CEO TikTok Shou Zi Chew Mendadak Populer Disidang Kongres Amerika Serikat
loading...
A
A
A
JAKARTA - CEO TikTok Shou Chew dinilai berhasil dalam menjawab sejumlah pertanyaan anggota kongres Amerika Serikat (AS). Sidang CEO TikTok Shou Chew di kongres pun mendapat perhatian netizen.
Seperti diungkapkan Twitter Daemoen @Mentimoen. Dikatakan, yang membuat Shou Chew lolos dari sidang itu adalah tidak adanya pertanyaan yang berbobot dari anggota kongres.
"Selama berjam-jam TikTok digoreng pertanyaan-pertanyaan konyol anggota kongres. Semua itu memperlihatkan kebodohan para elite politik Amerika," katanya, dikutip SINDOnews, Sabtu (25/3/2023).
Seperti diketahui, sidang CEO TikTok Shou Chew digelar kongres Amerika, pada Kamis (23/3/2023). Dalam sidang itu, sejumlah anggota kongres banyak menanyakan hal-hal yang tidak pokok, hingga dianggap bodoh.
Beberapa pertanyaan tersebut seperti, apakah TikTok mengakses WiFi? Dijawab mudah oleh Shou Chew, hanya kalau pengguna mengaktifkan WiFi. Begitupun saat ditanya, apakah TikTok mengakses WiFi di HP saya?
Sekali lagi, Shou Chew menjawab dengan enteng, untuk masuk internet, kita harus mengakses jaringan.
"CEO TikTok Shou Zi Chew tetiba menjadi populer. Menurut banyak penonton, dia menjawab pertanyaan-pertanyaan bodoh dari kongres dengan baik.. Dia juga berusaha sesopan mungkin menjawab kebodohan kongres," jelasnya.
TikTok jauh lebih terbuka daripada semua sosmed asal Amerika lainnya. Data servernya sekarang berada di Singapura dan Amerika, dan akan dipindahkan semua ke Amerika, serta dioperasikan oleh warga negara Amerika.
Algoritmanya direview oleh partner TikTok, yaitu Oracle (perusahaan database terbesar di Amerika), dan juga pihak ketiga. Belum ada perusahaan sosmed terbuka seperti itu. Hal ini yang membuat Amerika Serikat meradang.
"TikTok terlalu sukses. Google, Facebook, dan sebagainya keteter dan tidak mampu bersaing. Akhirnya mereka lobby kongres untuk menghabisi TikTok. Amerika semakin mundur dan tidak mampu bersaing," tukasnya.
Seperti diungkapkan Twitter Daemoen @Mentimoen. Dikatakan, yang membuat Shou Chew lolos dari sidang itu adalah tidak adanya pertanyaan yang berbobot dari anggota kongres.
"Selama berjam-jam TikTok digoreng pertanyaan-pertanyaan konyol anggota kongres. Semua itu memperlihatkan kebodohan para elite politik Amerika," katanya, dikutip SINDOnews, Sabtu (25/3/2023).
Baca Juga
Seperti diketahui, sidang CEO TikTok Shou Chew digelar kongres Amerika, pada Kamis (23/3/2023). Dalam sidang itu, sejumlah anggota kongres banyak menanyakan hal-hal yang tidak pokok, hingga dianggap bodoh.
Beberapa pertanyaan tersebut seperti, apakah TikTok mengakses WiFi? Dijawab mudah oleh Shou Chew, hanya kalau pengguna mengaktifkan WiFi. Begitupun saat ditanya, apakah TikTok mengakses WiFi di HP saya?
Sekali lagi, Shou Chew menjawab dengan enteng, untuk masuk internet, kita harus mengakses jaringan.
"CEO TikTok Shou Zi Chew tetiba menjadi populer. Menurut banyak penonton, dia menjawab pertanyaan-pertanyaan bodoh dari kongres dengan baik.. Dia juga berusaha sesopan mungkin menjawab kebodohan kongres," jelasnya.
TikTok jauh lebih terbuka daripada semua sosmed asal Amerika lainnya. Data servernya sekarang berada di Singapura dan Amerika, dan akan dipindahkan semua ke Amerika, serta dioperasikan oleh warga negara Amerika.
Algoritmanya direview oleh partner TikTok, yaitu Oracle (perusahaan database terbesar di Amerika), dan juga pihak ketiga. Belum ada perusahaan sosmed terbuka seperti itu. Hal ini yang membuat Amerika Serikat meradang.
"TikTok terlalu sukses. Google, Facebook, dan sebagainya keteter dan tidak mampu bersaing. Akhirnya mereka lobby kongres untuk menghabisi TikTok. Amerika semakin mundur dan tidak mampu bersaing," tukasnya.
(san)