Bos OpenAI Tegaskan Teknologinya Tidak Bertujuan Menggantikan Manusia dengan Mesin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teknologi Artificial Intelligence (AI) tidak akan menghancurkan pasar tenaga kerja, seperti yang didengungkan hingga hari ini. Hal tersebut diungkapkan Bos OpenAI, Sam Altman.
Dikatakan, teknologi AI diciptakan bukan untuk menghapus tenaga kerja manusia dengan sistem otomatisasi.
"Gagasan bahwa AI akan maju ke titik, di mana manusia tidak memiliki pekerjaan yang harus dilakukan atau tidak memiliki tujuan apa pun, tidak pernah selaras dengan saya," katanya, dikutip dari Gadgets360, Minggu (28/5/2023).
Ditanya tentang industri media, di mana beberapa media mulai menggunakan AI, Altman menegaskan, ChatGPT seharusnya memberi jurnalis 100 asisten, untuk membantu mereka meneliti dan membuat ide.
Seperti diketahui, ChatGPT menjadi sorotan beberapa akhir ini. Hal ini menunjukkan kemampuan teknologi itu, untuk menghasilkan esai, puisi, dan percakapan dari permintaan yang paling singkat.
Microsoft bahkan mengucurkan modal hingga miliaran dolar untuk mendukung OpenAI dan menggunakan teknologi itu pada beberapa produknya. Langkah Microsoft memicu perlombaan dengan Google untuk memakai AI.
OpenAI dibentuk pada 2015 dengan investor, termasuk Altman, dan pemilik miliarder Twitter Elon Musk, yang meninggalkan perusahaan pada tahun 2018.
Musk, yang memiliki ambisi AI sendiri mengatakan, dia menanam investasi USD100 juta, tetapi dikhianati ketika perusahaan mengubah dirinya dari nirlaba menjadi pembuatan laba, pada tahun 2018.
"Saya tidak setuju dengan semua itu, tetapi saya akan mencoba menghindari pertarungan di sini," timpal Altman.
Dikatakan, teknologi AI diciptakan bukan untuk menghapus tenaga kerja manusia dengan sistem otomatisasi.
"Gagasan bahwa AI akan maju ke titik, di mana manusia tidak memiliki pekerjaan yang harus dilakukan atau tidak memiliki tujuan apa pun, tidak pernah selaras dengan saya," katanya, dikutip dari Gadgets360, Minggu (28/5/2023).
Ditanya tentang industri media, di mana beberapa media mulai menggunakan AI, Altman menegaskan, ChatGPT seharusnya memberi jurnalis 100 asisten, untuk membantu mereka meneliti dan membuat ide.
Seperti diketahui, ChatGPT menjadi sorotan beberapa akhir ini. Hal ini menunjukkan kemampuan teknologi itu, untuk menghasilkan esai, puisi, dan percakapan dari permintaan yang paling singkat.
Microsoft bahkan mengucurkan modal hingga miliaran dolar untuk mendukung OpenAI dan menggunakan teknologi itu pada beberapa produknya. Langkah Microsoft memicu perlombaan dengan Google untuk memakai AI.
OpenAI dibentuk pada 2015 dengan investor, termasuk Altman, dan pemilik miliarder Twitter Elon Musk, yang meninggalkan perusahaan pada tahun 2018.
Musk, yang memiliki ambisi AI sendiri mengatakan, dia menanam investasi USD100 juta, tetapi dikhianati ketika perusahaan mengubah dirinya dari nirlaba menjadi pembuatan laba, pada tahun 2018.
"Saya tidak setuju dengan semua itu, tetapi saya akan mencoba menghindari pertarungan di sini," timpal Altman.
(san)