Mengulik Pendapatan Iklan Ribuan Triliun Rupiah Google yang Akhirnya Digugat Amerika

Kamis, 26 Januari 2023 - 14:00 WIB
loading...
Mengulik Pendapatan...
Pendapatan iklan Google benar-benar besar hingga ribuan triliun rupiah. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Departemen Kehakiman Amerika Serikat menggugat Google karena dianggap melakukan praktik monopoli dalam bisnis iklan. Cara-cara Google dalam mendominasi iklan tersebut dianggap telah merusak ekosistem periklanan di Amerika Serikat.

Monopoli yang dilakukan Google juga merugikan pelaku industri iklan , konsumen, dan pemerintah Amerika Serikat. Pasalnya cara-cara Google dalam menghilangkan persaingan dilakukan dengan tidak benar.

Google menghilangkan persaingan dengan cara menetralkan atau menghilangkan kompetitor di pasar iklan online melalui akuisisi. Mereka juga memaksa pengiklan untuk menggunakan produknya dengan mempersulit penggunaan penawaran pesaing.

Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan selama 15 tahun Google telah mempraktikkan cara-cara tersebut. Hal itu berhasil meredam munculnya pesaing Google.

"Mereka menghambat inovasi, merugikan produsen dan pekerja, dan meningkatkan biaya bagi konsumen,” kata Jaksa Agung Merrick Garland.



Mengulik Pendapatan Iklan Ribuan Triliun Rupiah Google yang Akhirnya Digugat Amerika


Lalu sebenarnya berapa besar keuntungan iklan yang diterima Google selama ini? Platform digital Oberlo, dengan mengolah data dari eMarketer, pernah melaporkan jumlah pendapatan iklan yang didapat Google sejak 2019. Termasuk potensi keuntungan iklan yang ada di 2023 dan 2024.

Hasilnya pendapatan iklan yang diterima Google memang luar biasa besar. Pada 2019 pendapatan iklan mereka mencapai USD41,80 miliar atau setara Rp623,9 triliun,

Jumlah itu bahkan terus membengkak seiring tahun. Pada 2020 angka pendapatannya menjadi USD44,06 miliar atau mencapai Rp657,6 triliun. Begitu juga di 2021 dan 2022.

Pada 2021 jumlahnya naik tinggi hingga USD61,85 miliar atau sama dengan Rp923,18 triliun. Tahun lalu angkanya terus naik hingga USD70,15 miliar atau sekitar Rp1.047 triliun.



Di 2023 dan 2024 Oberlo menggambarkan angka pendapatan iklan Google juga akan tetap naik. Tidak akan terkoreksi dengan adanya potensi resesi dan kondisi geo politik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Di 2023 diprediksi keuntungannya sekitar USD75,94 miliar atau sama dengan Rp1.133 triliun. Di 2024 angkanya malah melonjak lagi dengan cepat yakni USD81,04 miliar atau mencapai Rp1.209 triliun.

Oberlo mengatakan peningkatan pendapatan iklan yang terjadi setiap tahun di Google jadi bukti bahwa platform tersebut merupakan yang paling popular saat ini. Kondisi itu membuat Google diyakini merupakan market leader dalam bisnis iklan daring.

"Seluruh pendapatan iklan di Google terbagi dari iklan yang ada di pencarian Goohgle, iklan di YouTube, dan Google Network," tulis Oberlo.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8017 seconds (0.1#10.140)