Tanda Kiamat seperti di Laut Pasifik Muncul di Alaska

Jum'at, 02 Juni 2023 - 17:16 WIB
loading...
Tanda Kiamat seperti...
Danau mengeluarkan begitu banyak metana sehingga mudah untuk membakarnya setelah menmbus es dengan cepat, seperti yang dapat dilihat dalam video di bawah ini. FOTO/ DAILY
A A A
JUNEAU - Tak hanya dasar Laut Pasifik AS yang mengeluarkan gelembung di patahan Bumi dan dikaitkan dengan tanda kiamat . Kini Dasar danau Alaska juga “menyemburkan” gelembung.

BACA JUGA - Patahan Bumi Keluarkan Gelembung, Ilmuwan Sebut Tanda Kiamat Muncul

Walter Anthony seorang ilmuwan yang bekerja dengan NASA mengatakan Danau ini begitu dipenuhi oleh gas yang merusak iklim sehingga dapat terlihat menggelegak ke permukaan.

Danau ini akan muncul semakin banyak saat lapisan es Alaska mencair seiring peningkatan suhu dan meningkatnya kebakaran hutan, menurut sebuah studi di tahun 2021.

Arctic Boreal Vulnerability Experiment (ABoVE) NASA sedang mempelajari pengaruhnya terhadap perubahan iklim, menurut NASA.

Danau-danau termokarst muncul ketika lapisan es, tanah yang seharusnya tetap beku sepanjang tahun, mulai mencair.

Saat ini terjadi, balok es besar yang terjepit tanah juga mencair, yang menyebabkan tanah runtuh puluhan centimeter.

“Bertahun-tahun yang lalu, tanahnya sekitar tiga meter lebih tinggi dan itu adalah hutan cemara,” kata Katey Walter Anthony, seorang ahli ekologi di University of Alaska-Fairbanks, menggambarkan termokarst yang disebut danau Big Trail di Alaska.

Dia telah bekerja dengan proyek ABoVE NASA untuk mempelajari efek danau Big Trail terhadap perubahan iklim. Saat air menyerbu lubang pembuangan yang tertinggal, begitu juga bakteri.

“Di Big Trail Lake, ini seperti membuka pintu freezer Anda untuk pertama kalinya dan memberikan semua makanan di freezer Anda ke mikroba untuk membusuk,” kata Walter Anthony kepada Business Insider.

“Saat mereka menguraikannya, mereka mengeluarkan gas metana,” katanya.

Ada jutaan danau di Kutub Utara, tetapi sebagian besar berusia ribuan tahun dan tidak mengeluarkan banyak gas lagi, menurut NASA.

Hanya danau-danau yang lebih baru, seperti Big Trail, yang muncul kurang dari 50 tahun yang lalu, yang mengeluarkan tingkat gas yang tinggi. Dan ini jumlahnya tidak sedikit.

Sebelumnya dilaporkan bahwa danau sejenis ini mengeluarkan begitu banyak metana sehingga mudah untuk membakarnya setelah menmbus es dengan cepat, seperti yang dapat dilihat dalam video di bawah ini.

Meskipun karbon dioksida (CO2) tetap menjadi pendorong utama jangka panjang krisis iklim, kebocoran metana telah menjadi isu utama untuk membantu mengendalikan perubahan iklim dalam jangka pendek.

Metana adalah gas rumah kaca, yang berarti menyimpan panas yang memancar dari Bumi lalu terperangkap di atmosfer alih-alih membiarkan Bumi mendingin.

Ini jauh lebih kuat daripada CO2, sekitar 30 kali lebih efektif dalam memerangkap panas. Tapi itu juga menghilang lebih cepat daripada CO2, yang bertahan di atmosfer, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

“Mengurangi emisi metana adalah alat penting yang dapat kita gunakan saat ini untuk mengurangi dampak perubahan iklim dalam waktu dekat, dan dengan cepat mengurangi laju pemanasan,” kata Rick Spinrad, kepala NOAA, sebelumnya.

Metana juga “berkontribusi pada pembentukan ozon di permukaan tanah, yang menyebabkan sekitar 500.000 kematian dini setiap tahun di seluruh dunia,” kata Spinrad.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kemarau Basah Melanda...
Kemarau Basah Melanda Indonesia, Musim Kemarau Tetapi Hujan Deras
Arab Saudi Dilanda Panas...
Arab Saudi Dilanda Panas Ekstrem, Suhu di Jeddah Mencapai 47 Celcius
Mengapa Banyak Terjadi...
Mengapa Banyak Terjadi Gempa Bumi di Yunani? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Pesawat India Hancur...
Pesawat India Hancur Akibat Ditabrak Burung dan Diguyur Hujan Es
Varian JN.1 Picu Lonjakan...
Varian JN.1 Picu Lonjakan Drastis Kasus Covid-19 di Asia
China Berencana Bawa...
China Berencana Bawa Bakteri dari Luar Angkasa ke Bumi
Gempa Bengkulu Magnitudo...
Gempa Bengkulu Magnitudo 6,3 BNPB: 34 Rumah Rusak
Gempa Besar 6,3 M Guncang...
Gempa Besar 6,3 M Guncang Bengkulu Jumat Dini Hari Tadi
FIAT Kenalkan Konsep...
FIAT Kenalkan Konsep Grande Panda 4×4, Model Klasik Kembali Lagi
Rekomendasi
Manny Pacquiao Comebak...
Manny Pacquiao Comebak di Usia 46: Sejarah Gelar Atau Uang Besar?
Terence Crawford Pukul...
Terence Crawford Pukul KO Canelo, Abel Sanchez: Dia Kelelahan setelah 4-5 Ronde
MNC Peduli-MNC Land...
MNC Peduli-MNC Land Beri Edukasi Pemanfaatan Komputer di SDN Pangarakan 01, Pemdes: Sangat Bermanfaat
Berita Terkini
Kemarau Basah Melanda...
Kemarau Basah Melanda Indonesia, Musim Kemarau Tetapi Hujan Deras
Arab Saudi Dilanda Panas...
Arab Saudi Dilanda Panas Ekstrem, Suhu di Jeddah Mencapai 47 Celcius
Google Veo 3, Video...
Google Veo 3, Video AI yang Sulit Dibedakan Palsu atau Asli Diluncurkan
Apple Berencana Luncurkan...
Apple Berencana Luncurkan Kacamata Pintar Tahun Depan
Mengapa Banyak Terjadi...
Mengapa Banyak Terjadi Gempa Bumi di Yunani? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Melindungi Jejak Digital...
Melindungi Jejak Digital Anda: Panduan Mematikan Lokasi di iPhone
Infografis
Kapal Selam Nuklir AS...
Kapal Selam Nuklir AS Muncul di Korea Selatan, Korea Utara Marah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved