Adu Cepat Adaptasi Kecerdasan Buatan ChatGPT 4 Perusahaan Raksasa Teknologi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aplikasi robot percakapan dengan kecerdasan buatan, ChatGPT, mencuri perhatian masyarakat dunia belakangan ini. Bak petir di siang bolong, ChatGPT , mengejutkan banyak orang karena menghadirkan banyak kemampuan yang tidak pernah dibayangkan banyak orang sebelumnya.
ChatGPT bisa jadi hakim di sebuah persidangan yang dengan mengeluarkan putusan yang paling sesuai dengan ilmu hukum. Aplikasi itu juga bisa sama lihainya dengan para penulis-penulis buku best seller, hingga yang paling sederhana mampu membantu murid-murid sekolah memecahkan pekerjaan rumah yang bikin pusing kepala.
Potensi yang besar itulah yang membuat ChatGPT kini dilirik oleh banyak perusahaan teknologi raksasa untuk jadi The Next Big Thing. Mereka berlomba-lomba jadi yang paling siap dan paling adaptif dalam mengembangkan ChatGPT.
“Tantangannya sangat besar dan mereka, perusahaan teknologi raksasa, tidak ingin ketinggalan. Bahkan perusahaan-perusahaan kecil justru ikut dengan menyiapkan panggung buat kecerdasan buatan,” ujar Emma Roth analis teknologi dari The Verge.
Lalu sebenarnya apa saja yang sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dalam beradaptasi dengan ChatGPT? Yuk cermati di bawah ini:
Microsoft , sebagai perusahaan teknologi terbesar, justru sudah bergerak lebih dulu dengan membeli OpenAI, pembuat aplikasi ChatGPT.
Kini mereka dengan leluasa memaksimalkan otak-otak cerdas di OpenAI. Mereka bahkan menyuntikkan teknologi ChatGPT ke mesin pencarian mereka, Bing. Hadirnya teknologi itu diharapkan bisa mengangkat Bing melawan mesin pencarian dunia maya terbesar yang ada saat ini, Google.
“Ada 10 miliar kata kunci penelusuran setiap hari, tetapi kami memperkirakan setengahnya tidak terjawab. Itu karena orang menggunakan penelusuran untuk melakukan hal-hal yang awalnya tidak dirancang untuk dilakukan,” ujar Satya Nadella, CEO Microsoft.
Lewat kecerdasan buatan ChatGPT, mesin pencarian buatan Microsoft, Bing akan menjadi pembantu pintar yang bisa berkomunikasi dua arah. Bing versi baru itu nantinya akan mengajak penggunanya untuk mengeksplorasi lebih kemungkinan-kemungkinan yang mereka butuhkan. Caranya tentu dengan berkomunikasi dua arah. Jauh lebih moderen dibandingkan apa yang ditawarkan Google.
Apa yang dilakukan Microsoft tidak lepas dari pantauan Google. Mereka mencoba membuat robot percakapan cerdas dengan kemampuan sendiri. Hasil inovasi itu mereka namakan Bard. Hanya saja masih belum jelas terlihat apa yang ditawarkan Bard ketimbang kolaborasi Bing dan ChatGPT.
ChatGPT bisa jadi hakim di sebuah persidangan yang dengan mengeluarkan putusan yang paling sesuai dengan ilmu hukum. Aplikasi itu juga bisa sama lihainya dengan para penulis-penulis buku best seller, hingga yang paling sederhana mampu membantu murid-murid sekolah memecahkan pekerjaan rumah yang bikin pusing kepala.
Potensi yang besar itulah yang membuat ChatGPT kini dilirik oleh banyak perusahaan teknologi raksasa untuk jadi The Next Big Thing. Mereka berlomba-lomba jadi yang paling siap dan paling adaptif dalam mengembangkan ChatGPT.
“Tantangannya sangat besar dan mereka, perusahaan teknologi raksasa, tidak ingin ketinggalan. Bahkan perusahaan-perusahaan kecil justru ikut dengan menyiapkan panggung buat kecerdasan buatan,” ujar Emma Roth analis teknologi dari The Verge.
Lalu sebenarnya apa saja yang sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dalam beradaptasi dengan ChatGPT? Yuk cermati di bawah ini:
1. Microsoft
Microsoft , sebagai perusahaan teknologi terbesar, justru sudah bergerak lebih dulu dengan membeli OpenAI, pembuat aplikasi ChatGPT.
Kini mereka dengan leluasa memaksimalkan otak-otak cerdas di OpenAI. Mereka bahkan menyuntikkan teknologi ChatGPT ke mesin pencarian mereka, Bing. Hadirnya teknologi itu diharapkan bisa mengangkat Bing melawan mesin pencarian dunia maya terbesar yang ada saat ini, Google.
“Ada 10 miliar kata kunci penelusuran setiap hari, tetapi kami memperkirakan setengahnya tidak terjawab. Itu karena orang menggunakan penelusuran untuk melakukan hal-hal yang awalnya tidak dirancang untuk dilakukan,” ujar Satya Nadella, CEO Microsoft.
Lewat kecerdasan buatan ChatGPT, mesin pencarian buatan Microsoft, Bing akan menjadi pembantu pintar yang bisa berkomunikasi dua arah. Bing versi baru itu nantinya akan mengajak penggunanya untuk mengeksplorasi lebih kemungkinan-kemungkinan yang mereka butuhkan. Caranya tentu dengan berkomunikasi dua arah. Jauh lebih moderen dibandingkan apa yang ditawarkan Google.
2. Google
Apa yang dilakukan Microsoft tidak lepas dari pantauan Google. Mereka mencoba membuat robot percakapan cerdas dengan kemampuan sendiri. Hasil inovasi itu mereka namakan Bard. Hanya saja masih belum jelas terlihat apa yang ditawarkan Bard ketimbang kolaborasi Bing dan ChatGPT.