5 Startup E-Commerce di Indonesia yang Gulung Tikar Sebelum JD.ID

Rabu, 15 Februari 2023 - 13:46 WIB
loading...
5 Startup E-Commerce...
Banyak startup e-commerce yang gulung tikar karena sulit bersaing di Indonesia. Foto: dok Currentxie
A A A
JAKARTA - Persaingan e-commerce di Indonesia semakin hari kian panas. Bahkan tidak sedikit e-commerce yang kalah bersaing dan terpaksa harus gulung tikar dari pasar yang sangat menggiurkan ini.

Terbaru, JD.ID yang merupakan anak perusahaan ritel raksasa di Tiongkok, yaitu JD.com dilaporkan akan menutup seluruh layanan per 31 Maret 2023 mendatang. Tapi rupanya JD.ID tidak sendiri.

Tercatat sudah ada beberapa e-commerce yang resmi tutup di Indonesia sebelum JD.ID. berikut adalah daftarnya, seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Elevenia
Di urutan pertama ada e-commerce Elevenia yang secara resmi berhenti beroperasi sejak 1 Desember 2022 silam. Elevenia terpaksa menutup layanannya karena kalah bersaing setelah berjuang sejak 2013.

Padahal, sebelumnya Elevenia merupakan salah satu e-commerce terbaik di Indonesia. Elevenia pernah mencatat 20.000 transaksi per hari di platformnya.

2. Blanja.com
Layanan e-commerce Blanja.com tutup sejak 1 September 2020. Perusahaan yang didirikan Telkom Group dalam kerja sama dengan raksasa iklan baris Amerika Serikat (AS), eBay itu runtuh setelah bertahan 8 tahun.

Telkom menyebut penutupan layanan dilakukan karena perseroan hanya akan fokus pada bisnis e-commerce di segmen UMKM dan korporasi lewat skema transaksi business-to-business (B2B).

3. Multiply
Situs e-commerce Multiply gulung tikar pada 2013 lalu setelah eksis sejak 2004 silam. Dalam pengumumannya, perusahaan mengaku tidak mampu menyelesaikan tugas untuk mengubah total perusahaan.

Setelah pengumuman itu, Mulitply mulai mengurangi kegiatan mereka sampai akhir bulan. Multiply memberikan waktu pada penjual untuk mencari dan bermigrasi ke platform e-commerce lain serta menyelesaikan semua transaksi yang telah dilakukan.

4. Cipika
Cipika merupakan e-commerce yang menyediakan tempat untuk pebisnis menjajakan dagangannya seperti produk elektronik dan makanan, serta berjualan online. Cipika didirikan oleh PT Indosat Tbk (ISAT) pada 2014.

Semula Cipika mendapat sambutan baik dari mitra UKM dan pelanggan. Namun Cipika dinyatakan bangkrut pada 2017 karena belum menemukan model bisnis yang pasti.



5. Fabelio
Fabelio merupakan e-commerce yang menawarkan produk desain furniture dan interior. Fabelio dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat per 6 Oktober 2022.

Pada detik-detik kebangkrutannya, Fabrlio tersandung kasus yang menyangkut hak karyawan. Perusahaan tersebut disebut-sebut tak bisa membayar gaji pegawai sejakakhir2021.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1809 seconds (0.1#10.140)