada AI Smart Diagnosis yang dapat memberikan sistem analisis otomatis dan kemudahan dalam pembacaan laporan status yang mengurangi waktu perbaikan sekaligus membuat AC jadi lebih awet.
Selain AI, hal lain yang diperhatikan menurut Mike adalah soal suara. Dengan Noise Target Control, pengguna dapat menetapkan batas kebisingan operasional mulai 50 hingga 70 desibel. “Sehingga cocok untuk rumah sakit atau sekolah,”beberMike.
(dan)