Ini Bukti Kuat Kenapa Wanita Sunda Cantik-cantik dan Bening-bening

Kamis, 23 Februari 2023 - 08:13 WIB
loading...
Ini Bukti Kuat Kenapa Wanita Sunda Cantik-cantik dan Bening-bening
Arca atau patung Ratu Dyah Pitaloka Citraresmi . FOTO/ DOK LIPI
A A A
BANDUNG - Wanita dari Suku Sunda itu cantik-cantik itu adalah stereotip yang sudah mengakar dan diakui banyak orang. Hal ini tidak hanya dibuktikan dari foto-foto gadis cantik Bandung yang berseliweran di media sosial akan tetapi dengan sebuah arca.



Sebuah video pendek patung atau arca ratu Dyah Pitaloka Citraresmi hasil rekayasa teknologi artificial intelligence (AI), viral di media sosial (medsos).

Dalam video tersebut terlihat, rekayasa wajah Dyah Pitaloka diambil dari sebuah patung dan beberapa lukisan yang disebut-sebut sebagai sosok putri Kerajaan Sunda yang diperkirakan hidup dari 1340 hingga 1357.
Ini Bukti Kuat Kenapa Wanita Sunda Cantik-cantik dan Bening-bening

Bagian utama yang diambil dari wajah patung dan beberapa lukisan itu adalah alis, mata, hidung, bibir, dan dagu. Teknologi AI kemudian mengubah wajah dari patiung dan lukisan menjadi sosok gadis berwajah sangat cantik lengkap dengan mahkota dari emas.

"Penampakan paras cantik Ratu Sunda Dyah Pitaloka versi teknologi AI," tulis postingan video yang diunggah pemilik akun TikTok, @ainusantara.

Ratu Dyah Pitaloka Citraemi atau Cita Rashmi merupakan putri dari Raja Sunda Maharaja Linggabuana Wisesa.

Konon katanya, Dyah Pitaloka adalah perempuan tercantik pada masa itu.

Kemudian menurut Pararaton atau kitab-kitab dari Raja-Raka, Dyah Pitaloka seharusnya menikah dengan Raja Muda Baru Kerajaan Majapahit yakni Hayam Wuruk.

Hayam Wuruk disebut sangat ingin menikahi Dyah Pitaloka untuk dijadikan sebagai ratu atau permaisurinya.

Namun akhirnya pernikahan antara Dyah Pitaloka dan Hayam Wuruk harus batal sebab ambisi sang Patih Gadjah Mada.

Patih Gadjah Mada memiliki ambisi untuk menguasai seluruh kerajaan di Nusantara bahkan menginginkan Dyah Pitaloka untuk dijadikan selir di Kerajaan Majapahit.

Ambisi Patih Gadjah Mada yakni ingin agar Kerajaan Sunda tunduk pada Kerajaan Majapahit.

Atas ambisi sang Patih, Raja Hayam Wuruk lantas bimbang tentang keputusan apa yang harus sang Raja ambil.

Singkat cerita, sang Raja Kerajaan Majapahit akhirnya tetap menuruti kehendak sang Patih Gadjah Mada dan mengesampingkan perasaannya, padahal ia sangat mencintai Dyah Pitaloka.

Akibat kehendak sang Patih, terjadilah perang antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit yang kini dikenal dengan Perang Bubat.

Dalam Perang Bubat, Kerajaan Sunda harus menelan pahitnya kekalahan dan peperangan ini dimenangkan oleeh Kerajaan Majapahit.

Akhirnya, usai Kerajaan Sunda kalah dalam peperangan melawan Kerajaan Majapahit. Dyah Pitaloka memilih untuk bunuh diri sebagai bentuk pembelaan kehormatan atas Kerajaan Sunda.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2186 seconds (0.1#10.140)