Adu Cepat Adaptasi Kecerdasan Buatan ChatGPT 4 Perusahaan Raksasa Teknologi

Selasa, 07 Maret 2023 - 08:00 WIB
loading...
A A A
Menurut CEO Google Sundar Pichai, Bard dibuat dengan menggunakan model bahasa besar internalnya, LaMDA. Dia mengklaim Bard mampu mengambil informasi dari web untuk memberikan respons baru dan berkualitas tinggi. “Google mengatakan Anda akan dapat menggunakan chatbot untuk berbagai tugas, seperti merencanakan baby shower, membandingkan dua film nominasi Oscar, dan mendapatkan ide resep berdasarkan bahan yang Anda miliki di lemari es,” terang Emma Roth.



3. Meta


Seperti Microsoft dan Google, Meta yang dikomandani oleh salah satu orang terkaya di dunia, Mark Zuckerberg juga ikut berupaya mengeksplorasi percakapan robot dengan kecerdasan buatan. Jika Microsoft punya Bing, Google punya Bard, maka Meta akan punya Galactica.

Uniknya jalan yang ditempuh Galactica bakal lebih kompleks. Galactica justru untuk memberikan bantuan kepada para ilmuwan dan peneliti dengan ringkasan artikel akademik, solusi untuk masalah matematika, kemampuan untuk membuat anotasi molekul, dan banyak lagi.

Sebenarnya Galactica bukanlah langkah pertama Meta dalam mengembangkan model kecerdasan buatan. Mereka juga pernah menciptakan BlenderBot 3, yang dibuat untuk bekerja sebagai asisten digital. Meta membuat bot tersedia untuk umum Agustus 2022 lalu yang pada akhirnya tidak mendapatkan sambutan positif karena kinerjanya yang buruk. Maklum hal itu memang masih dalam tahap pengembangan.

Meta memang seperti coba-coba. Sebab selain bikin Galactica dan BlenderBot3, Meta juga punya banyak proyek sejenis lainnya. Hal itu diamini CEO Meta Mark Zuckerberg yang mengaku sudah membentuk tim AI khusus yang pada akhirnya akan disiapkan untuk kompatibel dengan WhatsApp, Instagram, dan Messenger.

4. Apple


Apple memang tidak menutup mata akan pesatnya teknologi ChatGPT. Hanya saja mereka justru seperti bergerak misterius. Uniknya di tengah kemisteriusan itu mereka justru mulai melakukan pemblokiran terhadap berbagai aplikasi yang ada di Apple App Store karena mengadopsi teknologi ChatGPT.

Yang pasti Apple memang akan mengembangkan teknologi yang sama. Hanya saja mereka justru akan membuat teknologi yang justru bisa membuat seluruh produk yang mereka miliki jauh lebih dahsyat dari sebelumnya. “Apple akan bergerak di belakang layar. Mereka tidak pernah membuat sebuah teknologi yang terlihat keren di permukaan. Mereka akan membuat teknologi percakapan robot yang justru akan jadi sistem di produk mereka jadi lebih dahsyat lagi,” ujar Tom Forte, analis dari DA Davidson.
(wsb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1778 seconds (0.1#10.140)