Drone Seukuran Nyamuk Membawa Senjata Biologis Intai Umat Manusia

Kamis, 09 Maret 2023 - 15:02 WIB
loading...
Drone Seukuran Nyamuk Membawa Senjata Biologis Intai Umat Manusia
Drone Seukuran Nyamuk mulai mengintai umat manusia. FOTO/ DAILY STAR
A A A
JAKARTA - Kemunculan drone kini semakin beragam, apalagi pesawat tanpa awak ini memiliki jenis dan ukuran bermacam-macam.



Mulai yang berukuran besar yang mampu mengangkut barang, hingga paling kecil dengan fungsi yang berbeda.

Berbicara kepada The Sun, Profesor Global Biosecurity di University of New South Wales Raina MacIntyre memperingatkan setiap organisme sekarang dapat dibuat di laboratorium, artinya teroris dapat membuat bahan biologis seperti virus.

Teknologi seperti "Drone Serangga" kemudian dapat digunakan untuk melepaskannya virus ke umat manusia.

"Saya pikir kita menghadapi ancaman eksistensial terhadap kelangsungan hidup manusia melalui jenis teknologi. "Drone serangga" kemudian dapat digunakan untuk melepaskan virus ke umat manusia,'' tutur Raina.

Seperti dilansir dari Daily Stara, Sabtu (21/5/2016), tak hanya berukuran nyamuk, kini ada drone yang memiliki kemampuan seperti serangga, bernama Robo-bee.

Drone mungil ini bisa dikatakan mempunyai ukuran terkecil di dunia. Pasalnya mempunyai ukuran sama dengan uang koin.

Robo-bee bisa terbang dan diklaim mampu hinggap seperti lebah sesungguhnya. Bila dilihat dari kemampuannya, drone ini dapat digunakan untuk operasi pencarian atau penyelamatan. Kemampuan ini berkat adanya adhesi elektrostatik, merupakan proses yang sama pada balon statis-dibebankan yang memungkinkan menempel pada dinding.

Direktur Aerial Robotics Laboratory, Dr Mirko Kovac dari Imperial College, London, drone tersebut saat ini sedang menjalani uji coba dalam pemantauan lingkungan dan upaya bantuan bencana.

Namun yang menjadi pertanyaan dengan kemampuan terbang dan ukuran yang sangat kecil, drone ini tidak memiliki persediaan listrik yang banyak, sehingga melayang di sekitar tidak akan terlalu efisien dalam jangka panjang.

Apalagi bebannya yang ringan akan mudah terbawa angin saat terbang dan akan menggangu proses navigasi.

Gagasan bisa bertengger atau hinggap merupakan ide yang menarik, karena menyediakan solusi penghematan energi untuk menyelesaikan tantangan. Kita tunggu perkembangannya apakah akan diproduksi masal.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4250 seconds (0.1#10.140)