Twitter Berangus Kebebasan Berekspresi saat Pemilihan Presiden di Turki
loading...
A
A
A
JAKARTA - Twitter memberlakukan pembatasan terhadap empat akun dan 409 tweet, saat Pemilihan Presiden di Turki. Langkah Twitter pun mendapat kecaman.
Dilansir dari The Hill, Twitter tidak berdaya dan tunduk pada otoritas Turki untuk membatasi kebebasan berekspresi.
Dalam salah satu tweetnya, Elon Musk mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak selain melakukan pembatasan di Turki. Pilihannya, Twitter yang disetop secara keseluruhan atau pembatasan.
"Pilihannya adalah Twitter yang dicekik secara keseluruhan atau membatasi akses ke beberapa tweet. Yang mana yang kamu mau," katanya, dikutip Rabu (17/5/2023).
Di antara yang protes dengan keputusan Musk, adalah pemain NBA kelahiran Turki, Enes Kanter Freedom.
"Saya tidak ingin mendengar tentang Elon Musk berbicara tentang kebebasan berbicara lagi. Dia benar-benar tunduk pada kediktatoran," kata Kanter.
Dikatakan, Pemerintah Turki telah memanggil Musk untuk memberitahunya, jika Anda tidak melarang beberapa akun, maka kami akan menutup seluruh aplikasi di Turki.
"Dan dia memilih bisnis dan uang atas moral dan prinsipnya. Jadi, saya tidak ingin mendengar tentang dia berbicara tentang kebebasan berbicara lagi. Dia salah untuk itu, pasti," jelasnya.
Sementara itu, pihak unit Urusan Pemerintah Global (GGA) platform media sosial mengatakan, Twitter telah mengambil tindakan terhadap empat akun dan 409 tweet.
Unit GGA Twitter juga mengatakan, mereka telah mengkomunikasikan keprihatinannya dengan otoritas Turki tentang kebebasan berekspresi secara langsung.
“Lima perintah pengadilan telah dikeluarkan terhadap Twitter mengenai tindakan-tindakan ini dan kami telah keberatan dengan empat dari mereka. Sementara salah satu keberatan kami telah ditolak," tukasnya.
Dilansir dari The Hill, Twitter tidak berdaya dan tunduk pada otoritas Turki untuk membatasi kebebasan berekspresi.
Dalam salah satu tweetnya, Elon Musk mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak selain melakukan pembatasan di Turki. Pilihannya, Twitter yang disetop secara keseluruhan atau pembatasan.
"Pilihannya adalah Twitter yang dicekik secara keseluruhan atau membatasi akses ke beberapa tweet. Yang mana yang kamu mau," katanya, dikutip Rabu (17/5/2023).
Di antara yang protes dengan keputusan Musk, adalah pemain NBA kelahiran Turki, Enes Kanter Freedom.
"Saya tidak ingin mendengar tentang Elon Musk berbicara tentang kebebasan berbicara lagi. Dia benar-benar tunduk pada kediktatoran," kata Kanter.
Dikatakan, Pemerintah Turki telah memanggil Musk untuk memberitahunya, jika Anda tidak melarang beberapa akun, maka kami akan menutup seluruh aplikasi di Turki.
"Dan dia memilih bisnis dan uang atas moral dan prinsipnya. Jadi, saya tidak ingin mendengar tentang dia berbicara tentang kebebasan berbicara lagi. Dia salah untuk itu, pasti," jelasnya.
Sementara itu, pihak unit Urusan Pemerintah Global (GGA) platform media sosial mengatakan, Twitter telah mengambil tindakan terhadap empat akun dan 409 tweet.
Unit GGA Twitter juga mengatakan, mereka telah mengkomunikasikan keprihatinannya dengan otoritas Turki tentang kebebasan berekspresi secara langsung.
“Lima perintah pengadilan telah dikeluarkan terhadap Twitter mengenai tindakan-tindakan ini dan kami telah keberatan dengan empat dari mereka. Sementara salah satu keberatan kami telah ditolak," tukasnya.
(san)