Lama Menghilang, Pendiri Alibaba Jack Ma Ternyata Ngumpet di Negara Ini
Senin, 05 Desember 2022 - 07:23 WIB
JEPANG - Salah satu pengusaha terkaya di China, Jack Ma , memang sudah lama menghilang dari publik. Terutama setelah berselisih dengan Presiden China Xi Jinping. Ia harus menelan kenyataan pahit ketika beberapa usahanya “digembosi” oleh Xi Jinping lewat regulasi.
Ternyata, Ma baru-baru ini terlihat kembali di Tokyo. Ia sudah tinggal selama enam bulan di negara Matahari Terbit itu bersama keluarganya. Bahkan, Ma sempat mengunjungi beberapa wilayah lain di Jepang, berikut negara seperti Amerika Serikat dan Israel.
Surat kabar Inggris mengatakan Ma sering mengunjungi beberapa klub sebagai private member di Tokyo, dan menjadi "kolektor antusias" seni modern Jepang, serta tetap berupaya memperluas bisnisnya.
Dilansir dari Insider (2/12), setelah menyampaikan pidato yang mengkritik sistem regulasi keuangan China, pemerintah China ngamuk. Yang kemudian mendorong pengawasan peraturan yang ketat terhadap bisnisnya. Termasuk tindakan keras terhadap jejaring bisnis Ma.
Ada banyak spekulasi tentang keberadaan Ma sejak dia menghilang dari publik. Miliarder itu terlihat pada bulan Juli mengunjungi Wageningen University & Research di Belanda.
Laporan Financial Times mengatakan bahwa meski dia telah tinggal di Tokyo selama hampir setengah tahun, Ma tidak menonjolkan diri di kota dan bersosialisasi.
Dikatakan dia juga menghabiskan waktunya di Jepang mengunjungi mata air panas dan resor ski di pedesaan bersama keluarganya. Dalam laporan tersebut dikatakan juga bahwa Ma telah melakukan perjalanan rutin ke AS dan Israel.
Seperti China, Jepang memiliki beberapa kontrol perbatasan yang cukup ketat di dunia selama pandemi. Tetapi perjalanan bebas Visa dilanjutkan bulan lalu.
Sebaliknya, lock down terus berlanjut di China. Yang menyebabkan protes terhadap pemerintah.
Ternyata, Ma baru-baru ini terlihat kembali di Tokyo. Ia sudah tinggal selama enam bulan di negara Matahari Terbit itu bersama keluarganya. Bahkan, Ma sempat mengunjungi beberapa wilayah lain di Jepang, berikut negara seperti Amerika Serikat dan Israel.
Surat kabar Inggris mengatakan Ma sering mengunjungi beberapa klub sebagai private member di Tokyo, dan menjadi "kolektor antusias" seni modern Jepang, serta tetap berupaya memperluas bisnisnya.
Dilansir dari Insider (2/12), setelah menyampaikan pidato yang mengkritik sistem regulasi keuangan China, pemerintah China ngamuk. Yang kemudian mendorong pengawasan peraturan yang ketat terhadap bisnisnya. Termasuk tindakan keras terhadap jejaring bisnis Ma.
Ada banyak spekulasi tentang keberadaan Ma sejak dia menghilang dari publik. Miliarder itu terlihat pada bulan Juli mengunjungi Wageningen University & Research di Belanda.
Laporan Financial Times mengatakan bahwa meski dia telah tinggal di Tokyo selama hampir setengah tahun, Ma tidak menonjolkan diri di kota dan bersosialisasi.
Dikatakan dia juga menghabiskan waktunya di Jepang mengunjungi mata air panas dan resor ski di pedesaan bersama keluarganya. Dalam laporan tersebut dikatakan juga bahwa Ma telah melakukan perjalanan rutin ke AS dan Israel.
Seperti China, Jepang memiliki beberapa kontrol perbatasan yang cukup ketat di dunia selama pandemi. Tetapi perjalanan bebas Visa dilanjutkan bulan lalu.
Sebaliknya, lock down terus berlanjut di China. Yang menyebabkan protes terhadap pemerintah.
tulis komentar anda