OpenAI Tawarkan Hadiah Rp297 Juta Bagi Pengguna ChatGPT yang Melaporkan Bug
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah kesuksesan perusahaan OpenAI yang membuat chatbot ChatGPT, bahwa mereka akan menawarkan hadiah yang cukup besar kepada para penggunanya.
Seperti yang dilansir dari Gadgetsnow, Open AI akan menawarkan hadiah hingga USD 20.000 atau sekitar Rp297 juta, bagi pengguna yang melaporkan kerentanan dalam sistem kecerdasan buatan tersebut.
Program Bounty Bug OpenAI tersebut, diumumkan baru-baru ini. Pihak OpenAI akan memberikan hadiah kepada masyarakat, berdasarkan tingkat keparahan bug yang mereka laporkan. Untuk jumlah hadiahnya dimulai dari USD 200 atau sekitar Rp3 juta per kerentanan.
Perusahaan teknologi tersebut kerap kali menggunakan program hadiah bug, guna mendorong programmer dan peretas etis untuk melaporkan bug dalam sistem perangkat lunak mereka.
Berdasarkan perincian pada bug bounty platform Bugcrowd, OpenAI sudah mengundang peneliti untuk meninjau fungsionalitas tertentu dari ChatGPT. Tidak hanya itu, OpenAI juga meninjau kerangka kerja bagaimana sistem OpenAI berkomunikasi dan berbagi data dengan aplikasi pihak ketiga.
Program tersebut tidak menyertakan konten yang salahatau berbahaya, yang dihasilkan oleh sistem OpenAI. Upaya yang dilakukan oleh OpenAI itu dilakukan beberapa hari setelah ChatGPT dilarang di Italia, lantaran dugaan pelanggaran aturan privasi.
Karena dugaan pelanggaran tersebut, mendorong regulator di negara Eropa lainnya untuk mempelajari layanan AI generatif lebih jauh.
Sebagai informasi, ChatGPT OpenAI yang didukung Microsoft Corp ini, telah menggemparkan dunia sejak diluncurkan pada bulan November lalu. Karena, ChatGPT OpenAI membuat pengguna terpukau dengan tanggapan cepat terhadap pertanyaan.
Seperti yang dilansir dari Gadgetsnow, Open AI akan menawarkan hadiah hingga USD 20.000 atau sekitar Rp297 juta, bagi pengguna yang melaporkan kerentanan dalam sistem kecerdasan buatan tersebut.
Program Bounty Bug OpenAI tersebut, diumumkan baru-baru ini. Pihak OpenAI akan memberikan hadiah kepada masyarakat, berdasarkan tingkat keparahan bug yang mereka laporkan. Untuk jumlah hadiahnya dimulai dari USD 200 atau sekitar Rp3 juta per kerentanan.
Perusahaan teknologi tersebut kerap kali menggunakan program hadiah bug, guna mendorong programmer dan peretas etis untuk melaporkan bug dalam sistem perangkat lunak mereka.
Berdasarkan perincian pada bug bounty platform Bugcrowd, OpenAI sudah mengundang peneliti untuk meninjau fungsionalitas tertentu dari ChatGPT. Tidak hanya itu, OpenAI juga meninjau kerangka kerja bagaimana sistem OpenAI berkomunikasi dan berbagi data dengan aplikasi pihak ketiga.
Program tersebut tidak menyertakan konten yang salahatau berbahaya, yang dihasilkan oleh sistem OpenAI. Upaya yang dilakukan oleh OpenAI itu dilakukan beberapa hari setelah ChatGPT dilarang di Italia, lantaran dugaan pelanggaran aturan privasi.
Karena dugaan pelanggaran tersebut, mendorong regulator di negara Eropa lainnya untuk mempelajari layanan AI generatif lebih jauh.
Sebagai informasi, ChatGPT OpenAI yang didukung Microsoft Corp ini, telah menggemparkan dunia sejak diluncurkan pada bulan November lalu. Karena, ChatGPT OpenAI membuat pengguna terpukau dengan tanggapan cepat terhadap pertanyaan.
(san)