TikTok dan Connective Action: Bima Effect di Viral Jalan Rusak Lampung
loading...
A
A
A
Ni Wayan Suryatini
Mahasiswa S2 Komunikasi UI
BEBERAPA waktu lalu, jagat maya diramaikan dengan kondisi jalanan provinsi Lampung yang rusak parah, hingga menyita perhatian Presiden Joko Widodo.
Kehebohan berawal dari unggahan seorang konten kreator yang juga warga Lampung bernama Bima Yudho Saputro di akun TikTok @awbimaxreborn pada 7 April 2023.
Konten berdurasi 3 menit 28 detik yang berjudul "Alasan Lampung Tidak Maju-Maju" berisikan keluhan Bima terhadap buruknya sarana infrastruktur jalan yang rusak parah sejak lama dan tak kunjung mendapatkan perbaikan dari pemerintah daerah.
Sementara itu, data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) periode 2020-2021 mencatat Lampung memiliki total ruas jalan sepanjang 20.310 kilometer.
Ruas jalan dengan status baik dan sedang mencapai 12.688km atau 62,4% dari seluruh total ruas jalan dan jalanan berstatus rusak mencapai 12,1%.
Lampung sendiri belum masuk dalam daftar 10 provinsi yang memiliki jalan rusak berat dengan persentase tinggi.
Selain protes, Bima juga menyindir tentang isu-isu lainnya seperti menyinggung proyek mangkrak, sindiran terhadap pendidikan hingga aksi kriminal di Lampung.
Protes Bima di dunia digital menjadi viral usai menyebut Lampung dengan istilah “Dajjal” sehingga membuat kampung halamannya tak kunjung maju. Selain di TikTok, konten Bima menyebar dengan cepat melalui unggahan ulang warganet di platform media sosial lainnya seperti Twitter dan Instagram.
Usai kritikan Bima viral di media sosial, dukungan dari netizen terus berdatangan. Ini ditandai dengan munculnya unggahan yang berisi keluhan serupa dari warganet.
Mahasiswa S2 Komunikasi UI
BEBERAPA waktu lalu, jagat maya diramaikan dengan kondisi jalanan provinsi Lampung yang rusak parah, hingga menyita perhatian Presiden Joko Widodo.
Kehebohan berawal dari unggahan seorang konten kreator yang juga warga Lampung bernama Bima Yudho Saputro di akun TikTok @awbimaxreborn pada 7 April 2023.
Konten berdurasi 3 menit 28 detik yang berjudul "Alasan Lampung Tidak Maju-Maju" berisikan keluhan Bima terhadap buruknya sarana infrastruktur jalan yang rusak parah sejak lama dan tak kunjung mendapatkan perbaikan dari pemerintah daerah.
Sementara itu, data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) periode 2020-2021 mencatat Lampung memiliki total ruas jalan sepanjang 20.310 kilometer.
Ruas jalan dengan status baik dan sedang mencapai 12.688km atau 62,4% dari seluruh total ruas jalan dan jalanan berstatus rusak mencapai 12,1%.
Lampung sendiri belum masuk dalam daftar 10 provinsi yang memiliki jalan rusak berat dengan persentase tinggi.
Selain protes, Bima juga menyindir tentang isu-isu lainnya seperti menyinggung proyek mangkrak, sindiran terhadap pendidikan hingga aksi kriminal di Lampung.
Protes Bima di dunia digital menjadi viral usai menyebut Lampung dengan istilah “Dajjal” sehingga membuat kampung halamannya tak kunjung maju. Selain di TikTok, konten Bima menyebar dengan cepat melalui unggahan ulang warganet di platform media sosial lainnya seperti Twitter dan Instagram.
Usai kritikan Bima viral di media sosial, dukungan dari netizen terus berdatangan. Ini ditandai dengan munculnya unggahan yang berisi keluhan serupa dari warganet.